slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
PENGARUH PEMBERIAN REKOMBINAN HORMON PERTUMBUHAN (rGH) MELALUI METODE ORAL DENGAN INTERVAL WAKTU YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum) | Kurniawan | Journal of Aquaculture Management and Technology skip to main content

PENGARUH PEMBERIAN REKOMBINAN HORMON PERTUMBUHAN (rGH) MELALUI METODE ORAL DENGAN INTERVAL WAKTU YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum)

*Andri Kurniawan  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
Fajar Basuki  -  Departemen Akuakultur, Indonesia
Ristiawan Agung Nugroho  -  Departemen Akuakultur, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pengembangan dan penerapan teknologi untuk meningkatkan efisiensi budidaya ikan bawal air tawar berkaitan dengan upaya peningkatan pertumbuhan telah banyak dilakukan, namun upaya tersebut masih memiliki kekurangan diantaranya metode yang kurang aplikatif dan tidak sesuai dengan isu keamanan pangan. Penggunaan protein rekombinan hormon pertumbuhan (rGH) ikan adalah salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rGH melalui metode oral dengan interval waktu berbeda terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan bawal air tawar (C. macropomum) serta mengetahui interval wantu pemberian rGH terbaik. Penelitian dilaksanakan di Laboraturium Departemen Akuakultur Universitas Diponegoro, Semarang,  Jawa Tengah pada bulan  Januari-Maret 2017. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan bawal air tawar (C. macropomum) dengan bobot rata-rata 2,67±0,05 g dan panjang 5,61±0,01 cm. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu, pemberian rGH dengan dosis 2 mg/kg pakan dengan interval waktu yang berbeda: A (tanpa rGH), B (3 hari sekali), C (4 hari sekali), D (5 hari sekali). Variabel yang diukur meliputi: Jumlah Konsumsi Pakan (JKP), Rasio Konversi Pakan (FCR), Pertumbuhan Panjang Mutlak, Pertumbuhan Bobot Mutlak, Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR), Kelulushidupan, dan Kualitas Air. Penelitian berlangsung selama 45 hari. Nilai JKP pada perlakuan A 194,65±12,05 g; B 197,57±5,88 g; C 197,55±5,89 g; D 198,99±4,47 g; FCR pada perlakuan A 1,34±0,07; B 1,12±0,02; C 1,20±0,05 g; D 1,26±0,02 g; Pertumbuhan Panjang Mutlak pada perlakuan A 2,41±0,04 cm; B 2,99±0,16 cm; C 2,80±0,24 cm; D 2,55±0,12 cm;  Pertumbuhan Bobot Mutlak perlakuan A 7,55±0,54 g; B 8,84±0,25 g; C 8,41±0,10 g; D 8,00±0,10 g;  SGR perlakuan A 2,83±0,15 % bobot/hari; B 3,15±0,12 % bobot/hari, C 3,06±0,07 % bobot/hari; D 2,96±0,06 % bobot/hari  dan SR pada perlakuan A 93,33±7,64 %; B 98,33±2,89 %; C 96,67±5,77 %; D 96,67±2,89 %. Hasil yang didapatkan menunjukkan pemberian rGH melalui metode oral sangat efektif untuk digunakan pada benih ikan bawal air tawar, dan pemberian rGH dengan interval waktu 3 hari menghasilkan laju pertumbuhan dan kelulushidupan terbaik.

 

The development and application of technology to improve the efficiency of tambaqui fish cultivation in relation to efforts growth increase has been done, but these efforts still have shortcomings among the methods that are less applicable and not in accordance with food safety issues. The application of recombinant growth hormone (rGH) is one of the alternatives that can be done to solve the problem. This research aims to determine the influence of recombinant growth hormon (rGH) by oral administration methods with different time intervals on the growth and survival of C. macropomum fry as well as examining the best dosage of rGH. The experiment was conducted at the Department of Aquaculture Diponegoro University Laboratory, Semarang, Central Java, in January – March 2017. Fish samples used are the fry of C. macropomum with an average weight of 2,67±0,05 g and length of 5,61±0,01 cm. This reaserch used experimental method with completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments with 3 time repetitions. The treatments is administration of rGH 2 mg/kg of feed with different time intervals: A (without rGH), B (once for three days), C (once for four days), D (once for five days). The variables measured include total consumtion feed, feed conversion ratio (FCR), absolute length growth, absolute weight growth, spesific growth rate (SGR), survival, and water quality. The experiment lasted for 45 days. Total consumtion feed value on treatment A 194,65±12,05 g; B 197,57±5,88 g; C 197,55±5,89 g; D 198,99±4,47 g; FCR value on treatment A 1,34±0,07; B 1,12±0,02; C 1,20±0,05 g; D 1,26±0,02 g; absolute growth length on treatment A 2,41±0,04 cm; B 2,99±0,16 cm; C 2,80±0,24 cm; D 2,55±0,12 cm;  absolute growth weight on treatment A 7,55±0,54 g; B 8,84±0,25 g; C 8,41±0,10 g; D 8,00±0,10 g;  SGR on treatment A 2,83±0,15 %weight/day; B 3,15±0,12 % weight/day, C 3,06±0,07 %weight/day; D 2,96±0,06 % weight/day and survival rate on treatment A 93,33±7,64 %; B 98,33±2,89 %; C 96,67±5,77 %; D 96,67±2,89 %. The results obtained show that rGH administration via oral method very effective to be application in tambaqui fish fry, and rGH administration at 3 days intervals resulted in the best growth rate and survival rate.

 

Fulltext View|Download
Keywords: Ikan Bawal Air Tawar; rGH; Oral; Pertumbuhan; Kelulushidupan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.