BibTex Citation Data :
@article{JMR47813, author = {Ari Kristiningsih and Khoeruddin Wittriansyah and Hety Hastuti and Jenal Sodikin}, title = {Karakteristik Fisik Bioplastik Kitosan Dengan penambahan Selulosa Kulit Nipah (Nypa fruticans)}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {13}, number = {4}, year = {2024}, keywords = {bioplastic; kitosan; nipah; selulosa}, abstract = { Plastik konnvesional berbahan dasar minyak bumi membutuhkan waktu yang lama untuk terurai yang dapat menimbulkan masalah lingkungan. Bioplastik menjadi salah satu solusi untuk memecahkan permasalahan mengenai penggunaan plastik konvensional. Pada penelitian ini, bioplastik yang dikembangkan adalah kitosan. Kitosan dari limbah kulit udang memiliki ketersediaan di alam cukup melimpah, elastis serta mempunyai sifat anti mikroba dan anti kanker. Bioplastik dari kitosan memiliki kekurangan pada sifat fisiknya, sehingga diperlukan komponen tambahan untuk memperbaiki sifat fisiknya. Penelitian ini menambahkan selulosa pelepah nipah sebagai bahan penguat struktur fisik bioplastik kitosan. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat karakteristik fisik bioplastik kitosan yang ditambahkan selulosa dari pelepah nipah. Penelitian dimulai dengan pembuatan selulosa pelepah nipah dan kitosan kulit udang yang kemudian dilanjutkan dengan sintesa bioplastik. Bioplastik dibuat dengan menambahkan selulosa kedalam larutan kitosan 15% dengan selulosa pelepah nipah dengan tiga konsentrasi yang berbeda (0%, 0,2% dan 0,4%). Hasil sintesa kemudian dikarakterisasi secara fisik meliputi, uji kuat tarik, uji biodegradable dan analisis Scanning Electroscope Microscope (SEM). Bioplastik kitosan dengan penambahan selulosa pelepah nipah memiliki warna yang bening dan akan meningkat menjadi cokelat seiring dengan penambahan selulosa, nilai kuat tarik 4 – 27,14 Mpa. Berdasarkan uji biodegrable, bioplastik hasil penelitian sudah mulai terurai pada hari ketiga . Dari hasil analisa SEM didapati bahwa penambahan selulosa dapat memperbaiki struktur bioplastik menjadi lebih menyatu. Conventional plastics made from petroleum take a long time to decompose, which can cause environmental problems. Bioplastics are one solution to solve the problem of using conventional plastics. In this study, the bioplastic developed was chitosan. Chitosan from shrimp shell waste is abundant in nature, elastic, and has antimicrobial and anticancer properties. Bioplastics from chitosan have shortcomings in their physical properties, so additional components are needed to improve their physical properties. This study added nipah leaf stalk cellulose as a reinforcing material for the physical structure of chitosan bioplastics. The purpose of this study is to see the physical characteristics of chitosan bioplastics added with cellulose from nipah leaf stalks. The study began with the manufacture of nipah leaf stalk cellulose and shrimp shell chitosan which was then continued with the synthesis of bioplastics. Bioplastics are made by adding cellulose to a 15% chitosan solution with Nipah frond cellulose with three different concentrations (0%, 0.2%, and 0.4%). The synthesis results were then physically characterized including tensile strength test, biodegradable test, and Scanning Electroscope Microscope (SEM) analysis. Chitosan bioplastic with the addition of nipah frond cellulose has a clear color and will increase to brown along with the addition of cellulose, tensile strength value of 4 - 27.14 Mpa. Based on the biodegradable test, the bioplastic from the research began to decompose on the third day. From the results of SEM analysis, it was found that the addition of cellulose can improve the structure of the bioplastic to be more unified. }, issn = {2407-7690}, pages = {721--730} doi = {10.14710/jmr.v13i4.47813}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/47813} }
Refworks Citation Data :
Plastik konnvesional berbahan dasar minyak bumi membutuhkan waktu yang lama untuk terurai yang dapat menimbulkan masalah lingkungan. Bioplastik menjadi salah satu solusi untuk memecahkan permasalahan mengenai penggunaan plastik konvensional. Pada penelitian ini, bioplastik yang dikembangkan adalah kitosan. Kitosan dari limbah kulit udang memiliki ketersediaan di alam cukup melimpah, elastis serta mempunyai sifat anti mikroba dan anti kanker. Bioplastik dari kitosan memiliki kekurangan pada sifat fisiknya, sehingga diperlukan komponen tambahan untuk memperbaiki sifat fisiknya. Penelitian ini menambahkan selulosa pelepah nipah sebagai bahan penguat struktur fisik bioplastik kitosan. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat karakteristik fisik bioplastik kitosan yang ditambahkan selulosa dari pelepah nipah. Penelitian dimulai dengan pembuatan selulosa pelepah nipah dan kitosan kulit udang yang kemudian dilanjutkan dengan sintesa bioplastik. Bioplastik dibuat dengan menambahkan selulosa kedalam larutan kitosan 15% dengan selulosa pelepah nipah dengan tiga konsentrasi yang berbeda (0%, 0,2% dan 0,4%). Hasil sintesa kemudian dikarakterisasi secara fisik meliputi, uji kuat tarik, uji biodegradable dan analisis Scanning Electroscope Microscope (SEM). Bioplastik kitosan dengan penambahan selulosa pelepah nipah memiliki warna yang bening dan akan meningkat menjadi cokelat seiring dengan penambahan selulosa, nilai kuat tarik 4 – 27,14 Mpa. Berdasarkan uji biodegrable, bioplastik hasil penelitian sudah mulai terurai pada hari ketiga . Dari hasil analisa SEM didapati bahwa penambahan selulosa dapat memperbaiki struktur bioplastik menjadi lebih menyatu.
Conventional plastics made from petroleum take a long time to decompose, which can cause environmental problems. Bioplastics are one solution to solve the problem of using conventional plastics. In this study, the bioplastic developed was chitosan. Chitosan from shrimp shell waste is abundant in nature, elastic, and has antimicrobial and anticancer properties. Bioplastics from chitosan have shortcomings in their physical properties, so additional components are needed to improve their physical properties. This study added nipah leaf stalk cellulose as a reinforcing material for the physical structure of chitosan bioplastics. The purpose of this study is to see the physical characteristics of chitosan bioplastics added with cellulose from nipah leaf stalks. The study began with the manufacture of nipah leaf stalk cellulose and shrimp shell chitosan which was then continued with the synthesis of bioplastics. Bioplastics are made by adding cellulose to a 15% chitosan solution with Nipah frond cellulose with three different concentrations (0%, 0.2%, and 0.4%). The synthesis results were then physically characterized including tensile strength test, biodegradable test, and Scanning Electroscope Microscope (SEM) analysis. Chitosan bioplastic with the addition of nipah frond cellulose has a clear color and will increase to brown along with the addition of cellulose, tensile strength value of 4 - 27.14 Mpa. Based on the biodegradable test, the bioplastic from the research began to decompose on the third day. From the results of SEM analysis, it was found that the addition of cellulose can improve the structure of the bioplastic to be more unified.
Article Metrics:
Last update: