skip to main content

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN KARTU PENDERITA KUSTA OLEH PETUGAS KUSTA DI KOTA PEKALONGAN

*Nivia Cemerlang Rinjani  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia | Universitas Diponegoro, Indonesia
Dharminto Dharminto  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia | Universitas Diponegoro, Indonesia
Farid Agushybana scopus  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia | Universitas Diponegoro, Indonesia
Atik Mawarni scopus  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia | Universitas Diponegoro, Indonesia
Received: 28 Dec 2020; Published: 1 Aug 2021.

Citation Format:
Abstract

Leprosy is a contagious disease which is a neglected disease or a case that is neglected because it cannot be completely controlled. Based on PMK No.11 of 2019 concerning Leprosy Eradication, recording and reporting is one of the most important elements to obtain an overview and information on activities at all levels of program implementers.The purpose of this study was to describe the completeness of filling out the leprosy patient cards at the Pekalongan City Health Center. The method of this type of qualitative descriptive research by determining the sources using purposive sampling technique totaling 5 leprosy officers and 33 leprosy patient cards. Data collection using in-depth interviews and observations. Data analysis used qualitative analysis with the stages of data collection, data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification. Result : overall of the 33 cards, the average completeness of the leprosy card filling out was 75%. The incompleteness of filling out leprosy patient cards is due to the lack of attitude of leprosy officers, the lack of completeness checks by superiors and limited human resources. Based on the results of the research, it is suggested that the Pekalongan City Health Office be able to coordinate the cooperation between leprosy officers in all puskesmas in Pekalongan City to make joint visits in turn so that the household contact and environmental contacts can be filled completely and increase supervision of the completeness of filling out leprosy patients cards.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Instrument
ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN KARTU PENDERITA KUSTA OLEH PETUGAS KUSTA DI KOTA PEKALONGAN
Subject Leprosy, Leprosy Patient Card, Leprosy Officer
Type Research Instrument
  Download (127KB)    Indexing metadata
Keywords: Leprosy; Leprosy Patient Card; Leprosy Officer

Article Metrics:

  1. Kementerian Kesehatan RI. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian KEsehatan RI; 2015
  2. Kementerian Kesehatan RI. InfoDATIN Hapuskan Stigma dan Diskriminasi terhadap Kusta. Jakarta: Pusat Data dan Informasi KEmenterian Kesehatan RI; 2017
  3. Aqil A, Lippeveld T, Hozumi D. PRISM framework: A paradigm shift for designing, strengthening and evaluating routine health information systems. Health Policy Plan. 2009. doi: 10.1093/heapol/czp010
  4. Oktavia DA, Jati SP, Budiyanti RT. Hambatan penggunaan dana sisa lebih perhitungan anggaran studi kasus di puskesmas kota semarang. 2020;8:208–214
  5. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Kusta. 2019
  6. Hotchkiss. Evaluation of the Performance of Routine Information System Management ( PRISM ) framework : evidence from Uganda. BMC Heal Serv Res. 2010. http://www.biomedcentral.com/1472-6963/10/188
  7. Paulus AA. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan Isi Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Tahun 2018. 2019
  8. Husni M. Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Terhadap Kepatuhan Dokter dalam Penulisan Diagnosis pada Resume Medis di RS Zahirah 2018. J Adm Rumah Sakit Indones. 2020;4:184–197
  9. Purnamawati. Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong dan Pendukung Terhadap Pencatatan Rekam Medis Sesuai dengan UNdang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran di RSUP H, Adam Malik Tahun 2007. 2007
  10. Farista AD, Karyus A, Kesehatan F, Indonesia UM, Meneng G, Lampung KB. Hubungan motivasi dan supervisi terhadap kelengkapan pengisian resume medis oleh dokter. 2020;10(3):429–442
  11. Sarasati R, Mawarni A, Dharmawan Y. Hubungan Beberapa Faktor Dengan Kelengkapan Pengisian Buku Kesehatan Ibu Dan Anak Oleh Bidan Desa Di Wilayah Kerja Puskesmas Jepara Tahun 2016. J Kesehat Masy. 2016;4(4):247–254
  12. Novita Triani, Dharmawan Y, Dharminto, Mawarni A. BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI OLEH PENYULUH KB TERHADAP KELENGKAPAN LAPORAN KAMPUNG KB DI KOTA SEMARANG. J Kesehat Masy. 2019;7(9)
  13. Winarti R. SA, Yetti K, Besral B. Peningkatan Pelaksanaan Supervisi Oleh Supervisor Melalui Pengawasan Bidang Keperawatan. J Keperawatan Indones. 2008;12(3):161–167. doi: 10.7454/jki.v12i3.216
  14. Yuliana Surya Sodriques, Kresnowati L, S KK. Hubungan Antara Supervisi, Motivasi Perawat Dengan Kelengkapan Pengisian Dokumen Asuhan Keperawatan Di RSUD Tugurejo Semarang. 2011. http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf
  15. Ratnasari D. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pencapaian petugas terhadap case detection rate (cdr) pada program tb paru di kabupaten rembang. 2015

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.