BibTex Citation Data :
@article{IO8252, author = {Shahnaz Anya and Sri Herieningsih and Tandiyo Pradekso and Agus Naryoso}, title = {PENGARUH INTENSITAS MENONTON SINETRON REMAJA DAN MEDIASI ORANG TUA TERHADAP PERILAKU KEKERASAN}, journal = {Interaksi Online}, volume = {3}, number = {2}, year = {2015}, keywords = {intensitas menonton, mediasi orang tua, dan perilaku kekerasan}, abstract = { Maraknya sinteron remaja tidak hanya memberikan dampak positif saja, namun dapat membawa dampak negatif pula. Di dalam sinetron remaja banyak mengandung adegan kekerasan baik verbal maupun fisik di setiap episodenya. Hal ini tentu menghkhawatirkan karena penonton utamanya adalah para remaja. Remaja sangat mudah terpengaruh dan mencontoh apa yang mereka lihat. Disinilah peran mediasi orang tua dibutuhkan untuk menimimalisir dampak negatif dari sinetron remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas menonton sinetron remaja dan mediasi orang tua terhadap anak ketika menonton sinetron remaja terhadap perilaku kekerasan. Dasar pemikiran yang digunakan adalah social learning theory dan parental mediation theory. Penelitian kuantitaif ini menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sample 73 siswa dan siswi dengan usia 13-14 tahun di SMP Islam Hidayatullah Kota Semarang. Analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dan regresi linier berganda dengan bantuan spss 20. Uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa intensitas menonton sinetron remaja berpengaruh positif dan sangat signifikan (sig. =0,000) terhadap perilaku kekerasan dengan persamaan regresi linier sederhana Y= Y=2,679 + 0,451 . Hasil uji hipotesis kedua menunjukkann bahwa bahwa variable intensitas menonton sinetron remaja jika dihitung bersama-sama menggunakan teknik analisis regresi berganda berpengaruh terhadap perilaku kekerasan remaja dengan nilai signifikansi untuk intensitas menonton sinetron remaja sebesar (sig.=0,000). Sedangkan variabel mediasi orang tua tidak berpengaruh terhadap perilaku kekerasan dengan nilai signifikansi untuk mediasi (sig.=0,628). Kesimpulan dari uji hipotesis adalah intensitas menonton sinetron remaja berpengaruh positif terhadap perilaku kekerasan. Semakin rendah intensitas menonton sinetron remaja maka semakin rendah perilaku kekersaan. Sedangkan intensitas menonton sinetron remaja dan mediasi orang tua tidak berpengaruh terhadap perilaku kekerasan. Saran yang diberikan penelitian ini adalah untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan variable lain seperti faktor internal dari pribadi remaja dan faktor eksternal seperti interaski peer group, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Orang tua di sarankan menerapkan diet televisi bagi anak dan waspada terhadap tontonan anak. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/8252} }
Refworks Citation Data :
Maraknya sinteron remaja tidak hanya memberikan dampak positif saja, namun dapat membawa dampak negatif pula. Di dalam sinetron remaja banyak mengandung adegan kekerasan baik verbal maupun fisik di setiap episodenya. Hal ini tentu menghkhawatirkan karena penonton utamanya adalah para remaja. Remaja sangat mudah terpengaruh dan mencontoh apa yang mereka lihat. Disinilah peran mediasi orang tua dibutuhkan untuk menimimalisir dampak negatif dari sinetron remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas menonton sinetron remaja dan mediasi orang tua terhadap anak ketika menonton sinetron remaja terhadap perilaku kekerasan. Dasar pemikiran yang digunakan adalah social learning theory dan parental mediation theory. Penelitian kuantitaif ini menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sample 73 siswa dan siswi dengan usia 13-14 tahun di SMP Islam Hidayatullah Kota Semarang. Analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dan regresi linier berganda dengan bantuan spss 20. Uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa intensitas menonton sinetron remaja berpengaruh positif dan sangat signifikan (sig. =0,000) terhadap perilaku kekerasan dengan persamaan regresi linier sederhana Y= Y=2,679 + 0,451 . Hasil uji hipotesis kedua menunjukkann bahwa bahwa variable intensitas menonton sinetron remaja jika dihitung bersama-sama menggunakan teknik analisis regresi berganda berpengaruh terhadap perilaku kekerasan remaja dengan nilai signifikansi untuk intensitas menonton sinetron remaja sebesar (sig.=0,000). Sedangkan variabel mediasi orang tua tidak berpengaruh terhadap perilaku kekerasan dengan nilai signifikansi untuk mediasi (sig.=0,628). Kesimpulan dari uji hipotesis adalah intensitas menonton sinetron remaja berpengaruh positif terhadap perilaku kekerasan. Semakin rendah intensitas menonton sinetron remaja maka semakin rendah perilaku kekersaan. Sedangkan intensitas menonton sinetron remaja dan mediasi orang tua tidak berpengaruh terhadap perilaku kekerasan. Saran yang diberikan penelitian ini adalah untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan variable lain seperti faktor internal dari pribadi remaja dan faktor eksternal seperti interaski peer group, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Orang tua di sarankan menerapkan diet televisi bagi anak dan waspada terhadap tontonan anak.
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.