BibTex Citation Data :
@article{JKTS14633, author = {Berlian Swindy and Bernadeta Andini and Suharyanto Suharyanto and Sumbogo Pranoto}, title = {Normalisasi Sungai Krengseng dalam Mendukung Keberlanjutan Waduk Pendidikan Diponegoro.}, journal = {Jurnal Karya Teknik Sipil}, volume = {6}, number = {1}, year = {2017}, keywords = {Sempadan Sungai; Perbaikan Alur; Banjir; Sungai Krengseng}, abstract = { Sungai Krengseng adalah sungai kecil yang terletak di kawasan pemukiman Tembalang, Semarang. Sungai Krengseng dijadikan sebagai pemasok air untuk Waduk Pendidikan Diponegoro, tetapi di kawasan sungai tersebut masih banyak terdapat sampah, serta beberapa bangunan permanen dan non permanen yang dibangun di area sempadan sungai. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tingkat kesadaran sebagian masyarakat dalam pengelolaan sampah dan belum adanya fasilitas pembuangan sampah yang memadai sehingga dapat memperburuk permasalahan di sekitar Sungai Krengseng. Terlebih ada sebagian penduduk yang masih membuang sampah dan limbah cair ke sungai. Selain masalah sampah, ada juga beberapa penampang sungai yang belum mencukupi menampung debit banjir, sehingga perlu dilakukan perbaikan penampang sungai. Sebagai pemasok air untuk waduk, sudah seharusnya kelestarian dan kelangsungan fungsi sungai Krengseng harus dijaga yaitu dengan penataan sempadan sungai dan sosialisasi pada masyarakat mengenai larangan membuang sampah serta sanksi-sanksi terkait pembuangan sampah. Salah satu dampak yang timbul akibat tidak terjaganya sempadan sungai adalah terjadinya pencemaran air dan penghambatan aliran air sungai sehingga penampang sungai tidak dapat menampung debit banjir pada saat hujan deras. Dari hasil analisis data curah hujan pada stasiun Simongan, Gunung Pati, Pucang Gading didapatkan debit banjir rencana periode ulang 25 tahunan Q 25 = 31,593 m 3 /det yang digunakan untuk menganalisis penampang sungai Krengseng. Adapun lebar sungai yang direncanakan adalah 7 m pada STA 0+50 sampai dengan STA 31+50 dan 5 m pada STA 32 sampai dengan STA 68. Rencana waktu pembangunan yang diperlukan adalah 21 minggu dengan total anggaran Rp. 69.500.000.000 (Enam puluh miliar lima ratus juta rupiah). }, pages = {1--11} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkts/article/view/14633} }
Refworks Citation Data :
Last update: