skip to main content

Dimorfisme Seksual dan Hubungan Panjang-Berat Ikan Sidat (Anguilla sp.) di Perairan Nusawungu, Kabupaten Cilacap

*Pramudya Rachadiansyach Putra  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Munasik Munasik  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Nur Taufiq-Spj  -  Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Banyak penelitian yang telah dilakukan pada ikan sidat. Namun, infomarsi mengenai dimorfisme seksual dan hubungan panjang berat pada ikan sidat belum banyak diketahui, khususnya di Indonesia. Keterbatasan literatur mengakibatkan informasi mengenai dimorfisme seksual dan hubungan panjang berat ikan sidat kurang menyeluruh. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi mengenai dimorfisme seksual serta hubungan panjang-berat pada ikan sidat di Perairan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. Pengamatan dan pengukuran sampel menggunakan metoda morfometrik. Data morfometrik ikan sidat dianalisa menggunakan regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan signifikan antara data morfometrik ikan sidat dengan jenis kelaminnya. Hasil analisis regresi menunjukkan karakter morfologi seperti panjang kepala (HL), batang tubuh (TR), mata menonjol (PE) dan rahang bawah (LJ) memiliki pengaruh signifikan terhadap jenis kelamin ikan sidat. Oleh karenanya, karakter morfologi tersebut diduga menjadi parameter dalam mencirikan antara ikan sidat jantan dan ikan sidat betina. Hubungan panjang-berat ikan sidat adalah W = 0,0008L3,194 dengan nilai r yang diperoleh sebesar 0,933 dan nilai R2 sebesar 0,964 atau 96,4%. Hasil ini menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ikan sidat bersifat alometrik positif. Tingginya nilai korelasi yang diperoleh dari analisis hubungan panjang-berat ikan sidat menyatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara panjang ikan dan berat ikan serta 96,4% pertambahan berat pada sampel sidat terjadi dikarenakan pertambahan panjang tubuh sidat tersebut, sedangkan sisanya terjadi karena faktor lain seperti tingkat pertumbuhan, habitat atau preferensi makanan.

 

Many studies have been conducted on eels. However, information about sexual dimorphism and length-weight relationship in eel is not widely known, especially in Indonesia. The limited literature results in less comprehensive information on sexual dimorphism and the relationship between length and weight of eel. This study was conducted to provide information about sexual dimorphism and length-weight relationship in eels in Nusawungu waters, Cilacap Regency. Observation and measurement of samples using the morphometric method. Eel morphometric data were analyzed using multiple linear regression to determine the significant relationship between eel morphometric data and gender. The results of the regression analysis showed that morphological characters such as head length (HL), trunk (TR), prominent eyes (PE) and lower jaw (LJ) had a significant influence on the sex of eels. Therefore, this morphological character is thought to be a parameter in characterizing male and female eels. The relationship between length and weight of eel is W = 0.0008L3.194 with an r value of 0.933 and an R2 value of 0.964 or 96.4%. These results indicate that the growth pattern of eel is positive allometric. The high correlation value obtained from the analysis of the length-weight relationship of eels stated that there was a very close relationship between fish length and fish weight and 96.4% weight gain in eel samples occurred due to the increase in body length of the eel, while the rest occurred due to other factors. such as growth rate, habitat or food preferences.

Fulltext View|Download
Keywords: Ikan sidat; Dimorfisme seksual; Hubungan Panjang-Berat; Kabupaten Cilacap

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.