BibTex Citation Data :
@article{JKTS21318, author = {Dolly Anugrah and Mohammad Imaduddin and Frida Kistiani and Arif Hidayat}, title = {ANALISA KEBUTUHAN JENIS DAN LUAS FASILITAS SITE PLAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI WILAYAH SEMARANG}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {7}, number = {3}, year = {2018}, keywords = {Site Plan; Fasilitas; Luas; Proyek Gedung}, abstract = { ABSTRAK Perencanaan site plan merupakan syarat penting dalam pekerjaan konstruksi karena berhubungannya dengan efisiensi pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Salah satu tujuan pokok dalam perencanaan site plan adalah untuk mengatur tata letak dan kebutuhan fasilitas siteplan agar proyek dapat berjalan dengan nyaman, aman, mudah, produktif, dan minim hambatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kebutuhan jenis fasilitas dan luasan fasilitas pada site plan proyek konstruksi gedung di wilayah Semarang. Peraturan KDB wilayah Semarang mensyaratkan batas maksimum persentase KDB adalah sebesar 60%. Sehingga terdapat 40% luas lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai siteplan. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah kuesioner dan profil responden. Sedangkan data sekunder yang digunakan adalah gambar site lay out proyek untuk mendapatkan luas fasilitas site plan. Metode yang digunakan dalam pengambilan data dengan melakukan wawancara dan survey objek penelitian. Pada penelitian ini akan digunakan dua analisa yaitu analisa jenis dan luas fasilitas untuk memperoleh fasilitas apa saja yang harus ada pada proyek pembangunan gedung serta analisa bobot untuk mengetahui karakteristik site plan berdasarkan lima indikator yaitu kenyamanan, kemudahan, keamanan, produktivitas, dan tidak ada hambatan. Berdasarkan hasil analisis, proyek Hotel Tentrem Semarang masih memenuhi peraturan dengan nilai 59,2% sedangkan proyek Srondol Mixed Use tidak memenuhi dengan persentase sebesar 79,66%. Jenis fasilitas yang harus ada pada proyek gedung adalah pos security, kantor owner, kantor kontraktor, gudang material, gudang peralatan, fabrikasi besi, tower crane, dan toilet. Total luas fasilitas pada siteplan proyek pembangunan Hotel Tentrem Semarang adalah sebesar 1115,92 m² atau 13,95% dari luas lahan total. Sedangkan proyek pembangunan Srondol Mixed Use Development menggunakan total luasan fasilitas siteplan sebesar 2581,04 m² atau 11,47% dari luas lahan total. Siteplan proyek Srondol Mixed Use Semarang unggul pada indikator kenyamanan, keamanan, dan tidak ada hambatan. Sedangkan siteplan proyek Hotel Tentrem Semarang unggul pada indikator kemudahan dan produktivitas. }, pages = {105--116} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/21318} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Perencanaan site plan merupakan syarat penting dalam pekerjaan konstruksi karena berhubungannya dengan efisiensi pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Salah satu tujuan pokok dalam perencanaan site plan adalah untuk mengatur tata letak dan kebutuhan fasilitas siteplan agar proyek dapat berjalan dengan nyaman, aman, mudah, produktif, dan minim hambatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kebutuhan jenis fasilitas dan luasan fasilitas pada site plan proyek konstruksi gedung di wilayah Semarang. Peraturan KDB wilayah Semarang mensyaratkan batas maksimum persentase KDB adalah sebesar 60%. Sehingga terdapat 40% luas lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai siteplan.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah kuesioner dan profil responden. Sedangkan data sekunder yang digunakan adalah gambar site lay out proyek untuk mendapatkan luas fasilitas site plan. Metode yang digunakan dalam pengambilan data dengan melakukan wawancara dan survey objek penelitian. Pada penelitian ini akan digunakan dua analisa yaitu analisa jenis dan luas fasilitas untuk memperoleh fasilitas apa saja yang harus ada pada proyek pembangunan gedung serta analisa bobot untuk mengetahui karakteristik site plan berdasarkan lima indikator yaitu kenyamanan, kemudahan, keamanan, produktivitas, dan tidak ada hambatan.
Berdasarkan hasil analisis, proyek Hotel Tentrem Semarang masih memenuhi peraturan dengan nilai 59,2% sedangkan proyek Srondol Mixed Use tidak memenuhi dengan persentase sebesar 79,66%. Jenis fasilitas yang harus ada pada proyek gedung adalah pos security, kantor owner, kantor kontraktor, gudang material, gudang peralatan, fabrikasi besi, tower crane, dan toilet. Total luas fasilitas pada siteplan proyek pembangunan Hotel Tentrem Semarang adalah sebesar 1115,92 m² atau 13,95% dari luas lahan total. Sedangkan proyek pembangunan Srondol Mixed Use Development menggunakan total luasan fasilitas siteplan sebesar 2581,04 m² atau 11,47% dari luas lahan total. Siteplan proyek Srondol Mixed Use Semarang unggul pada indikator kenyamanan, keamanan, dan tidak ada hambatan. Sedangkan siteplan proyek Hotel Tentrem Semarang unggul pada indikator kemudahan dan produktivitas.
Last update: