slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
PENGARUH Chlorella sp. DARI HASIL PENCUCIAN BIBIT SEL YANG BERBEDA DALAM FEEDING REGIMES TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LARVA KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) | Budianto | Journal of Aquaculture Management and Technology skip to main content

PENGARUH Chlorella sp. DARI HASIL PENCUCIAN BIBIT SEL YANG BERBEDA DALAM FEEDING REGIMES TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LARVA KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus)

*Panji Budianto  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
- Suminto  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Diana Chilmawati  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Salah satu kendala dalam budidaya kerapu macan adalah tingkat mortalitas yang tinggi pada fase larva.  Kematian larva diduga karena ukuran dan kandungan nutrisi pakan alami yang diberikan kurang sesuai dengan kebutuhan larva, serta adanya kontaminasi berupa bakteri dan mikroorganisme lain didalam pakan alami yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh Chlorella  sp. dari hasil pencucian bibit sel yang berbeda dalam feeding regimes terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan larva  kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) dan mengetahui tingkat pencucian sel Chlorella sp. terbaik yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan. Metode penelitian adalah eksperimental laboratoris menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing 3 kali ulangan.  Perlakuan itu adalah pemberian Chlorella  sp. tanpa pencucian (A), pemberian Chlorella sp. hasil pencucian 1 kali (B), pemberian Chlorella sp. hasil pencucian 2 kali (C), dan pemberian Chlorella sp. hasil pencucian 3 kali (D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Chlorella  sp. dari hasil pencucian bibit sel kedalam feeding regimes tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang relatif, tetapi berbeda nyata terhadap tingkat kelulushidupan. Nilai pertumbuhan panjang relatif pada masing-masing perlakuan adalah 21,48±0,20 %/hari pada perlakuan A,  21,36±0,21 %/hari pada perlakuan B, 21,52±0,24 %/hari pada perlakuan C, dan 21,54±0,20%/hari pada perlakuan D. Nilai terbaik pada variabel kelulushidupan larva kerapu macan ditunjukkan pada perlakuan D dengan tingkat kelulushidupan larva D10 mencapai 7,78±0,19%, dibandingkan pada perlakuan A sebesar 5,22±0,51%.

 

One of the problems of brown-marbled grouper culture were high mortality rate in the larval stage.  The mortality of larval stage assumed due to the size and nutritional content of live food was given less suitable for larvae requirements, as well as the presence of contaminants such as bacteria and other microorganisms in live food. The aims of this research was to know the effect of Chlorella sp. of the results different cell washing seeds in to feeding regimes on the growth and survival rate of brown-marbled grouper  (E. fuscoguttatus) larvae and to determine the best effect of the level of cell washing Chlorella sp. on growth and survival rate. The experiment method was used in this research by completely randomized design (CRD) with four treatments and three replicates respectivaly.  Those treatment were the addition of Chlorella sp. without cells seed washing (A), addition of Chlorella sp. with one times washed (B), addition of Chlorella sp. with two times washed (C), and addition of Chlorella sp. with three times washed (D). The results of research on showed that addition of Chlorella sp. with washed treatment in feeding regimes had no significant effect on the growth of brown-marbled grouper, but the significantly effect on the survival rate.  The growth valeu of relative length in the treatments, respectively were 21.48 ± 0.20 %/day on treatment A, 21.36 ± 0.21 %/day in treatment B , 21.52 ± 0.24 %/day in treatment C, and 21.54 ± 0.20 %/day in the treatment variable D. However, the best result on the survival rate of brown-marbled grouper larvae shown in treatment D with D10 larval survival rate reached 7.78 ± 0.19%, compared to treatment A was 5.22 ± 0.51%.

Fulltext View|Download
Keywords: Feeding Regimes; Chlorella; Kerapu; Epinephelus; Pertumbuhan; Kelulushidupan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.