BibTex Citation Data :
@article{JMR26686, author = {Ardian Chamidy and Chrisna Suryono and Ita Riniatsih}, title = {Analisis Multivariat Untuk Melihat Hubungan Jenis Sedimen Terhadap Jenis Lamun}, journal = {Journal of Marine Research}, volume = {9}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {Sedimen; Lamun; Analisis Multivariat; Teluk Awur; Pulau Panjang}, abstract = { A BS TRAK: Perairan Teluk Awur dan Pulau Panjang memiliki kondisi perairan yang berbeda dan merupakan perairan yang masih baik untuk pertumbuhan lamun. Ekosistem padang lamun tumbuh pada sedimen dan hidup terendam di dalam air laut. Komposisi jenis sedimen diduga dapat menyebabkan perbedaan komposisi jenis lamun yang didasari oleh pemikiran bahwa perbedaan komposisi ukuran butir sedimen akan menyebabkan perbedaan nutrisi bagi pertumbuhan lamun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan jenis sedimen terhadap jenis lamun di perairan Teluk Awur dan Pulau Panjang Jepara dengan menggunakan analisis multivariat. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yang meliputi tahap persiapan, tahap penentuan stasiun dengan metode sampling purposive method, tahap pengambilan data lapangan, tahap analisis tekstur sedimen yang dilakukan di laboratorium teknik sipil fakultas teknik Universitas Diponegoro, dan tahap analisis data menggunakan analasis multivariat yaitu Principal Component Analysis (PCA). Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa Cymodocea serrulata dan Cymodocea rotundata berkorelasi positif dengan sand , kecepatan arus, dan pH. Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides memiliki korelasi positif dengan silt , clay , suhu, salinitas dan bahan organik. Gravel memiliki korelasi postif dengan nitrat dan fosfat. ABS TRACT: T he waters of Teluk Awur and Panjang Island have different water conditions and are still good waters for seagrass growth. Seagrass ecosystems grow in sediments and live submerged in seawater. The composition of the substrate types is thought to cause differences in the composition of seagrass types based on the thought that differences in the composition of sediment grain size will cause differences in nutrition for seagrass growth. This study aims to examine the relationship of sediment types to seagrass species in Teluk Awur and Pulau Panjang, Jepara by using multivariate analysis. This research was conducted in several stages including the preparation stage, the stage of determining stations with the purposive sampling method, the stage of field data collection, the stage of sediment texture analysis carried out in the civil engineering laboratory of the engineering faculty Diponegoro University, and the stage of data analysis using multivariate analysis with Principal Component Analysis (PCA). PCA analysis results show that Cymodocea serrulata and Cymodocea rotundata are positively correlated with sand, current speed, and pH. Thalassia hemprichii and Enhalus acoroides have a positive correlation with silt, clay, temperature, salinity and organic matter. Gravel has a positive correlation with nitrate and phosphate. }, issn = {2407-7690}, pages = {94--98} doi = {10.14710/jmr.v9i1.26686}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/26686} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK: Perairan Teluk Awur dan Pulau Panjang memiliki kondisi perairan yang berbeda dan merupakan perairan yang masih baik untuk pertumbuhan lamun. Ekosistem padang lamun tumbuh pada sedimen dan hidup terendam di dalam air laut. Komposisi jenis sedimen diduga dapat menyebabkan perbedaan komposisi jenis lamun yang didasari oleh pemikiran bahwa perbedaan komposisi ukuran butir sedimen akan menyebabkan perbedaan nutrisi bagi pertumbuhan lamun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan jenis sedimen terhadap jenis lamun di perairan Teluk Awur dan Pulau Panjang Jepara dengan menggunakan analisis multivariat. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yang meliputi tahap persiapan, tahap penentuan stasiun dengan metode sampling purposive method, tahap pengambilan data lapangan, tahap analisis tekstur sedimen yang dilakukan di laboratorium teknik sipil fakultas teknik Universitas Diponegoro, dan tahap analisis data menggunakan analasis multivariat yaitu Principal Component Analysis (PCA). Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa Cymodocea serrulata dan Cymodocea rotundata berkorelasi positif dengan sand, kecepatan arus, dan pH. Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides memiliki korelasi positif dengan silt, clay, suhu, salinitas dan bahan organik. Gravel memiliki korelasi postif dengan nitrat dan fosfat.
ABSTRACT: The waters of Teluk Awur and Panjang Island have different water conditions and are still good waters for seagrass growth. Seagrass ecosystems grow in sediments and live submerged in seawater. The composition of the substrate types is thought to cause differences in the composition of seagrass types based on the thought that differences in the composition of sediment grain size will cause differences in nutrition for seagrass growth. This study aims to examine the relationship of sediment types to seagrass species in Teluk Awur and Pulau Panjang, Jepara by using multivariate analysis. This research was conducted in several stages including the preparation stage, the stage of determining stations with the purposive sampling method, the stage of field data collection, the stage of sediment texture analysis carried out in the civil engineering laboratory of the engineering faculty Diponegoro University, and the stage of data analysis using multivariate analysis with Principal Component Analysis (PCA). PCA analysis results show that Cymodocea serrulata and Cymodocea rotundata are positively correlated with sand, current speed, and pH. Thalassia hemprichii and Enhalus acoroides have a positive correlation with silt, clay, temperature, salinity and organic matter. Gravel has a positive correlation with nitrate and phosphate.
Article Metrics:
Last update: