BibTex Citation Data :
@article{IO6528, author = {Dea Lutfi and Taufik Suprihatini and Hapsari Dwiningtyas and Turnomo Rahardjo}, title = {Memaknai Prasangka Sosial Masyarakat Non-Muslim di Eropa Terhadap Masyarakat Muslim Dalam Film 99 Cahaya di Langit Eropa}, journal = {Interaksi Online}, volume = {2}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Film sebagai salah satu bentuk media massa mempunyai kemampuan untuk menyampaikan pesan kepada khalayaknya. Film merupakan representasi yang menghasilkan realitas yang sengaja dikonstruksikan untuk memberikan sebuah gambaran lewat kode-kode, mitos, ideologi-ideologi dari kebudayaan. Film 99 Cahaya di Langit Eropa merupakan film yang menggambarkan kehidupan masyarakat muslim di Eropa, khususnya mengenai prasangka sosial masyarakat Eropa terhadap muslim. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana kebenaran dominan mengenai representasi prasangka sosial dihadirkan melalui simbol-simbol visual dan linguistik dan mengungkap ideologi yang ada di dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotik Roland Barthes untuk meneliti dan mengkaji tanda-tanda dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat muslim sebagai kelompok minoritas di Eropa masih mengalami berbagai penolakan dan kesulitan yang disebabkan oleh prasangka yang dimiliki masyarakat non muslim d i Eropa. Prasangka sosial mengenai muslim, dimiliki oleh sejumlah masyarakat Eropa dari berbagai kalangan, seperti anak kecil, mahasiswa hingga dosen. Prasangka sosial tersebut diperparah dengan sumber sosial seperti media massa dan sekolah di Eropa yang menempatkan muslim pada posisi yang salah. Prasangka masyarakat Eropa terhadap muslim pada film didominasi dalam bentuk prasangka verbal atau pada tahap antilokusi. Film ini juga menunjukkan bagaimana seorang muslim merespon prasangka yang ditujukan padanya, mulai dari menangis hingga menjalin hubungan personal dengan masyarakat Eropa untuk diterima menjadi sebagian dari mereka dengan tetap mempertahankan identitas mereka, karena mereka yakin bahwa Islam adalah agama yang cinta damai. Film 99 Cahaya di Langit Eropa mengukuhkan kebenaran yang secara dominan dimunculkan bahwa masyarakat muslim Islam berperan penting dalam membangun perabadan Eropa hingga maju seperti sekarang. Keywords : Semiotika; Film; Prasangka Sosial, Barthes }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/6528} }
Refworks Citation Data :
Film sebagai salah satu bentuk media massa mempunyai kemampuan untuk menyampaikan pesan kepada khalayaknya. Film merupakan representasi yang menghasilkan realitas yang sengaja dikonstruksikan untuk memberikan sebuah gambaran lewat kode-kode, mitos, ideologi-ideologi dari kebudayaan. Film 99 Cahaya di Langit Eropa merupakan film yang menggambarkan kehidupan masyarakat muslim di Eropa, khususnya mengenai prasangka sosial masyarakat Eropa terhadap muslim. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana kebenaran dominan mengenai representasi prasangka sosial dihadirkan melalui simbol-simbol visual dan linguistik dan mengungkap ideologi yang ada di dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotik Roland Barthes untuk meneliti dan mengkaji tanda-tanda dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat muslim sebagai kelompok minoritas di Eropa masih mengalami berbagai penolakan dan kesulitan yang disebabkan oleh prasangka yang dimiliki masyarakat non muslim d i Eropa. Prasangka sosial mengenai muslim, dimiliki oleh sejumlah masyarakat Eropa dari berbagai kalangan, seperti anak kecil, mahasiswa hingga dosen. Prasangka sosial tersebut diperparah dengan sumber sosial seperti media massa dan sekolah di Eropa yang menempatkan muslim pada posisi yang salah. Prasangka masyarakat Eropa terhadap muslim pada film didominasi dalam bentuk prasangka verbal atau pada tahap antilokusi. Film ini juga menunjukkan bagaimana seorang muslim merespon prasangka yang ditujukan padanya, mulai dari menangis hingga menjalin hubungan personal dengan masyarakat Eropa untuk diterima menjadi sebagian dari mereka dengan tetap mempertahankan identitas mereka, karena mereka yakin bahwa Islam adalah agama yang cinta damai. Film 99 Cahaya di Langit Eropa mengukuhkan kebenaran yang secara dominan dimunculkan bahwa masyarakat muslim Islam berperan penting dalam membangun perabadan Eropa hingga maju seperti sekarang.Keywords : Semiotika; Film; Prasangka Sosial, Barthes
Last update:
Interaksi Online, is published by Undergraduate Program of Communication Science, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024) 7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
situs slot 4d
toto slot 88