BibTex Citation Data :
@article{JMR35021, author = {Denny Nainggolan and Agus Indarjo and Chrisna Adhi Suryono}, title = {Mikroplastik yang Ditemukan di Perairan Karangjahe, Rembang, Jawa Tengah}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {11}, number = {3}, year = {2022}, keywords = {Mikroplastik; Pantai Karangjahe; Pencemaran}, abstract = { Sampah merupakan masalah bagi masyarakat di seluruh dunia, baik sampah yang berasal dari daratan maupun laut. Permasalahan sampah di Indonesia adalah masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini, sementara itu dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan mengikuti pula bertambahnya volume timbulan sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Salah satu jenis sampah yang paling banyak terdapat di wilayah daratan dan lautan adalah sampah plastik. Sampah plastik akan mengalami terfragmentasi menjadi partikel-partikel kecil plastik yang disebut mikroplastik. Mikroplastik merupakan sampah plastik yang berukuran kecil atau <5 mm yang telah mengalami degradasi dari ukuran plastik yang lebih besar. Mikroplastik sangat mempengaruhi organisme laut yang menempati tingkat trofik yang kecil, seperti plankton yang memiliki sifat filter feeder jika mengkonsumsi mikroplastik akan berdampak pada organisme yang memiliki tingkat trofik yang lebih besar melalui proses bioakumulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi kandungan mikroplastik pada sedimen dan permukaan perairan di Pantai Karangjahe. Penelitian ini dilakukan di Pantai Karang Jahe Rembang, untuk pengambilan sampel dan analisis sampel dilakukan di Laboratorium. Sampel air diambil menggunakan plankton net dengan ukuran mesh size 0,4mm dan sampel sedimen diambil menggunakan pipa paralon dengan ukuran 4 inchi dengan panjang 50cm. Untuk pengambilan sampel air disetiap stasiunnya terbagi menjadi 3 titik dengan jarak 10m setiap titiknya. Pengambilan sampel air sebanyak 25 kali dan setiap sekali pengambilan sampel air sebanyak 1L air, volume air yang telah tersaring sebanyak 25L. Setelah disaring, sampel dimasukkan kedalam botol sampel yang berukuran 250ml yang telah diberi label. Botol sampel dimasukkan kedalam cool box. Pengambilan sampel sedimen terbagi menjadi 3 stasiun dan pada 3 titik kedalaman yang berbeda yaitu 10cm, 20cm, dan 30cm. Sampel sedimen diambil sebanyak ±500g dari setiap titiknya. Kemudian sampel sedimen yang telah diambil dimasukkan kedalam plastik sampel dan diberi tanda tiap plastik tersebut. Sampel air dan sedimen dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Mikroplastik yang ditemukan di sampel air yaitu jenis mikroplastik fiber, fragment, film, dan foam. Pada sampel sedimen ditemukan 3 jenis mikroplastik yaitu fiber, fragment, dan film. Rubbish is a problem for people around the world, both from land and sea. The waste problem in Indonesia is a problem that has not been resolved until now, meanwhile with the increase in population, it will also follow the increase in the volume of waste generated from human activities. One of the most common types of waste found in land and ocean areas is plastic waste. Plastic waste will be fragmented into small plastic particles called microplastics. Microplastics are small plastic wastes or <5 mm that have been degraded from larger plastic sizes. Microplastics greatly affect marine organisms that occupy a small trophic level, such as plankton which has filter feeder properties if consuming microplastics will have an impact on organisms that have a larger trophic level through the bioaccumulation process. This study aims to identify the content of microplastics in sediments and surface waters at Karangjahe Beach. This research was conducted at Karang Jahe Beach, Rembang, for sampling and sample analysis was carried out in the laboratory. Water samples were taken using a plankton net with a mesh size of 0.4 mm and sediment samples were taken using a 4 inch paralon pipe with a length of 50 cm. For water sampling, each station is divided into 3 points with a distance of 10 m from each point. Sampling of water as much as 25 times and every time the water sample is 1L of water, the volume of water that has been filtered is 25L. After filtering, the sample was put into a 250 ml sample bottle that had been labeled. The sample bottle is put into a cool box. Sediment sampling was divided into 3 stations and at 3 different depth points, namely 10cm, 20cm, and 30cm. Sediment samples were taken as much as ± 500g from each point. Then the sediment samples that have been taken are put into sample plastics and marked with each plastic. Water and sediment samples were brought to the laboratory for identification. The microplastics found in the water samples were fiber, fragment, film, and foam microplastic types. The sediment samples found 3 types of microplastics, namely fiber, fragment, and film. }, issn = {2407-7690}, pages = {374--382} doi = {10.14710/jmr.v11i3.35021}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/35021} }
Refworks Citation Data :
Sampah merupakan masalah bagi masyarakat di seluruh dunia, baik sampah yang berasal dari daratan maupun laut. Permasalahan sampah di Indonesia adalah masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini, sementara itu dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan mengikuti pula bertambahnya volume timbulan sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Salah satu jenis sampah yang paling banyak terdapat di wilayah daratan dan lautan adalah sampah plastik. Sampah plastik akan mengalami terfragmentasi menjadi partikel-partikel kecil plastik yang disebut mikroplastik. Mikroplastik merupakan sampah plastik yang berukuran kecil atau <5 mm yang telah mengalami degradasi dari ukuran plastik yang lebih besar. Mikroplastik sangat mempengaruhi organisme laut yang menempati tingkat trofik yang kecil, seperti plankton yang memiliki sifat filter feeder jika mengkonsumsi mikroplastik akan berdampak pada organisme yang memiliki tingkat trofik yang lebih besar melalui proses bioakumulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi kandungan mikroplastik pada sedimen dan permukaan perairan di Pantai Karangjahe. Penelitian ini dilakukan di Pantai Karang Jahe Rembang, untuk pengambilan sampel dan analisis sampel dilakukan di Laboratorium. Sampel air diambil menggunakan plankton net dengan ukuran mesh size 0,4mm dan sampel sedimen diambil menggunakan pipa paralon dengan ukuran 4 inchi dengan panjang 50cm. Untuk pengambilan sampel air disetiap stasiunnya terbagi menjadi 3 titik dengan jarak 10m setiap titiknya. Pengambilan sampel air sebanyak 25 kali dan setiap sekali pengambilan sampel air sebanyak 1L air, volume air yang telah tersaring sebanyak 25L. Setelah disaring, sampel dimasukkan kedalam botol sampel yang berukuran 250ml yang telah diberi label. Botol sampel dimasukkan kedalam cool box. Pengambilan sampel sedimen terbagi menjadi 3 stasiun dan pada 3 titik kedalaman yang berbeda yaitu 10cm, 20cm, dan 30cm. Sampel sedimen diambil sebanyak ±500g dari setiap titiknya. Kemudian sampel sedimen yang telah diambil dimasukkan kedalam plastik sampel dan diberi tanda tiap plastik tersebut. Sampel air dan sedimen dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Mikroplastik yang ditemukan di sampel air yaitu jenis mikroplastik fiber, fragment, film, dan foam. Pada sampel sedimen ditemukan 3 jenis mikroplastik yaitu fiber, fragment, dan film.
Rubbish is a problem for people around the world, both from land and sea. The waste problem in Indonesia is a problem that has not been resolved until now, meanwhile with the increase in population, it will also follow the increase in the volume of waste generated from human activities. One of the most common types of waste found in land and ocean areas is plastic waste. Plastic waste will be fragmented into small plastic particles called microplastics. Microplastics are small plastic wastes or <5 mm that have been degraded from larger plastic sizes. Microplastics greatly affect marine organisms that occupy a small trophic level, such as plankton which has filter feeder properties if consuming microplastics will have an impact on organisms that have a larger trophic level through the bioaccumulation process. This study aims to identify the content of microplastics in sediments and surface waters at Karangjahe Beach. This research was conducted at Karang Jahe Beach, Rembang, for sampling and sample analysis was carried out in the laboratory. Water samples were taken using a plankton net with a mesh size of 0.4 mm and sediment samples were taken using a 4 inch paralon pipe with a length of 50 cm. For water sampling, each station is divided into 3 points with a distance of 10 m from each point. Sampling of water as much as 25 times and every time the water sample is 1L of water, the volume of water that has been filtered is 25L. After filtering, the sample was put into a 250 ml sample bottle that had been labeled. The sample bottle is put into a cool box. Sediment sampling was divided into 3 stations and at 3 different depth points, namely 10cm, 20cm, and 30cm. Sediment samples were taken as much as ± 500g from each point. Then the sediment samples that have been taken are put into sample plastics and marked with each plastic. Water and sediment samples were brought to the laboratory for identification. The microplastics found in the water samples were fiber, fragment, film, and foam microplastic types. The sediment samples found 3 types of microplastics, namely fiber, fragment, and film.
Article Metrics:
Last update: