BibTex Citation Data :
@article{JAMT506, author = {Christine Purba}, title = {PERFORMA PERTUMBUHAN, KELULUSHIDUPAN, DAN KANDUNGAN NUTRISI LARVA UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) MELALUI PEMBERIAN PAKAN ARTEMIA PRODUK LOKAL YANG DIPERKAYA DENGAN SEL DIATOM}, journal = {Journal of Aquaculture Management and Technology}, volume = {1}, number = {1}, year = {2012}, keywords = {Artemia; Sel diatom; Pertumbuhan; Larva udang vanamei (Litopenaeus vannamei).}, abstract = { Pembenihan udang vanamei ( Litopenaeus vannamei ) tidak terlepas dari pakan alami. Pakan alami yang berkualitas menghasilkan benih yang berkualitas, dalam hal ini artemia produk lokal yang diperkaya dengan sel diatom. Sel diatom mengandung nutrisi dalam memenuhi kandungan nutrisi artemia produk lokal sebagai pakan alami larva udang vanamei. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan kelulushidupan larva udang vanamei stadia PL1 – PL10 melalui pemberian pakan artemia produk lokal yang diperkaya dengan sel diatom dan artemia produk lokal yang tidak diperkaya dengan sel diatom serta mempelajari dampak pemberian pakan artemia produk lokal yang diperkaya dengan sel diatom dan artemia produk lokal yang tidak diperkaya dengan sel diatom terhadap kandungan nutrisi larva udang vanamei stadia PL1 – PL10. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan 2 perlakuan dan 6 ulangan. Materi yang digunakan adalah larva udang vanamei ( Litopenaeus vannamei ) stadia PL1 – PL10. Larva udang vanamei dipelihara dengan kepadatan 75 ekor/l di dalam wadah uji berupa ember dengan volume air 5 l. Perlakuan A dan B yang diterapkan adalah pakan artemia produk lokal yang diperkaya dengan sel diatom dan artemia produk lokal yang tidak diperkaya dengan sel diatom. Kista artemia produk lokal didapatkan dari tambak garam yang diproduksi di daerah Lasem-Rembang. Dosis pengkayaan dengan sel diatom adalah 10 5 sel/individu/hari. Pemberian pakan larva udang berupa artemia produk lokal dilakukan setiap hari dengan frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari pada pagi, siang, sore dan malam hari (06.00, 12.00, 18.00, 24.00 WIB) untuk PL1 – PL4, dan frekuensi pemberian pakan 5 kali sehari (04.00, 08.00, 13.00, 18.00, 23.00 WIB) untuk PL5 – PL10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan performa pertumbuhan larva udang vanamei dengan pemberian pakan artemia produk lokal yang diperkaya dengan sel diatom (t hitung > t tabel 5%, P<0,05), tetapi tidak terjadi perbedaan terhadap performa kelulushidupan. Kandungan nutrisi yang lebih baik didapatkan pada perlakuan B yaitu larva udang vanamei dengan pemberian pakan artemia produk lokal yang diperkaya dengan sel diatom. }, pages = {102--115} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jamt/article/view/506} }
Refworks Citation Data :
Pembenihan udang vanamei (Litopenaeus vannamei) tidak terlepas dari pakan alami. Pakan alami yang berkualitas menghasilkan benih yang berkualitas, dalam hal ini artemia produk lokal yang diperkaya dengan sel diatom. Sel diatom mengandung nutrisi dalam memenuhi kandungan nutrisi artemia produk lokal sebagai pakan alami larva udang vanamei. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan kelulushidupan larva udang vanamei stadia PL1 – PL10 melalui pemberian pakan artemia produk lokal yang diperkaya dengan sel diatom dan artemia produk lokal yang tidak diperkaya dengan sel diatom serta mempelajari dampak pemberian pakan artemia produk lokal yang diperkaya dengan sel diatom dan artemia produk lokal yang tidak diperkaya dengan sel diatom terhadap kandungan nutrisi larva udang vanamei stadia PL1 – PL10. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan 2 perlakuan dan 6 ulangan. Materi yang digunakan adalah larva udang vanamei (Litopenaeus vannamei) stadia PL1 – PL10. Larva udang vanamei dipelihara dengan kepadatan 75 ekor/l di dalam wadah uji berupa ember dengan volume air 5 l. Perlakuan A dan B yang diterapkan adalah pakan artemia produk lokal yang diperkaya dengan sel diatom dan artemia produk lokal yang tidak diperkaya dengan sel diatom. Kista artemia produk lokal didapatkan dari tambak garam yang diproduksi di daerah Lasem-Rembang. Dosis pengkayaan dengan sel diatom adalah 105 sel/individu/hari. Pemberian pakan larva udang berupa artemia produk lokal dilakukan setiap hari dengan frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari pada pagi, siang, sore dan malam hari (06.00, 12.00, 18.00, 24.00 WIB) untuk PL1 – PL4, dan frekuensi pemberian pakan 5 kali sehari (04.00, 08.00, 13.00, 18.00, 23.00 WIB) untuk PL5 – PL10.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan performa pertumbuhan larva udang vanamei dengan pemberian pakan artemia produk lokal yang diperkaya dengan sel diatom (thitung > ttabel 5%, P<0,05), tetapi tidak terjadi perbedaan terhadap performa kelulushidupan. Kandungan nutrisi yang lebih baik didapatkan pada perlakuan B yaitu larva udang vanamei dengan pemberian pakan artemia produk lokal yang diperkaya dengan sel diatom.
Last update: