skip to main content

Persamaan Perspektif sebagai Penyebab Penguasaan FIR Singapura di Ruang Udara Kepulauan Riau

*William Raka Manumayasa Rumuat  -  Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Ika Riswanti Putranti  -  Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Ketidakmampuan Indonesia untuk memberikan pelayanan navigasi penerbangan yang
memadai sesuai Pasal 28 Konvensi Chicago 1944 merupakan alasan utama penguasaan
ruang udara Kepulauan Riau oleh FIR Singapura sejak tahun 1946. Upaya
pengambilalihan yang dilakukan oleh Indonesia dengan membenahi pelayanan navigasi
penerbangannya berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan tersebut yang signifikan
menjadi di atas rata-rata global pada penilaian dari ICAO tahun 2017. Tetapi, ruang udara
Kepulauan Riau sampai tahun 2018 ini masih dikuasai FIR Singapura. Padahal,
penguasaan ruang udara tersebut oleh FIR Singapura berdampak pada kedaulatan
Indonesia yang berujung pada kerugian material. Melihat fenomena tersebut, identitas
peran dan norma internasional menjadi elemen yang sangat berpengaruh. Kepatuhan
Indonesia dan Singapura terhadap norma internasional yang berkaitan dengan
permasalahan ruang udara ini, yakni ICAO, serta identitas peran kedua negara di ruang
lingkup ICAO itu sendiri mempengaruhi sikap kedua negara dalam memandang
permasalahan ruang udara tersebut. Identitas peran dan norma di ruang lingkup ICAO
menimbulkan persamaan perspektif yang berujung pada kepentingan bersama sehingga
menjadi penyebab Singapura masih menguasai ruang udara Kepulauan Riau.
Kata Kunci: FIR, ruang udara, ICAO, identitas peran
Fulltext View|Download
Keywords: FIR, ruang udara, ICAO, identitas peran

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.