BibTex Citation Data :
@article{JKTS17113, author = {Bimo Muhammad and Robertus Septiawan and Bambang Riyanto and Kami Basuki}, title = {ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL OPERASIONAL PARKIR METER DI KOTA SEMARANG}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {6}, number = {3}, year = {2017}, keywords = {Analisis finansial; parkir meter; parkir badan jalan}, abstract = { Meningkatnya kebutuhan parkir di daerah perkotaan akan meningkatkan jumlah titik parkir untuk memenuhinya. Semakin banyaknya titik parkir tidak berbanding lurus dengan jumlah titik parkir yang teridentifikasi, maka dibutuhkan Parkir Meter agar titik-titik parkir dapat dikontrol yang nantinya akan meningkatkan pendapatan asli daerah dari retribusi parkir. Oleh Karena itu perlu adanya analisis untuk mengetahui kelayakan operasional Parkir Meter khususnya di Kota Semarang. Penentuan lokasi didasarkan pada tipe jaringan jalan, seperti di Jalan Agus Salim yang mewakili jalan kolektor dan Jalan Pekodjan yang mewakili jalan lokal, Dua ruas jalan tersebut yang digunakan sebagai acuan dalam analisis kelayakan finansial operasional pakir meter. Survei lapangan dilakukan untuk inventarisasi kebutuhan parkir. Analisis dilakukan dalam empat skenario yang memiliki indikator berbeda-beda seperti lamanya investasi dan tarif parkir, dengan membandingkan retribusi parkir yang diterima pemerintah terhadap pendapatan parkir ( existing ), diolah menggunakan NPV ( Net Present Value ), BCR ( Benefit Cost Ratio ), dan rencana untuk suatu investasi Parkir Meter yang layak atau tidak menggunakan IRR ( Internal Rate of Return ). Nilai turn over pada tiap jalan yaitu pada Jalan Agus Salim sebesar 1,266 Kendaraan/SRP/Jam dan untuk Jalan Pekodjan sebesar 1,047 Kendaraan/SRP/Jam. Skenario IV menunjukkan kelayakan yang paling baik dibandingkan dengan skenario yang lain meskipun dengan catatan adanya tarif parkir yang baru, karena dengan skenario IV paling cepat mendapatkan modal kembali. Lebih baik lagi apabila ada penelitian atau kajian lanjutan untuk mendetailkan kedalaman teknis serta perijinan dan manajemen pengolahannya yang terintegrasi dengan beberapa aktivitas penggunaan lahan disekitar lokasi. }, pages = {13--22} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/17113} }
Refworks Citation Data :
Meningkatnya kebutuhan parkir di daerah perkotaan akan meningkatkan jumlah titik parkir untuk memenuhinya. Semakin banyaknya titik parkir tidak berbanding lurus dengan jumlah titik parkir yang teridentifikasi, maka dibutuhkan Parkir Meter agar titik-titik parkir dapat dikontrol yang nantinya akan meningkatkan pendapatan asli daerah dari retribusi parkir. Oleh Karena itu perlu adanya analisis untuk mengetahui kelayakan operasional Parkir Meter khususnya di Kota Semarang.
Penentuan lokasi didasarkan pada tipe jaringan jalan, seperti di Jalan Agus Salim yang mewakili jalan kolektor dan Jalan Pekodjan yang mewakili jalan lokal, Dua ruas jalan tersebut yang digunakan sebagai acuan dalam analisis kelayakan finansial operasional pakir meter. Survei lapangan dilakukan untuk inventarisasi kebutuhan parkir. Analisis dilakukan dalam empat skenario yang memiliki indikator berbeda-beda seperti lamanya investasi dan tarif parkir, dengan membandingkan retribusi parkir yang diterima pemerintah terhadap pendapatan parkir (existing), diolah menggunakan NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio), dan rencana untuk suatu investasi Parkir Meter yang layak atau tidak menggunakan IRR (Internal Rate of Return).
Nilai turn over pada tiap jalan yaitu pada Jalan Agus Salim sebesar 1,266 Kendaraan/SRP/Jam dan untuk Jalan Pekodjan sebesar 1,047 Kendaraan/SRP/Jam. Skenario IV menunjukkan kelayakan yang paling baik dibandingkan dengan skenario yang lain meskipun dengan catatan adanya tarif parkir yang baru, karena dengan skenario IV paling cepat mendapatkan modal kembali. Lebih baik lagi apabila ada penelitian atau kajian lanjutan untuk mendetailkan kedalaman teknis serta perijinan dan manajemen pengolahannya yang terintegrasi dengan beberapa aktivitas penggunaan lahan disekitar lokasi.
Last update: