BibTex Citation Data :
@article{JMR28494, author = {Lailatul Atiqoh and AB Susanto and Gunawan Widi Santosa}, title = {Uji Organoleptik pada Pengaruh Penambahan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty, 1985) Florideophyceae: Solieriaceae dan Gracillaria verrucosa (Hudson, 1950) Rhodophyceae: Gracilariaceae Terhadap Produk Mie Suket Segoro}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {10}, number = {1}, year = {2021}, keywords = {Mie; Kappaphycus alvarezii; Gracilaria verrucosa; Gel strength}, abstract = { Mie merupakan suatu jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah dikenal dan digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Rumput laut K. alvarezii merupakan rumput laut penghasil karaginan (karigenofit)dan G . verrucosa merupakan rumput laut penghasil agar (agarofit).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh untuk mengetahui pengaruh penambahan rumput laut terhadap karakteristik sifat fisik mie ( gel strength ) dan penerimaannya dalam masyarakat, meliputi kesukaan terhadap tekstur, rasa, aroma, warna, dan kenampakan mie.Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan dengan perbedaan konsentrasi penambahan rumput laut segar yakni: Kontrol (karagenan + terpung terigu), A ( K.alvarezii + karagenan + terpung terigu),B ( G.verrucosa + karagenan + tepung terigu). Kemudian dilakukan uji organoleptik yang meliputi tekstur, warna, rasa dan aroma produk mie. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji organoleptik terhadap tekstur mie yang paling disukai yaitu pada perlakuan A2 (4,30), dan yang tidak disukai yaitu padaperlakuan B3 (3,27). Rasa yang paling disukai yaitu perakuan A2 (3,74) dan yangtidak disukai pada perlakuan B3 (2,64). Aroma yang paling disukai yaitu pada perlakuan A3 (3,63) dan yang tidak disukai yaitu pada perlakuan B1 (2,71). Warna yang paling disukai yaitu pada perlakuan B3 (3,67) dan yang tidak disukai yaitu perlakuan A2 (3,53). Kenampakan yang paling disukai yaitu pada mie dengan perlakuan A3(3,80) dan yang tidak disukai yaitu pada perlakuan B3 (3,54 Hasil dari ANOVA gel strength menunjukkan bahwa penambahan rumput laut berpengaruh nyata terhadap sifat fisik mie P<0.05) . Noodle is a type of processed food that is well-known and favored by most Indonesian people. K. alvarezii seaweed is a carrageenan-producer seaweed (carregenophyte) and G. verrucosa is agar-producer seaweed (agarophyte). This study aims to determine the effect of the addition of seaweed to the characteristics of the physical properties of noodles (gel strength) and its acceptance in community, including preference for texture, taste, scent, color, and appearance of noodles. The research was conducted experimentally using a completely randomized design (CRD) with 7 treatments and 4 replications with different concentrations of fresh seaweed addition namely: Control (carrageenan + wheat flour) , A ( K. alvarezii + carrageenan + wheat flour), B ( G.verrucosa + carrageenan + wheat flour). Then the organoleptic test was performed which included the texture, color, taste and aroma of the noodle product. The results showed that the most preferred organoleptic test on the texture of noodles was in the treatment A2 (4.30), and the one that was disliked was the B3 treatment (3.27). The most preferred flavor is rooting A2 (3.74) and which is not preferred in B3 treatment (2.64). The most preferred scent was in treatment A3 (3.63) and the one that was disliked was in treatment B1 (2.71). The most preferred color is the B3 treatment (3.67) and the least preferred one is the A2 treatment (3.53). The most preferred appearance was noodles with A3 treatment (3.80) and the undesirable one was on B3 treatment (3.54 results from ANOVA gel strength showed that the addition of seaweed significantly affected the physical properties of noodles P <0.05). }, issn = {2407-7690}, pages = {72--77} doi = {10.14710/jmr.v10i1.28494}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/28494} }
Refworks Citation Data :
Mie merupakan suatu jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah dikenal dan digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Rumput laut K. alvarezii merupakan rumput laut penghasil karaginan (karigenofit)danG. verrucosa merupakan rumput laut penghasil agar (agarofit).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh untuk mengetahui pengaruh penambahan rumput laut terhadap karakteristik sifat fisik mie (gel strength) dan penerimaannya dalam masyarakat, meliputi kesukaan terhadap tekstur, rasa, aroma, warna, dan kenampakan mie.Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan dengan perbedaan konsentrasi penambahan rumput laut segar yakni: Kontrol (karagenan + terpung terigu), A (K.alvarezii + karagenan + terpung terigu),B (G.verrucosa + karagenan + tepung terigu). Kemudian dilakukan uji organoleptik yang meliputi tekstur, warna, rasa dan aroma produk mie. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji organoleptik terhadap tekstur mie yang paling disukai yaitu pada perlakuan A2 (4,30), dan yang tidak disukai yaitu padaperlakuan B3 (3,27). Rasa yang paling disukai yaitu perakuan A2 (3,74) dan yangtidak disukai pada perlakuan B3 (2,64). Aroma yang paling disukai yaitu pada perlakuan A3 (3,63) dan yang tidak disukai yaitu pada perlakuan B1 (2,71). Warna yang paling disukai yaitu pada perlakuan B3 (3,67) dan yang tidak disukai yaitu perlakuan A2 (3,53). Kenampakan yang paling disukai yaitu pada mie dengan perlakuan A3(3,80) dan yang tidak disukai yaitu pada perlakuan B3 (3,54 Hasil dari ANOVA gel strength menunjukkan bahwa penambahan rumput laut berpengaruh nyata terhadap sifat fisik mie P<0.05).
Noodle is a type of processed food that is well-known and favored by most Indonesian people. K. alvarezii seaweed is a carrageenan-producer seaweed (carregenophyte) and G. verrucosa is agar-producer seaweed (agarophyte). This study aims to determine the effect of the addition of seaweed to the characteristics of the physical properties of noodles (gel strength) and its acceptance in community, including preference for texture, taste, scent, color, and appearance of noodles. The research was conducted experimentally using a completely randomized design (CRD) with 7 treatments and 4 replications with different concentrations of fresh seaweed addition namely: Control (carrageenan + wheat flour) , A (K. alvarezii + carrageenan + wheat flour), B (G.verrucosa + carrageenan + wheat flour). Then the organoleptic test was performed which included the texture, color, taste and aroma of the noodle product. The results showed that the most preferred organoleptic test on the texture of noodles was in the treatment A2 (4.30), and the one that was disliked was the B3 treatment (3.27). The most preferred flavor is rooting A2 (3.74) and which is not preferred in B3 treatment (2.64). The most preferred scent was in treatment A3 (3.63) and the one that was disliked was in treatment B1 (2.71). The most preferred color is the B3 treatment (3.67) and the least preferred one is the A2 treatment (3.53). The most preferred appearance was noodles with A3 treatment (3.80) and the undesirable one was on B3 treatment (3.54 results from ANOVA gel strength showed that the addition of seaweed significantly affected the physical properties of noodles P <0.05).
Article Metrics:
Last update: