skip to main content

Jenis Fitoplankton di Perairan Sekitar PLTU Tambak Lorok Semarang

*Clarence Daffa Ananta  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Ria Azizah Tri Nuraini  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Ibnu Pratikto  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Salah satu pemanfaatan lingkungan pesisir dan laut adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), karena sistem penyediaan air yang dibutuhkan untuk operasional PLTU berasal dari air laut. Kenaikan suhu permukaan laut akibat adanya aktivitas PLTU akan mempengaruhi organisme pada perairan tersebut, salah satunya adalah fitoplankton. Fitoplankton merupakan organisme autotroph yang mengandung pigmen klorofil sehingga dapat melakukan proses fotosintesis dengan memanfaatkan cahaya matahari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji komposisi dan kelimpahan fitoplankton di perairan sekitar PLTU Tambak Lorok Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif, sedangkan dalam pengambilan sampel penelitian, digunakan metode purposive sampling. Hasil kelimpahan fitoplankton secara keseluruhan di Perairan Tambak Lorok, yang tertinggi terdapat pada stasiun 3 dengan jumlah sebesar 4035,7 Ind/L sedangkan pada stasiun 2 dengan jumlah sebesar 2812,7 Ind/L dan kelimpahan terendah terdapat pada stasiun 1 dengan jumlah sebesar 1494,7 Ind/L. Terjadi kenaikan suhu sebesar 5OC dengan nilai suhu mencapai 36,2OC pada stasiun 1 yang memiliki jarak 300 m dari titik outfall, suhu kemudian mengalami penurunan sebesar 3 OC dengan nilai suhu sebesar 33,7OC pada stasiun 2, dan terjadi penurunan pada stasiun 3 hingga nilai suhu sebesar 32,8OC dimana suhu sudah mendekati nilai normal suhu perairan sebesar 31 OC. Dapat disimpulkan bahwa nilai kelimpahan fitoplankton mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya kenaikan suhu permukaan laut pada Perairan Tambak Lorok Semarang.



One of the utilization of coastal and ocean environment is the development of electric steam power plant since the water required for the operational comes from seawater. The disposal location of the used seawater is in the form of waste heat, streamed into the ocean; therefore it caused the rise of sea-level temperature. The rising sea level temperature will affect the organism on those waters; one of them is phytoplankton. Phytoplankton is an autotroph organism that contains chlorophyll pigment so it can do photosynthesis process using the sunlight. This research aims to study the abundance of phytoplankton in waters around electric steam power plant Tambak Lorok Semarang. The method used in this research is the explorative, descriptive method, while the sampling method is purposive sampling. The highest phytoplankton abudance in Tambak Lorok Waters is located on the third station with 4035,7 Ind/L, while on the second station is 2812,7 Ind/L and the lowest abundance is on the first station with only 1494,7 Ind/L. The increase of sea-level temperature is up to 5OC with the temperature value reached 36,2OC on the first station that located 300 m from the power plant outfall. The temperature then drops 3OC with the value of 33,7OC on the second station. The temperature then drops on the third station with the value of 32,8OC where it’s closed to average sea level temperature, which is 31OC. It can be concluded that the abundance of phytoplankton decreased along with the increase of sea level temperature in Tambak Lorok Waters.

Fulltext View|Download
Keywords: PLTU; Kenaikan Suhu Permukaan Laut; Fitoplankton

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.