skip to main content

PENGARUH EKSTRAK PURWOCENG ( Pimpinella alpina ) TERHADAP JANTANISASI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN LAMA PERENDAMAN LARVA YANG BERBEDA

*Fiky Mahendra Pradana  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
Fajar Basuki  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
Ristiawan Agung Nugroho  -  Departemen Akuakultur, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus)  merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis penting dan merupakan komuditas unggulan. Kekurangan dari ikan nila yaitu mudah kawin silang dan bertelur secara liar sehingga untuk mencapai ukuran konsumsi sedikit sulit, khususnya untuk ikan nila betina setelah ukuran 200 gram akan mulai bereproduksi. Upaya jantanisasi ikan nila dilakukan untuk optimalisasi pertumbuhan dilakukan dengan cara manipulasi lingkungan menggunakan ekstrak purwoceng. Ekstrak purwoceng (Pimpinella alpina) merupakan tumbuhan afrodisiaka yang mengandung senyawa berkaitan dengan fitosteroid, misalnya stigmasterol yang berkhasiat meningkatkan kualitas seksual. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui  pengaruh  pemberian larutan ekstrak purwoceng terhadap jantanisasi ikan nila melalui perendaman pada larva serta menentukan lama waktu perendaman larva untuk menghasilkan ikan nila jantan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga Juli 2017 di PBIAT Janti Klaten. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini menggunakan lama waktu perendaman ekstrak purwoceng yang berbeda pada ikan nila. Perlakuan tersebut adalah A yang merupakan perlakuan dengan tidak ada perendaman (kontrol), Perlakuan B, C, D masing masing dengan menggunakan perendaman ekstrak purwoceng 20 mg/liter. Perlakuan B dengan perendaman 8 jam, perlakuan C dengan perendaman 10 jam, dan perlakuan D dengan perendaman 12 jam.  Data yang diamati meliputi persentase jantan dan betina (%), dan kelulushidupan (SR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman larva selama 12 jam memberikan pengaruh nyata (P<0,05) yaitu menunjukkan hasil persentase jantan paling tinggi sebesar 79,52 % dengan kelulushidupannya 81,33%.

 

 Tilapia (Oreochromis niloticus) is one type of freshwater fish that is quite popular in Indonesia because it is a superior commodity and has important economic value. The weakness of fish is easy to interbreed and lay eggs wildly and then quite difficult to reach the proper consumption size, especially for female  tilapia after 200 grams will start to reproduce. Efforts to  tilapia jantanization by environment manipulation treatment with using purwoceng extract is conducted for growth optimization. Purwoceng (Pimpinella  alpina)  extract is an aphrodisiac plant  that contain several compounds associated with fitosteroid like stigmasterol that can improve sexual quality. This research aims to know the effect of giving purwoceng extract solution to Tilapia jantanization by larvae immersion and determining duration of  larvae immersion for producing male Tilapia. This research was conducted in March to July 2017 at PBIAT Janti Klaten.This research was conducted by using experimental method that is  Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. The treatment used different immersion duration of  tilapia on purwoceng extracts. The treatments was treatment A with no immersion (control), treatment B, C, D for each treatment with purwoceng extract 20 mg / liter. Treatment B within 8 hours immersion, treatment C within 10 hours immersion, and treatment D within 12 hours immersion. Observed data included percentage of males and females (%), and survivalrate (SR). The result showed that immersion for 12 hours gave the significant effect (P<0,05) that was showed the highest percentage of males at 79.52% with survival rate at 81.33%.

Fulltext View|Download
Keywords: Purwoceng; Nila; Jantanisasi; Kelulushidupan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.