BibTex Citation Data :
@article{JKTS15833, author = {Rizki Eka l and Deasrilisan Seundhar P and EPF.Eko Yulipriyono and Amelia Kusuma I}, title = {PERBANDINGAN HASIL ANALISIS KINERJA OPERASIONAL SIMPANG BERSINYAL DENGAN MKJI 1997 TERHADAP HASIL PENGAMATAN LANGSUNG}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {6}, number = {1}, year = {2017}, keywords = {Simpang bersinyal; panjang antrian; kendaraan terhenti; luas areal smp}, abstract = { Manual Kapasitas Jalan Indonesia di Indonesia 1997 merupakan panduan dalam kegiatan analisis kinerja jaringan jalan di Indonesia , salah satunya simpang bersinyal . Manual ini disusun berdasarkan penelitian empiris di beberapa tempat yang dianggap mewakili kondisi karakteristik di Indonesia , karenanya nilai parameter analisis yang dihasilkan bisa mengalami perubahan/modifikasi. Beberapa MKJI penelitian terdahulu telah melakukan modifikasi pada beberapa salah satunya nilai ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk MC dan HV (Yusra, 2014). Tulisan ini bertujuan untuk membandingkan panjang antrian dan kendaraan terhenti berdasarkan MKJI 1997 dengan pengamatan lapangan di simpang bersinyal tiga lengan dan simpang bersinyal empat lengan. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara p anjang antrian berdasarkan MKJI 1997 dengan pengamatan lapangan, yaitu 58,4 - 2305,7 meter (MKJI 1997) dan 32 - 91 meter (pengamatan lapangan) . Demikian juga u ntuk nilai parameter kendaraan terhenti , yaitu 0,6 - 8,8 stop/smp (MKJI 1997), sementara dari pengamatan lapangan tidak ada kendaraan yang berhenti berulang (lolos semua). Untuk meminimalkan perbedaan yang terjadi, dilakukan koreksi terhadap nilai luas areal smp teoritis yang bernilai 20 (MKJI 1997), dengan formulasi QL = = nilai real lapangan (m) . Hasilnya menunjukkan bahwa nilai luas areal smp yang lebih sesuai dengan kondisi lapangan adalah 9,6-15,9 m 2 .. }, pages = {246--262} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/15833} }
Refworks Citation Data :
Manual Kapasitas Jalan Indonesia di Indonesia 1997 merupakan panduan dalam kegiatan analisis kinerja jaringan jalan di Indonesia, salah satunya simpang bersinyal. Manual ini disusun berdasarkan penelitian empiris di beberapa tempat yang dianggap mewakili kondisi karakteristik di Indonesia, karenanya nilai parameter analisis yang dihasilkan bisa mengalami perubahan/modifikasi. Beberapa MKJI penelitian terdahulu telah melakukan modifikasi pada beberapa salah satunya nilai ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk MC dan HV (Yusra, 2014). Tulisan ini bertujuan untuk membandingkan panjang antrian dan kendaraan terhenti berdasarkan MKJI 1997 dengan pengamatan lapangan di simpang bersinyal tiga lengan dan simpang bersinyal empat lengan. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara panjang antrian berdasarkan MKJI 1997 dengan pengamatan lapangan, yaitu 58,4 - 2305,7 meter (MKJI 1997) dan 32 - 91 meter (pengamatan lapangan). Demikian juga untuk nilai parameter kendaraan terhenti, yaitu 0,6 - 8,8 stop/smp (MKJI 1997), sementara dari pengamatan lapangan tidak ada kendaraan yang berhenti berulang (lolos semua). Untuk meminimalkan perbedaan yang terjadi, dilakukan koreksi terhadap nilai luas areal smp teoritis yang bernilai 20 (MKJI 1997), dengan formulasi QL = = nilai real lapangan (m). Hasilnya menunjukkan bahwa nilai luas areal smp yang lebih sesuai dengan kondisi lapangan adalah 9,6-15,9 m2..
Last update: