skip to main content

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA PENDAKI GUNUNG

*Melly Adya Ismisari  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia. 50275 | Universitas Diponegoro,, Indonesia
Martha Irene Kartasurya  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia. 50275 | Universitas Diponegoro, Indonesia
Siti Fatimah Pradigdo  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia. 50275 | Universitas Diponegoro, Indonesia
Received: 25 Jun 2023; Revised: 30 Jan 2024; Accepted: 3 Mar 2024; Published: 30 Mar 2024.

Citation Format:
Abstract

Pendaki gunung sebagian besar memilih bahan makanan yang dapat diolah secara cepat dan instan tanpa memikirkan kebutuhan nutrisi yang diperlukan saat mendaki gunung. Pendaki lebih banyak membutuhkan nutrisi untuk meningkatkan kadar hemoglobinnya, wanita lebih rentan mengalami defisit hemoglobin dikarenakan wanita harus melewati periode menstruasi setiap bulannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat kecukupan gizi (protein, zat besi, asam folat, vitamin B12, vitamin A dan vitamin C) dengan kadar hemoglobin pada wanita pendaki gunung. Studi penelitian ini menggunakan desain cross sectional di Basecamp Gunung Prau jalur pendakian Pathak Banteng, dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang pendaki wanita yang berusia 15-30 tahun, subjek dipilih menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi. Data di kumpulkan dengan melakukan wawancara recall 2x24 jam. Kadar hemoglobin diukur menggunakan alat Quik-Check Hb. Data dianalisis dengan uji korelasi pearson, rank spearman dan regresi linear. Hasil menunjukkan bahwa 28% subjek mengalami anemia. Saat tidak mendaki, subjek memiliki tingkat kecukupan protein (p=0,001) dan zat besi (p=0,001) yang lebih baik daripada saat mendaki. Terdapat hubungan antara tingkat kecukupan zat besi (p=0,008; r=0,417) dan vitamin C (p=0,019; r=0,369) dengan kadar hemoglobin pada wanita pendaki gunung. Tidak terdapat hubungan antara tingkat kecukupan protein, asam folat, vitamin B12, dan vitamin A dengan kadar hemoglobin pada wanita pendaki gunung (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat kecukupan zat besi merupakan variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap kadar hemoglobin (p=0,050).

Fulltext View|Download
Keywords: Nutrition Adequacy; Energi, Protein; Iron, Folid Acid; Vitamin B12; Vitamin A; Vitamin C; Hemoglobin levels; Mountaineers.

Article Metrics:

  1. Thomsett, Michael C. 1999. Mountaineering. Ragged Mountain Press. United States
  2. Purwanto, Sigit. 2007. Mountain_Climbing_For Everybody:_Panduan_Mendaki_Gunung._Jakarta: Hikmah
  3. Soerjodibroto W. 1984. Persiapan Gizi Menjelang Pertandingan. Di dalam : Moeloek D dan Tjokronegoro A, editor. Kesehatan dan Olahraga. Jakarta: UI Press
  4. Scheers, Natalie. 2013. Regulatory Effect of Cu, Zn, adn Ca on Fe Absorption: The Intricate Play between Nutrient Transporters. Nutrients
  5. Mihardja L. 2010. Sistem Energi dan Zat Besi yang Diperlukan pada Olahraga Aerobik dan Anaerobik. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberantasan Penyakit Badan Litbang Depkes R.I
  6. Sugiyatno. Hubungan Kontribusi Zat Gizi Makanan Sekolah dengan Kadar Hemoglobin Murid SD Islam Integral Luqman Al-Hakim Purwodadi. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. 2008
  7. Nurhaedah, Djuanidi. Dachlan, Nurkhawi Nawir. Gambaran Status Gizi Antropometri dan Status Hemoglobin Siswa Sekolah Sepak Bola Anyelir dan Sekolah Sepak Bola Bangau Putra Makassar Tahun 2013. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Makassar. 2013
  8. Banyuista. 2012. Tips untuk Wanita Pendaki Gunung/Kegiatan Alam Bebas. Retrieved from https://komikstrips.multiply.com/journal/item/528/ Tips_Untuk_Wanita_Pendaki_Gunung_Kegiatan_Alam_Bebas.?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fite
  9. Sadrina, C. N. Mulyani, N. 2021. Asupan Protein, Zat Besi, Dan Vitamin C Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Aceh. GIZIDO
  10. Kirana, Dian P. 2011. Hubungan Asupan Zat Gizi dan Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMA N 2 Semarang. Universitas Diponegoro. Semarang
  11. Choiriyah, Endar Wahyu. 2015. Hubungan Tingkat Asupan Protein, Zat Besi dan Vitamin C dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri Kelas X dan XI SMA Negeri 1 Pulokarto. Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta
  12. KEMENKES RI. 2014. Pedoman Pelatihan Gizi Olahraga untuk Prestasi. Jakarta
  13. Thamrin, H., Masnilawati, A. 2021. Hubungan Antara Pengetahuan, Tingkat Konsumsi Protein, Zat Besi Dan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswi Kebidanan. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes
  14. Sahana, Oky. Sumarmi, Sri. 2015. Hubungan Asupan Mikronutrien dengan Kadar Hemoglobin pada Wanita Usia Subur. FKM Universitas Airlangga. Surabaya
  15. Nurwahida. 2018. Hubungan Antara Asupan Zat Besi, Asam Folat dan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin pada Remeja Putri Usia 15-18 tahun di SMK Bina Nusantara Ungaran Barat. Kabupaten Semarang. FIK Universitas Ngudi Waluyo. Kabupaten Semarang
  16. Selviani, Mesa. Dkk. 2020. Asupan Gizi, Status Gizi dan Kadar Hemoglobin serta Keterkaitannya dengan Kebugaran pada Atlet Remaja Putri di PPOP. Institut Pertanian Bandung
  17. Dwi Chayu, Ade Indah. 2019. Hubungan Asupan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin Remaja Putri Kelas VIII di SMP N 3 Lubuk Pakam. Politeknik Kesehatan Medan
  18. Wiranti. A. 2016. Hubungan Antara Zat Gizi Mikro (Zat Besi, Vitamin B12, dan Vitamin A) Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi SMK Negeri 1 Sukoharjo Jawa Tengah. Publikasi Karya Ilmiah. Fakultas Ilmu Kesehatan. Surakarta
  19. Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 158-160
  20. Mardhiati, Retno. 2018. Model Regresi Logistik Ganda, Faktor Dominan Penyebab Tingginya Kejadian Anemia Remaja Putri di Wilayah Sosek Rendah. Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. Jakarta Timur

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.