skip to main content

Manfaat Astaxanthin pada Pakan terhadap Warna Ikan Badut Amphiprion percula, Lacepède, 1802 (Actinopterygii: Pomacentridae)

*Seka Indah Apriliani  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Ali Djunaedi  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Chrisna Adhi Suryono  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Ikan Badut Amphiprion percula merupakan ikan hias laut yang mulai dibudidayakan oleh pemerintah pada tahun 2009 yang memiliki keunggulan pada corak warna yang unik dan kelangsungan hidup yang tinggi. Warna tubuh ikan A. percula dapat pudar disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: umur, gen, penyakit, dan pencahayaan. Salah satu cara meningkatkan warna Ikan A. percula adalah dengan pemberian tepung Astaxanthin yang diperoleh secara komersial, dengan komposisi astaxanthin dari limbah kepala udang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan warna dan pertumbuhan Ikan A. percula setelah pemberian tepung astaxanthin, serta mengetahui konsentrasi pemberian tepung Astaxanthin pada warna tubuh Ikan A. percula. Metode penelitian dilakukan dengan pemeliharaan Ikan A. percula selama 28 hari yang terdiri dari perlakuan 0% (kontrol), 1% (Astaxanthin 0,5g/50g), 3% (Astaxanthin 1,5g/50g) dan 5% (Astaxanthin 2,5g/50g), kemudian dilakukan pengamatan menggunakan TCF (Toca Color Finder). Parameter yang diamati antara lain meliputi perubahan warna, pertambahan panjang dan berat, dan kualitas perairan. Hasil yang diperoleh pada perubahan warna Ikan A. percula setelah pemberian tepung Astaxanthin didapatkan kontrol (13,99), 1% (15,63), 3% (16,45), 5% (17,23). Pemberian tepung astaxanthin pada Ikan A. percula tidak mempengaruhi pertambahan panjang dan berat Ikan A. percula. Hasil pemberian tepung Astaxanthin pada Ikan A. percula yang menghasilkan warna sebanyak 17,23 terdapat pada perlakuan 5% (Astaxanthin 2,5g/50g). konsentrasi ini menghasilkan warna tertinggi pada Ikan A. percula.


The orange clownfish Amphiprion percula is a marine ornamental fish that was started to be cultivated by the government in 2009 which has advantages in unique color patterns and high survival. The body color of the A. percula can fade due to several factors, including age, genes, disease, and lighting. One way to increase the color of A. percula is to provide commercially obtained Astaxanthin flour, with astaxanthin composition from shrimp head waste. The purpose of this study was to determine the color change and growth of A. percula after administration of astaxanthin flour, as well as to determine the concentration of Astaxanthin flour administration on the body color of A. percula. The research method was carried out by rearing A. percula for 28 days consisting of 0% (control), 1% (Astaxanthin 0.5g/50g), 3% (Astaxanthin 1.5g/50g), and 5% (Astaxanthin 2.5g/50g), then observed using TCF (Toca Color Finder). Parameters observed included changes in color, increase in length and weight, and water quality. The results obtained on the color change of A. percula after administration of Astaxanthin flour were obtained: control (13.99), 1% (15.63), 3% (16.45), 5% (17.23). Giving astaxanthin flour to A. percula did not affect the increase in length and weight of Clownfish (Amphiprion percula). The results of giving Astaxanthin flour to Blackfinned clownfish A. percula which produced 17.23 colors were found in 5% treatment (Astaxanthin 2.5g/50g). This concentration produces the highest color in A. percula.


Fulltext View|Download
Keywords: Orange clownfish; Amphiprion percula; Astaxanthin Flour; Color; Ikan Badut; Amphiprion percula; Tepung Astaxanthin; Warna

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.