PENGARUH TERPAAN KONTEN MEDIA INSTAGRAM @ATAPLANGIT_SMG DAN KESADARAN MEREK TERHADAP MINAT BELI PNGIKUT AKUN @ATAPLANGIT_SMG

Abstract

Program branding Atap Langit melalui media sosial diharapkan dapat memperkuat brand, meningkatkan penjualan, dan memperluas jangkauan pasar, khususnya di kalangan anak muda. Namun, rendahnya tingkat engagement serta penurunan penjualan dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan perlunya evaluasi strategi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh terpaan konten media sosial dan kesadaran merek terhadap minat beli pengikut akun Instagram @ataplangit_smg. Pendekatan Cognitive Learning Theory digunakan untuk memahami bagaimana proses kognitif, baik melalui observasi dan interaksi sosial dalam Social Cognitive Theory maupun pengolahan informasi dalam Behavioral Cognitive Theory, dapat memengaruhi pembentukan kesadaran merek dan minat beli. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional, melibatkan 173 sampel pengikut akun @ataplangit_smg di Semarang yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui survei daring dan dianalisis menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran merek memiliki peran yang lebih dominan dalam memengaruhi minat beli dibandingkan dengan terpaan konten media. Kesadaran merek, sebagaimana dijelaskan oleh Teori Pembelajaran Kognitif, menciptakan pengakuan dan asosiasi positif yang tertanam dalam memori konsumen, mempermudah proses pengambilan keputusan pembelian. Sebaliknya, terpaan konten media tidak memiliki pengaruh signifikan, yang kemungkinan disebabkan oleh kurangnya kualitas konten yang mampu memotivasi keterlibatan kognitif konsumen. Temuan ini memberikan gambaran penting bahwa peningkatan strategi branding dan penguatan kesadaran merek dapat lebih efektif dibandingkan sekadar meningkatkan frekuensi konten. Dengan demikian, integrasi pendekatan branding yang kuat dengan konten yang relevan dan interaktif menjadi kunci dalam memaksimalkan dampak pemasaran, khususnya dalam membangun minat beli di era digital.