skip to main content

Proses Integrasi Nasional Dalam Pembangunan Bangsa Ukraina: Merespon Momentum Euromaidan

*Andi Hilman Tejasuar  -  Department of International Relations, Indonesia
Marten Hanura  -  Department of International Relations, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Sejak merdekanya Ukraina di tahun 1991, garis polarisasi terbagi kedalam dua (2) prinsip yang saling berkontradiksi dan bersinggungan—prinsip Barat dengan gaya liberal haus akan perubahan versus prinsip Timur yang lebih konservatif cerminan sisi historis bangsa. Garis tersebut mempengaruhi semua isu, mulai dari isu sosial; bahasa, budaya, dan agama, hinga isu politik pemerintahan. Situasi ini mempengaruhi krisis identitas nasional Ukraina selama beberapa dekade diikuti melemahnya pemerataan pembangunan. Sejatinya, garis polarisasi di Ukraina sulit untuk hilang begitu saja karena telah terbentuk sejak lama. Gelombang demonstrasi Euromaidan yang sebetulnya disebabkan atas ketidakpuasan masyarakat terhadap rezim Viktor Yanukovych di tahun 2014—awalnya dipicu oleh masyarakat Ukraina bagian barat, berubah menjadi sebuah revolusi berskala nasional setelahnya. Intervensi asing yang terjadi pasca-Euromaidan mengancam keamanan bangsa. Ditengah semua konflik yang terjadi pasca-Euromaidan—aneksasi Krimea dan perang di Donbas, muncul sebuah harapan baru bagi Ukraina untuk membentuk integrasi nasional yang solid. Kepentingan mempertahankan hidup, kedaulatan, dan keamanan bangsa mengharuskan rakyat Ukraina untuk bersatu. Momentum ini akan mempengaruhi masa depan Ukraina selanjutnya, berkaitan dengan runtuhnya garis polarisasi, juga berkaitan dengan posisi Ukraina dalam sistem politik internasional.
Fulltext View|Download
Keywords: Polarisasi; Intervensi; Euromaidan; Integrasi Nasional

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.