skip to main content

HUBUNGAN DURASI KERJA, BEBAN KERJA FISIK, DAN KELELAHAN KERJA TERHADAP TERJADINYA KEJADIAN MINOR INJURY PADA PABRIK TAHU X KOTA SEMARANG

*Annisa Fitriani  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia | Universitas Diponegoro, Indonesia
Ekawati Ekawati  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia | Universitas Diponegoro, Indonesia
Ida Wahyuni  -  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia | Universitas Diponegoro, Indonesia
Received: 24 Aug 2020; Published: 6 Jan 2021.

Citation Format:
Abstract

Minor Injury is a work accident that is experienced by someone while working and did not cause a loss of productive work time of more than 2x24 hours that can be cured with first aid kit. However, minor injuries cannot be ignored, if there is no identification of the problem it can lead to major injury or even fatality. According to the Loss Causation Theory Model, work accidents are caused by direct causes (Unsafe Action and Unsafe Conditions) and basic causes (human factors and occupational factors). Most of the Tofu X Factory workers had experienced minor injuries. This study aimed to analyze the correlation between work duration, physical workload and work fatigue with the occurrence of minor injuries. The type of this research was quantitative with cross-sectional studies. The sample of this study was the entire population of 35 workers. The instruments of this study were questionnaire sheets for work duration variables and IFRC standard questionnaires for work fatigue variables, measurement of physical workload variables using SNI 7269: 2009 standards. Data analysis used was Chi Square test. The results showed that there were 60% workers experienced minor injury events, 57,1% workers had over work duration, 65,7% workers had heavy physical workloads, and 80% workers experienced moderate fatigue. The results of the chi-square analysis showed that there was no correlation between work duration (p = 0.163) with the occurrence of minor injuries. There was a correlation between physical workload (p = 0.026), and work fatigue (p = 0.028) with the occurrence of minor injuries. Researchers advised the Tofu X Factory to provide drinking water spot and first-aid kit close to the work area.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Research Results
HUBUNGAN DURASI KERJA, BEBAN KERJA FISIK, DAN KELELAHAN KERJA TERHADAP TERJADINYA KEJADIAN MINOR INJURY PADA PABRIK TAHU X KOTA SEMARANG
Subject Minor Injury, Work Duration, Physical Workload, Work Fatigue
Type Research Results
  Download (130KB)    Indexing metadata
Keywords: Minor Injury; Work Duration; Physical Workload; Work Fatigue

Article Metrics:

  1. Setyawati, Ely. 2001. Identifikasi Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kelelahan pada Tenaga Kerja Wanita Bagian Produksi Jahit Garment PT. Billion Jakarta Pusat. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
  2. Mudjajanto, Eddy Setyo. 2006. Tahu, Makanan Favorit yang Keamanannya Perlu Diwaspadai. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB
  3. Lestari WS. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kelelahan pada Pekerja Pembuat Tahu di Pabrik Tahu Kelurahan Sumurrejo Kecamatan Gunungpati Semarang. (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang)
  4. Manuele, F . A. (2011, October). Reviewing Heinrich Dislodging Two Myths From the Practice of Safety . p.10
  5. Organisasi Perburuhan Internasional 2018. (2018, April 28). Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pekerja Muda. Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2018
  6. Siregar DI. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Ringan Di Pt Aqua Golden Missisippi Bekasi Tahun 2014
  7. Budiarto. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC; 2001
  8. Bird FE, Germain. Practical Loss Control Leadership. Revisi. USA: Division Of International Loss Control Institute; 1996
  9. Murniyati. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pande Besi di Dusun Tahunan Desa Putatsari Kecamatan grobogan Tahun 2014
  10. WIDIATMOKO MN. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pengangkut Kayu Di Penggergajian Kayu Jepara 2013. Jawaban: Jam/Hari. 2013
  11. Suma’mur. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Gunung Agung ; 2009
  12. Hernawati E. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja berdasarkan karakteristik pekerja dan unit kerja di area pertambangan PT. Antam TBK ubpe Pongkor Bogor Jawa Barat tahun 2006-2007
  13. Aazami S, Mozafari M, Khadijah S, Akmal S. Musculoskeletal Disorders: OWAS Review, Ind Helath. 2016;54(1):50-7
  14. Kurniawan Y, Kurniawan B, Ekawati E. Hubungan Pengetahuan, Kelelahan Beban Kerja Fisik, Postur Tubuh Saat Bekerja, dan Sikap Penggunaan APD dengan Kejadian Kecelakaan Kerja (Studi Pada Aktivitas Pengangkatan Manual di Unit Pengantongan Pupuk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 2018 Jul 1;6(4):393-401
  15. Singarimbun AN, Gultom D. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian Kecelakaan Kerja pada Pekerja Bagian Produksi PT. Hilon Sumatera Jurnal Kesmas dan Gizi (JKG). 2019 Oct 30;2(1):9-16
  16. Pangalila CM, Sekeon SA, Doda DV. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Cedera Tertusuk Jarum Suntik Pada Perawat Di Rumah Sakit GMIM Kalooran Amurang. KESMAS. 2017;6(4)
  17. Bongakaraeng B, Tangka JW, Pakasi FG. Hubungan Shift dan Kelelahan dengan Kecelakaan Kerja di PT. Delta Pasific Indotuna Bitung. Infokes-Jurnal Ilmu Kesehatan. 2012 May 30;6(2):78-85

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.