BibTex Citation Data :
@article{JAMT9800, author = {Sarah Iskandar and Sri Rejeki and Titik Susilowati}, title = {PENGARUH BOBOT AWAL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN Caulerpa lentillifera YANG DIBUDIDAYAKAN DENGAN METODE Longline DI TAMBAK BANDENGAN, JEPARA}, journal = {Journal of Aquaculture Management and Technology}, volume = {4}, number = {4}, year = {2015}, keywords = {Caulerpa lentillifera; bobot awal penanaman berbeda; longline; pertumbuhan}, abstract = { Caulerpa lentillifera termasuk kedalam alga hijau. Produksi C. lentillifera masih rendah karena mengandalkan hasil dari alam sehingga dibutukan teknologi budidaya untuk menunjang kontinuitas produksi C. lentillifera . Perbedaan biomassa awal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut. Hal ini sangat berkaitan dengan persaingan setiap individu rumput laut dalam mendapatkan unsur hara sebagai makanannya. Keberhasilan sistem penanaman dipengaruhi oleh penggunaan bibit yang baik dan bobot yang sesuai akan meningkatkan pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan bobot awal penanaman terhadap pertumbuhan C. lentillifera yang dibudidayakan dengan metode longline dan bobot awal penanaman rumput laut yang memberikan pertumbuhan terbaik. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2015 - 22 April 2015 di Tambak Bandengan, Jepara, Jawa Tengah. Tanaman uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut dari jenis C. lentillifera yang berasal dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar, Sulawesi. Tanaman uji dibudidayakan dengan metode longline dan dipelihara selama 35 hari. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu perlakuan A (50 g), B (75 g), C (100 g), dan D (125 g). Variabel yang diamati adalah pertumbuhan relatif, laju pertumbuhan spesifik, dan kualitas air. Hasil analisa ragam anova menunjukkan bahwa perbedaan bobot awal berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap pertumbuhan C. lentillifera . Hasil uji wilayah ganda (Duncan) menunjukkan perlakuan A dengan bobot 50 g memberikan pertumbuhan terbaik. Kesimpulan yang diperoleh adalah pertumbuhan rumput laut C. lentillifera dengan bobot awal penanaman 50 g memberikan pertumbuhan relatif terbaik sebesar 152.00±10.95%, dan pertumbuhan spesifik terbaik yaitu sebesar 2.64±0.13%/hari dan disarankan untuk dibudidayakan. Caulerpa lentillifera is belong to green algae species. C. lentillifera production is remains low and still depend on natural harvest, in other to cultivation technology is necessary to support the sustainable production of C. lentillifera. Initial weigh of biomass greatly affect the growth of seaweed. It is strongly associated with each individual seaweed competition in getting nutrients as food. The success of the culture system is affected by using a good seed and the appropriate weights will increase the growth. The aims of this study was to determine the effect of different initial weights on the growth of seaweed C. lentillifera and to find out the initial weight that gives the best growth during culture period with Long line method. This study was conducted from February 7 th to April 22 th 2015. The plants test used in this study was seaweed C. lentillifera that comes from Brackish Water Aquaculture Center (BPBAP) Takalar, Sulawesi. The tested of C. lentillifera cultivated by long line method and maintained for 35 days. This study using experimental design by Completely Randomized Design with 4 treatments and 5 replications. The treatments tested were A (50 g), B (75 g), C (100 g) and D (125 g). The variables measured were relative growth, specific growth rate, and water quality. ANOVA variance analysis results indicate that the initial weight difference was highly significant (P<0.01) on the growth of C. lentillifera, the result of the double region (Duncan) showed treatment A with 50 g in weight gave the best growth. The conclusion of this study that the growth of C. lentillifera with 50 g Initial weigh of planting gives the best result in relative growth rate about 152.00±10.95% and specific growth rate about 2.64±0.13%/day and it recommended to be cultured. }, pages = {21--27} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jamt/article/view/9800} }
Refworks Citation Data :
Caulerpa lentillifera termasuk kedalam alga hijau. Produksi C. lentillifera masih rendah karena mengandalkan hasil dari alam sehingga dibutukan teknologi budidaya untuk menunjang kontinuitas produksi C. lentillifera. Perbedaan biomassa awal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut. Hal ini sangat berkaitan dengan persaingan setiap individu rumput laut dalam mendapatkan unsur hara sebagai makanannya. Keberhasilan sistem penanaman dipengaruhi oleh penggunaan bibit yang baik dan bobot yang sesuai akan meningkatkan pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan bobot awal penanaman terhadap pertumbuhan C. lentillifera yang dibudidayakan dengan metode longline dan bobot awal penanaman rumput laut yang memberikan pertumbuhan terbaik. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2015 - 22 April 2015 di Tambak Bandengan, Jepara, Jawa Tengah. Tanaman uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut dari jenis C. lentillifera yang berasal dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar, Sulawesi. Tanaman uji dibudidayakan dengan metode longline dan dipelihara selama 35 hari. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu perlakuan A (50 g), B (75 g), C (100 g), dan D (125 g). Variabel yang diamati adalah pertumbuhan relatif, laju pertumbuhan spesifik, dan kualitas air. Hasil analisa ragam anova menunjukkan bahwa perbedaan bobot awal berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap pertumbuhan C. lentillifera. Hasil uji wilayah ganda (Duncan) menunjukkan perlakuan A dengan bobot 50 g memberikan pertumbuhan terbaik. Kesimpulan yang diperoleh adalah pertumbuhan rumput laut C. lentillifera dengan bobot awal penanaman 50 g memberikan pertumbuhan relatif terbaik sebesar 152.00±10.95%, dan pertumbuhan spesifik terbaik yaitu sebesar 2.64±0.13%/hari dan disarankan untuk dibudidayakan.
Caulerpa lentillifera is belong to green algae species. C. lentillifera production is remains low and still depend on natural harvest, in other to cultivation technology is necessary to support the sustainable production of C. lentillifera. Initial weigh of biomass greatly affect the growth of seaweed. It is strongly associated with each individual seaweed competition in getting nutrients as food. The success of the culture system is affected by using a good seed and the appropriate weights will increase the growth. The aims of this study was to determine the effect of different initial weights on the growth of seaweed C. lentillifera and to find out the initial weight that gives the best growth during culture period with Long line method. This study was conducted from February 7th to April 22th 2015. The plants test used in this study was seaweed C. lentillifera that comes from Brackish Water Aquaculture Center (BPBAP) Takalar, Sulawesi. The tested of C. lentillifera cultivated by long line method and maintained for 35 days. This study using experimental design by Completely Randomized Design with 4 treatments and 5 replications. The treatments tested were A (50 g), B (75 g), C (100 g) and D (125 g). The variables measured were relative growth, specific growth rate, and water quality. ANOVA variance analysis results indicate that the initial weight difference was highly significant (P<0.01) on the growth of C. lentillifera, the result of the double region (Duncan) showed treatment A with 50 g in weight gave the best growth. The conclusion of this study that the growth of C. lentillifera with 50 g Initial weigh of planting gives the best result in relative growth rate about 152.00±10.95% and specific growth rate about 2.64±0.13%/day and it recommended to be cultured.
Last update: