skip to main content

ANALISIS FRAMING DALAM PEMBERITAAN KONFLIK ANTARETNIS DI BABARSARI PADA MEDIA ONLINE KOMPAS.COM

*Dita Suci Putri Rahmawati  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Indonesia
Turnomo Rahardjo  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Indonesia
Sunarto Sunarto  -  Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Isu mengenai konflik dipandang oleh media massa sebagai topik yang seksi dan memiliki nilai berita yang tinggi, terlebih isu yang berkaitan dengan konflik antaretnis. Konflik yang terjadi di Babarsari, Yogyakarta pada 2-4 Juli 2022 tidak terlepas dari terbenturnya pluralitas kultural. Fenomena konflik yang terjadi di kawasan tersebut melibatkan kelompok etnis Indonesia Timur. Kompas.com, sebagai media besar yang dipercaya oleh masyarakat di Indonesia, turut memberitakan peristiwa ini. Media tidak hanya berfungsi sebagai perantara dalam menyampaikan informasi, tetapi juga memiliki kontribusi langsung dalam pembentukan pemahaman dan interpretasi khalayak dari proses pembingkaian berita yang dipengaruhi oleh penonjolan atribut-atribut kepentingannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bentuk pembingkaian pemberitaan konflik antaretnis yang terjadi di Babarsari pada media online Kompas.com. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan tradisi sosiokultural. Penelitian ini berlandaskan pada teori second-level agenda setting. Untuk menggapai tujuan penelitian, digunakan pendekatan penelitian kualitatif interpretatif melalui model analisis framing dari Zongdang Pan dan M. Kosicki yang didukung oleh konsepsi frame psikologi dan sosiologi. Hasil analisis framing pada empat berita Kompas.com mengenai konflik antaretnis di Babarsari pada penelitian menunjukkan kecenderungan media Kompas.com dalam membingkai peristiwa konflik di Babarsari dengan framing konsepsi sosiologi pada persepektif ahli dan elite dengan tekanan pada resolusi konflik melalui berbagai pendekatan diantaranya: penegakan hukum melalui ketegasan aparat kepolisian, dialog positif, dan analisis latar belakang penyebab konflik. Sementara, terdapat satu teks berita yang menunjukkan konsep frame sosiologi persepektif tokoh-tokoh masyarakat Indonesia Timur (NTT, Maluku, dan Papua) yang menekankan pada komitmen perdamaian. Framing yang lebih dominan pada perspektif elite dan ahli mengindikasikan bahwa media Kompas.com cenderung mengedepankan solusi formal dan institusional dalam pemberitaan konflik antaretnis di Babarsari.
Fulltext View|Download
Keywords: Framing, Konflik Babarsari, Second-level Agenda Setting, Media Online, Kompas.com.

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.