BibTex Citation Data :
@article{JKM18772, author = {Ria Yuniati and Siti Pradigdo and Muhammad Rahfiludin}, title = {HUBUNGAN KONSUMSI KARBOHIDRAT, LEMAK DAN SERAT DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA LANJUT USIA WANITA (Studi di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Kota Semarang Tahun 2017)}, journal = {Jurnal Kesehatan Masyarakat}, volume = {5}, number = {4}, year = {2017}, keywords = {diabetes melitus, kadar glukosa darah, lansia wanita}, abstract = { Tingginya asupan karbohidrat dan lemak serta rendahnya asupan serat pada lanjut usia dapat meningkatkan kadar glukosa darah karena sering mengalami gangguan metabolisme karbohidrat sehingga memicu diabetes melitus. Tujuan dari penelitian yaitu menganalisis hubungan konsumsi karbohidrat, lemak dan serat dengan kadar glukosa darah pada lanjut usia wanita di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading, Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory research dengan rancangan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah 32 lansia wanita usia 60-74 tahun yang dipilih secara purposive sampling. Kadar glukosa darah sewaktu diperiksa pada sampel plasma darah vena responden dengan metode Enzymatic Colorimetric test “GDO-PAP”. Data asupan (karbohidrat, lemak dan serat) dikumpulkan dengan menggunakan formulir food weighing dan dianalisis dengan menggunakan uji korelasi rank spearman . Hasil penelitian menunjukkan rerata dan SD kadar glukosa darah responden sebesar 101,25 ±39,05 mg/dl. Sejumlah 93,8% subjek mempunyai kadar glukosa darah yang tergolong normal (<200 mg/dl). Tingkat kecukupan karbohidrat subjek dengan rerata dan SD sebesar 83,96% ±7,77. Sejumlah 68,8% subjek mempunyai tingkat kecukupan lemak yang tergolong baik (80-100%). Tingkat kecukupan lemak subjek dengan rerata dan SD sebesar 123,40% ±11,67. Sejumlah 96,9% subjek mempunyai tingkat kecukupan lemak yang tergolong lebih (>100%). Asupan serat subjek dengan rerata dan SD sebesar 5,00 ±0,397 gram per hari. Seluruh subjek mempunyai asupan serat yang tergolong kurang (<25 gram per hari). Ada hubungan tingkat kecukupan karbohidrat dengan kadar glukosa darah ( p = 0,003), tidak ada hubungan tingkat kecukupan lemak dengan kadar glukosa darah ( p = 0,882), tidak ada hubungan asupan serat dengan kadar glukosa darah ( p =0,955). Penelitian ini merekomendasikan lansia untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung tinggi karbohidrat. }, issn = {2356-3346}, pages = {759--767} doi = {10.14710/jkm.v5i4.18772}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/18772} }
Refworks Citation Data :
Tingginya asupan karbohidrat dan lemak serta rendahnya asupan serat pada lanjut usia dapat meningkatkan kadar glukosa darah karena sering mengalami gangguan metabolisme karbohidrat sehingga memicu diabetes melitus. Tujuan dari penelitian yaitu menganalisis hubungan konsumsi karbohidrat, lemak dan serat dengan kadar glukosa darah pada lanjut usia wanita di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading, Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory research dengan rancangan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah 32 lansia wanita usia 60-74 tahun yang dipilih secara purposive sampling. Kadar glukosa darah sewaktu diperiksa pada sampel plasma darah vena responden dengan metode Enzymatic Colorimetric test “GDO-PAP”. Data asupan (karbohidrat, lemak dan serat) dikumpulkan dengan menggunakan formulir food weighing dan dianalisis dengan menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan rerata dan SD kadar glukosa darah responden sebesar 101,25 ±39,05 mg/dl. Sejumlah 93,8% subjek mempunyai kadar glukosa darah yang tergolong normal (<200 mg/dl). Tingkat kecukupan karbohidrat subjek dengan rerata dan SD sebesar 83,96% ±7,77. Sejumlah 68,8% subjek mempunyai tingkat kecukupan lemak yang tergolong baik (80-100%). Tingkat kecukupan lemak subjek dengan rerata dan SD sebesar 123,40% ±11,67. Sejumlah 96,9% subjek mempunyai tingkat kecukupan lemak yang tergolong lebih (>100%). Asupan serat subjek dengan rerata dan SD sebesar 5,00 ±0,397 gram per hari. Seluruh subjek mempunyai asupan serat yang tergolong kurang (<25 gram per hari). Ada hubungan tingkat kecukupan karbohidrat dengan kadar glukosa darah (p = 0,003), tidak ada hubungan tingkat kecukupan lemak dengan kadar glukosa darah (p = 0,882), tidak ada hubungan asupan serat dengan kadar glukosa darah (p=0,955). Penelitian ini merekomendasikan lansia untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung tinggi karbohidrat.
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Kesehatan Masyarakat (JKM, p-ISSN: 2715-5617, e-ISSN:2356-3346) and Faculty of Public Health, Diponegoro University as the publisher of the journal. Copyright encompasses the rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
JKM journal and Faculty of Public Health, Diponegoro University, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the JKM journal are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form JKM journal]The copyright form should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail or scanned document to jkm@live.undip.ac.id.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-ISSN: 2356-3346, p-ISSN: 2715-5617) is published by Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Indonesia, under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats