skip to main content

SUBTITUSI PAKAN SEGAR DENGAN PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAKN KEPITING BAKAU (Scylla paramamosain)

*Mega Rahadiyani  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Diana Rachmawati  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Istiyanto Samidjan  -  Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pakan merupakan unsur terpenting dalam menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup kepiting bakau. Pakan buatan sangat diperlukan terutama pada budidaya secara intensif yang membutuhkan pakan buatan sebagai sumber energi utama, sedangkan pada saat ini pembudidaya kepiting bakau (S. paramamosain) masih menggunakan pakan segar yaitu berupa ikan rucah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan persentase terbaik dalam subsitusi pakan segar dengan pakan buatan  terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan kepiting bakau di Desa Tapak kecamatan Tugu, Semarang pada Januari – Maret 2014

Hewan uji yang digunakan adalah Kepiting Bakau (S. paramamosain) dengan ukuran 122,5±1,5 g. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A (0% pakan buatan dan 100% pakan segar), B (25% pakan buatan dan 75% pakan segar), C (50% pakan buatan dan 50% pakan segar), D ( 75% pakan buatan dan 25% pakan segar) dan E (100% pakan buatan dan 0% pakan segar).

Hasil penelitian menunjukan bahwa subtitusi pakan segar dengan pakan buatan terdapat pengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kelulushidupan kepiting bakau (S. paramamosain). Perlakuan D (75% pakan buatan dan 25% pakan segar) memiliki hasil tertinggi dengan nilai pertumbuhan bobot mutlak sebesar 18,50±2,62 g. Nilai kelulushidupan kepiting bakau (S. paramamosain) berkisar antara 66,67-100%. Kualitas air pada media pemeliharaan terdapat pada kisaran yang layak dan beberapa parameter kualitas air terdapat pada batas minimum.

 

Feeds is constitutes primal element in prop growth and survival rate of mud crabs. Indispensable artificial feeds especially on treatmenting intensively which need brand feeds as source of main energy, meanwhile for the moment mud crabs ( S. paramamosain ) still utilize fresh feeds which is as fish.  This research intent to know influence and best percentage in subtituation fresh feeds with feeds artificialing to growth and survival rate of mud crabs at Desa Tapak kecamatan Tugu, on January – March 2014.

Animal tests that is utilized is mud crabs ( S. paramamosain ) with measure 122,5±1,5 g. This research did by method experimentaling to utilize fledged random design (RAL) with 3 time replicate which is treatment A (0% artificial feeds and 100% fresh feeds), B (25% artificial feeds and 75% fresh feeds), C (50% artificial feeds and 50% fresh feeds), D.( 75% artificial feeds and 25% fresh feeds) and e (100% artificial feeds and 0% fresh feeds).

The result showed that subtitusi of fresh feeds with artificial feeds to be gotten reality influence (P<0,05) to growth and not significant (P>0,05) to survival rate of mud crabs ( S. paramamosain ). Treatment D (75% artificial feeds and 25% fresh feeds) having supreme result with appreciative absolute weight growth as big as 18,50±2,62 g. The survival rate of mud crab (S. paramamosain) ranged from 66.67 to 100.00%. Water quality on preserve media exists on gyration that reasonably and some water quality parameter exists on minimum bounds.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Subtitusi; Pakan Segar; Pakan Buatan; Scylla paramamosain; Pertumbuhan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.