BibTex Citation Data :
@article{JAMT20432, author = {Mochammad Arfa and - Suminto and Tristiana Yuniarti}, title = {PENGARUH pH MEDIA PEMIJAHAN YANG BERBEDA TERHADAP PERSENTASE JANTAN & BETINA DAN KELULUSHIDUPAN IKAN CUPANG (Betta splendens Regan)}, journal = {Journal of Aquaculture Management and Technology}, volume = {6}, number = {3}, year = {2017}, keywords = {pH ; Ikan Cupang (Betta splendens Regan) ; Persentase jantan}, abstract = { Ikan cupang ( Betta splendens Regan) merupakan salah satu jenis ikan hias yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Ikan cupang yang berkelamin jantan mempunyai warna yang lebih menarik dan memiliki nilai komersial lebih tinggi daripada betina. Upaya untuk memperoieh persentase jantan dapat dilakukan dengan cara manipulasi lingkungan dengan menggunakan pH. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui penggunaan pH yang berbeda pada media pemijahan terhadap persentase jantan & betina dan kelulushidupan Ikan Cupang ( Betta splendens Regan). Bahan yang digunakan untuk mengatur pH adalah asam fosforik (H3PO4) yang sudah banyak digunakan oleh kalangan pembudidaya ikan hias untuk pemijahan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2016 hingga Januari 2017 di Pokdakan APPIHIS jalan perbalan nomer 39 Semarang. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimental desain, Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penggunaan pH yang berbeda pada media pemijahan Ikan Cupang. Perlakuan tersebut adalah A yang merupakan perlakuan dengan pH 6, Perlakuan B dengan pH 7 dan Perlakuan C dengan pH 8. Data yang diamati meliputi persentase jantan dan betina (%), kelulushidupan (SR) dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pH yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase jantan dan betina sedangkan SR tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Perlakuan C menghasilkan persentase jantan paling tinggi sebesar 70,41 %. Kualitas air pada media pemeliharaan terdapat pada kisaran layak untuk budidaya Ikan Cupang ( Betta splendens Regan). Betta fish (Betta splendens Regan ) is one of ornamental fish with high economic value. Male betta fish have more attractive color and higher commercial value than females. The male percentage obtains by environment manipulation using potential of hydrogen (pH). The aims of the study was to determine the effect of pH differences on spawning media to the male & female percentage and also survival rate of betta fish (Betta splendens Regan). Materials used to regulating the pH is phosphoric acid (H3PO4) that already used in spawning process widely by the ornamental fish breeders. This research conducted in October 2016 until January 2017 in APPIHIS secretariat at Perbalan street number 39 Semarang . This research was used the experimental design method , designed by in completely randomized design with 3 treatments and 4 replications. The treatment in this study was the use of pH diffenrences on betta fish spawning media. Those treatments are treatment A with an pH 6, treatment B with an pH 7 and treatment C with pH 8. The observed data are male and female percentage (%), survival rate (SR) and water quality. The result shows that pH differences had significant effect (P <0.05) on males and females percentage, while it is not significant in SR (P> 0.05). T he t reatment C showed that highest male percentage of 70.41%. The culture media water quality were on proper range for betta fish (Betta splendens Regan) culture. }, pages = {179--186} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jamt/article/view/20432} }
Refworks Citation Data :
Ikan cupang (Betta splendens Regan) merupakan salah satu jenis ikan hias yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Ikan cupang yang berkelamin jantan mempunyai warna yang lebih menarik dan memiliki nilai komersial lebih tinggi daripada betina. Upaya untuk memperoieh persentase jantan dapat dilakukan dengan cara manipulasi lingkungan dengan menggunakan pH. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui penggunaan pH yang berbeda pada media pemijahan terhadap persentase jantan & betina dan kelulushidupan Ikan Cupang (Betta splendens Regan). Bahan yang digunakan untuk mengatur pH adalah asam fosforik (H3PO4) yang sudah banyak digunakan oleh kalangan pembudidaya ikan hias untuk pemijahan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2016 hingga Januari 2017 di Pokdakan APPIHIS jalan perbalan nomer 39 Semarang. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimental desain, Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penggunaan pH yang berbeda pada media pemijahan Ikan Cupang. Perlakuan tersebut adalah A yang merupakan perlakuan dengan pH 6, Perlakuan B dengan pH 7 dan Perlakuan C dengan pH 8. Data yang diamati meliputi persentase jantan dan betina (%), kelulushidupan (SR) dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pH yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase jantan dan betina sedangkan SR tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Perlakuan C menghasilkan persentase jantan paling tinggi sebesar 70,41 %. Kualitas air pada media pemeliharaan terdapat pada kisaran layak untuk budidaya Ikan Cupang (Betta splendens Regan).
Betta fish (Betta splendens Regan) is one of ornamental fish with high economic value. Male betta fish have more attractive color and higher commercial value than females. The male percentage obtains by environment manipulation using potential of hydrogen (pH). The aims of the study was to determine the effect of pH differences on spawning media to the male & female percentage and also survival rate of betta fish (Betta splendens Regan). Materials used to regulating the pH is phosphoric acid (H3PO4) that already used in spawning process widely by the ornamental fish breeders. This research conducted in October 2016 until January 2017 in APPIHIS secretariat at Perbalan street number 39 Semarang. This research was used the experimental design method, designed by in completely randomized design with 3 treatments and 4 replications. The treatment in this study was the use of pH diffenrences on betta fish spawning media. Those treatments are treatment A with an pH 6, treatment B with an pH 7 and treatment C with pH 8. The observed data are male and female percentage (%), survival rate (SR) and water quality. The result shows that pH differences had significant effect (P <0.05) on males and females percentage, while it is not significant in SR (P> 0.05). The treatment C showed that highest male percentage of 70.41%. The culture media water quality were on proper range for betta fish (Betta splendens Regan) culture.
Last update: