slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN IKAN ARWANA (OSTEOGLOSSUM BICIRRHOSUM) DI PROVINSI JAWA TENGAH TENGAH (Magelang, Ungaran, Semarang) | Pambudi | Journal of Aquaculture Management and Technology skip to main content

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN IKAN ARWANA (OSTEOGLOSSUM BICIRRHOSUM) DI PROVINSI JAWA TENGAH TENGAH (Magelang, Ungaran, Semarang)

*Kukuh Seto Pambudi  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
Tita Elfitasari  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
Fajar Basuki  -  Departemen Akuakultur, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Ikan arwana merupakan ikan hias yang memiliki nilai ekonomis tinggi tetapi dalam pemasarannya memiliki kendala. Kendala seperti informasi pasar, margin pemasaran yang terlalu tinggi  dan cara pemasaran yang menyebabkan saluran pemasaran tidak efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efisiensi saluran pemasaran ikan arwana dan juga margin pemasaran yang terjadi di Jawa Tengah dengan membandingkan hasil antara saluran satu dengan yang lain. Perumusan masalah berapa pendapatan yang diterima oleh pembudidaya, bagaimana sistem pemasaran yang ada, bagaimana efisiensi pemasaran Ikan arwana berdasarkan marjin pemasaran, bagian harga yang diterima produsen. Penelitian menggunakan metode wawancara. Pengumpulan data dengan menggunakan quesioner yang diberikan kepada para pembudidaya, pedagang pengumpul, pedagang pengecer. Beberapa tahapan untuk  pengolahan data dengan menghitung keuntungan dari pembudidaya, tengkulak, pengecer, dan membandingkannya sehingga diketahui saluran mana yang paling efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran bagian yang diterima pembudidaya (farmer’s share) terbesar terdapat pada saluran pemasaran 4 yaitu sebesar 70% dikarenakan dari pembudidaya menjual langsung ke pengecer selanjutnya dijual kepada konsumen dan bisa dikatakan bahwa merupakan yang paling efisien. Rasio keuntungan terbesar berada pada saluran pemasaran 1 sebesar 724% dimana setiap Rp100 biaya yang dikeluarkan menghasilkan keuntungan sebesar Rp724. Margin pemasaran total pada saluran 4 mempunyai nilai paling kecil yaitu Rp30.000. Kesimpulan yang dapat diambil, saluran pemasaran yang dianggap efisien apabila harga dari produsen sampai kepada konsumen tidak terlalu tinggi atau wajar dan hal tersebut terjadi pada saluran pemasaran ke 4 dengan total margin pemasaran Rp70.000. Penelitian ini memiliki 4 saluran pemasaran yang kesemuanya memiliki rasio keuntungan terhadap biaya lebih tinggi daripada biaya margin terbesar diperoleh pada saluran pemasaran 3. Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya farmer’s share  pada saluran pemasaran 4 adalah margin yang  rendah dan juga pendeknya saluran pemasaran.

 

Arwana fish is an ornamental fish with an expensive price in a market but have a marketing problem. The problem  are marketing information, marketing margin, marketing ways  which cause problem in marketing efficiency. The purpose of this research is to analyze marketing  efficiency of Arwana fish and the marketing margin that occurs in the central java, with comparing outcome between one with other channels. Problem formulations are some opinions accepted by cultivators, how existing marketing system, how marketing efficiency of Arwana fish based on the marketing margin, price sections which are received by producers. This research use qualitative metod.  Collecting data used quesioners which have been distributed to fish farmers, merchants, collectors, retailers. Some stages are used to processing data with counting profit of cultivators, collectors, retailers and comparing it to analyze know the most efficient channel. Research outcome shows that the biggest precentage recieved by farmer from marketing channel (farmer’s share) is 70% on the 4th marketing channel, because cultivators directly sell it to retailers, then to consumer and it can be stated as the most efficient marketing channel. The biggest profit ratio is 724% on the 1st marketing channel where each cost IDR 100,- incurred produces profit IDR 724,-. Total marketing margin on the 4th channel has lowest value of IDR 30.000,-. The conclusion is that  marketing channel is efficient if price from producer to consumer is not too high or standard and this is on the 4th marketing channel with total marketing margin IDR 70.000,-. This research has 4 marketing channels which all of them have a profit ratio to higher cost than the biggest margin cost obtained on the 3rd marketing channel. Factors effecting high or low farmer’s share on 4th marketing channel are a low margin and short marketing channel.

Fulltext View|Download
Keywords: Arowana; Farmer’s share; Margin pemasaran; Saluran pemasaran

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.