BibTex Citation Data :
@article{IO9417, author = {Syarifa Larasati and Taufik Suprihatini and Triyono Lukmantoro and M Widagdo}, title = {Sosok Perempuan Pelaku Kejahatan Pada Sampul Majalah Detik (Analisis Semiotika)}, journal = {Interaksi Online}, volume = {3}, number = {4}, year = {2015}, keywords = {Representasi Perempuan, Media Massa, Sampul Majalah, Semiotika.}, abstract = { Kasus kejahatan hampir setiap hari menghiasi media massa dan belakangan semakin intens diberitakan. Tidak hanya laki-laki, sederet nama wanita yang terjerat kasus tindak kejahatan terus bermunculan. Meningkatnya jumlah perempuan yang terlibat kasus kejahatan baik itu sebagai pelaku maupun korban sesungguhnya mewakili gejala sosial tertentu. Dalam pemberitaan media, sosok perempuan yang lemah dan emosional, menjadikan perempuan sebagai objek. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perempuan pelaku kejahatan digambarkan dalam majalah Detik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian ini digunakan teori representasi oleh Stuart Hall. Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui sistem penandaan yang tersedia. Semiotika Roland Barthes digunakan dalam penelitian ini untuk membedah teks sampul majalah Detik dan mengungkap mitos di dalamnya. Semiotika adalah salah satu metode yang paing interpretif dalam menganalisis teks. Penelitian ini menggunakan sampul pada lima edisi Majalah Detik yang dipilih dari beragam bentuk tindak kejahatan. Hasil penelitian ini ditemukan fakta bahwa Majalah Detik melakukan labeling pada perempuan pelaku kejahatan dalam sampulnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konstruksi perempuan pelaku kejahatan nampaknya tidak bisa lepas dari budaya patriarki, konsumerisme, dan romansa. Mitos yang muncul dalam penelitian ini adalah sosok perempuan androgini, sosok wanita pendosa dan istri yang buruk (bad wives), sosok perempuan penggoda, sosok perempuan manipulator dan penguasa yang semenamena. Selain itu, gejala meningkatnya kejahatan yang dilakukan oleh wanita tidak dapat dilepaskan dari perubahan nilai budaya dan meningkatnya peranan sosial wanita dalam kehidupan sosial Implikasi hasil penelitian ini dalam aspek teoritis ini adalah memberikan kontribusi bagi penelitian komunikasi terkait konstruksi perempuan dalam media massa dalam sampul majalah. Implikasi praktis dari hasil penelitian ini memberikan penjelasan tentang sebagai bahan evaluasi dan referensi industri media yang bergerak di bidang serupa agar meminimalisir kecenderungan menggunakan labeling dalam memberitakan perempuan pelaku kejahatan. Sedangkan implikasi sosial dari penelitian ini adalah penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, dalam memilah produk media, masyarakat diharapkan sadar dan lebih kritis untuk tidak menerima segala produk media mentah-mentah. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/9417} }
Refworks Citation Data :
Kasus kejahatan hampir setiap hari menghiasi media massa dan belakangan semakin intensdiberitakan. Tidak hanya laki-laki, sederet nama wanita yang terjerat kasus tindak kejahatan terusbermunculan. Meningkatnya jumlah perempuan yang terlibat kasus kejahatan baik itu sebagai pelakumaupun korban sesungguhnya mewakili gejala sosial tertentu. Dalam pemberitaan media, sosok perempuanyang lemah dan emosional, menjadikan perempuan sebagai objek. Hal inilah yang melatarbelakangipenelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perempuan pelaku kejahatandigambarkan dalam majalah Detik.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian ini digunakan teori representasioleh Stuart Hall. Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan melaluisistem penandaan yang tersedia. Semiotika Roland Barthes digunakan dalam penelitian ini untukmembedah teks sampul majalah Detik dan mengungkap mitos di dalamnya. Semiotika adalah salah satumetode yang paing interpretif dalam menganalisis teks. Penelitian ini menggunakan sampul pada lima edisiMajalah Detik yang dipilih dari beragam bentuk tindak kejahatan.Hasil penelitian ini ditemukan fakta bahwa Majalah Detik melakukan labeling pada perempuanpelaku kejahatan dalam sampulnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konstruksi perempuanpelaku kejahatan nampaknya tidak bisa lepas dari budaya patriarki, konsumerisme, dan romansa. Mitosyang muncul dalam penelitian ini adalah sosok perempuan androgini, sosok wanita pendosa dan istri yangburuk (bad wives), sosok perempuan penggoda, sosok perempuan manipulator dan penguasa yang semenamena.Selain itu, gejala meningkatnya kejahatan yang dilakukan oleh wanita tidak dapat dilepaskan dariperubahan nilai budaya dan meningkatnya peranan sosial wanita dalam kehidupan sosialImplikasi hasil penelitian ini dalam aspek teoritis ini adalah memberikan kontribusi bagi penelitiankomunikasi terkait konstruksi perempuan dalam media massa dalam sampul majalah. Implikasi praktis darihasil penelitian ini memberikan penjelasan tentang sebagai bahan evaluasi dan referensi industri mediayang bergerak di bidang serupa agar meminimalisir kecenderungan menggunakan labeling dalammemberitakan perempuan pelaku kejahatan. Sedangkan implikasi sosial dari penelitian ini adalah penelitianini dapat bermanfaat bagi masyarakat, dalam memilah produk media, masyarakat diharapkan sadar danlebih kritis untuk tidak menerima segala produk media mentah-mentah.
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.