BibTex Citation Data :
@article{IO3618, author = {Ayu Sari and Hedi Santosa and Turnomo Rahardjo}, title = {Pemaknaan Pembaca Terhadap Kisah-kisah Rumah Tangga Bertema Perselingkuhan dalam Rubrik Oh Mama, Oh Papa di Majalah Kartini}, journal = {Interaksi Online}, volume = {1}, number = {4}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = { Pemaknaan Pembaca Terhadap Kisah-kisah Rumah Tangga Bertema Perselingkuhan dalam Rubrik Oh Mama, Oh Papa di Majalah Kartini Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik Universitas Diponegoro Penyusun : Ayu Permata Sari D2C009109 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013 Nama : Ayu Permata Sari NIM : D2C009109 Judul : Pemaknaan Pembaca Terhadap Kisah-kisah Rumah Tangga Bertema Perselingkuhan dalam Rubrik Oh Mama, Oh Papa di Majalah Kartini ABSTRAK Kehadiran rubrik-rubrik confession di majalah-majalah sebagai tempat curahan hati penulis menjadi pilihan bagi pembaca yang ingin berbagi kisah pribadinya. Rubrik Oh Mama, Oh Papa di Majalah Kartini menjadi rubrik pengakuan yang cukup dikenal sejak awal kemunculannya. Dengan menyajikan berbagai kisahkisah rumah tangga termasuk yang bertema perselingkuhan, rubrik ini juga menampilkan konstruksi wanita dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pemaknaan pembaca Majalah Kartini terhadap kisah-kisah rumah tangga bertema perselingkuhan di rubrik Oh Mama, Oh Papa dan konstruksi wanita di dalamnya. Teori yang digunakan Encoding/Decoding Model Stuart Hall, Relevance Theory dan Konstruksionisme Sosial. Tipe penelitian ini deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan indepth interview kepada keempat informan yaitu pembaca rubrik Oh Mama, Oh Papa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembaca rubrik Oh Mama, Oh Papa melihat rubrik tersebut sebagai rubrik berbagi wanita yang bermasalah dengan rumah tangga. Manfaat lain yang diperoleh dari rubrik ini sebagai sarana pembelajaran dan hiburan. Kisah-kisah rumah tangga bertema perselingkuhan menarik dibaca dan membuat pembaca penasaran dengan ending cerita. Konten lain seperti tanggapan psikolog dan kotak simpati serta penampilan visual rubrik Oh Mama, Oh Papa ini juga menarik. Tanggapan psikolog dirasa menolong dengan memberi penyelesaian masalah serta dukungan dan saran bagi penulis. Kotak simpati sebagai wujud rasa empati pembaca terhadap masalah penulis. Rubrik Oh Mama, Oh Papa yang menarik serta memberikan manfaat tersebut tidak membuat informan ingin berpartisipasi dalam menulis kotak simpati dan merekomendasikan rubrik ini kepada teman atau kerabat yang memiliki masalah rumah tangga. Kisah-kisah rumah tangga yang dramatis dan terkadang tragis merupakan hasil karya editting redaksi yang bertujuan meraup keuntungan. Konstruksi wanita di rubrik Oh Mama, Oh Papa sebagai wanita lemah, tertindas, dan hidup dalam diskriminasi gender dan partiarkhi. Dibalik konstruksi, wanita dinilai kuat dan tegar menghadapi masalah rumah tangga sendiri. Dalam kisah perselingkuhan, wanita dan pria memiliki peluang sama menjadi pelaku. Posisi pelaku tidak membuat wanita terlihat superior namun justru dinilai tidak terhormat. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembaca menerima rubrik Oh Mama, Oh Papa sebagai rubrik curahan hati yang berguna bagi yang bermasalah dengan rumah tangga. Kata kunci : Penerimaan pembaca, rubrik, konstruksi, rumah tangga Pendahuluan : Keluarga dan rumah tangga merupakan hal yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan seorang individu. Perselingkuhan oleh pasangan ini dinilai sebagai salahsatu penyebab ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Ketidakharmonisan dalam rumah tangga terkadang membuat pasangan ingin mengakhiri pernikahannya dengan bercerai. Perselingkuhan juga bisa memicu konflik berkepanjangan yang perlu segera diatasi. Wanita yang menghadapi segala macam konflik rumah tangga ini membutuhkan tempat untuk berbagi cerita dan juga mendapatkan dukungan, saran, serta solusi untuk menyelesaikan konflik rumah tangga tersebut. Rubrik Oh Mama, Oh Papa di Majalah Kartini hadir sebagai tempat memenuhi kebutuhan wanita tersebut. Selain menampung berbagai macam kisah-kisah tentang permasalahan rumah tangga yang dialami oleh wanita, rubrik ini juga menyediakan bantuan psikologis yang mendukung wanita. Wanita yang pernah meluapkan kisah rumah tangganya dalam rubrik ini dianggap lumrah oleh sebagian besar masyarakat, namun diluar dugaan ada pula kaum pria yang juga menceritakan kisahnya. Sosok pria dalam masyarakat kita dipandang lebih tangguh daripada wanita serta dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Psikolog dihadirkan dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa sebagai problem solver yang menanggapi, memberi saran, solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Disediakan juga kotak simpati di akhir sebagai tempat khusus untuk para pembaca mencurahkan simpati bagi penulis yang sedang menghadapi masalah. Kisah-kisah yang ditulis dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa terutama yang berkaitan dengan perselingkuhan seolah meyakinkan pembaca bahwa perempuan memang perlu perlindungan dan dukungan. Kebebasan para wanita ini dalam mencurahkan masalah mereka pada media massa mungkin merupakan salah satu cara ampuh bagi mereka untuk menyelesaikan masalahnya. Hal-hal pribadi seperti masalah rumah tangga bagi sebagian orang bukan suatu hal yang harus disebarluaskan untuk dijadikan konsumsi khalayak umum. Namun di rubrik ini, wanita rela menceritakan masalah mereka untuk dibaca banyak orang. Pembaca diajak secara aktif menerima pesan dan memproduksi makna, tidak hanya menjadi individu pasif yang menerima makna yang diproduksi dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa. Pemaknaan yang nantinya didapat oleh pembaca akan diolah dengan segala pengalaman dan latar belakang yang pernah pembaca alami. Majalah Kartini yang membidik kaum wanita sebagai pembacanya ternyata menemukan sebagian kecil kaum pria pernah membaca dan ada pula yang tertarik menuliskan kisahnya di rubrik Oh Mama, Oh Papa. Kesimpulan yang bisa ditarik adalah pembaca majalah ini tak hanya wanita namun pria juga memiliki peluang menjadi pembacanya rubrik tersebut. Bagi wanita, rubrik ini bisa dirasa sangat bermanfaat sebagai tempat berbagi cerita dan mendapatkan solusi atas masalah rumah tangga yang dihadapi. Namun lain halnya dengan pria, bisa saja setuju atau menentang adanya rubrik Oh Mama, Oh Papa ini. Terbukti dengan adanya pria yang pernah menceritakan masalah rumah tangga di rubrik Oh Mama, Oh Papa. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba mengidentifikasi bagaimana pembaca secara aktif dapat memaknai isi pesan dari kisah-kisah rumah tangga berkaitan dengan perselingkuhan yang disajikan dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa pada majalah Kartini. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana khalayak menginterpretasikan kisah-kisah rumah tangga berkaitan dengan tema perselingkuhan dalam teks media di rubrik Oh Mama, Oh Papa di Majalah Kartini. Selain itu, penelitian ini juga ingin melihat bagaimana konstruksi sosok wanita di dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa. Kerangka Pemikiran : Stuart Hall’s Decoding Encoding Model Model ini fokus pada ide bahwa audiens memiliki respon yang bermacammacam pada sebuah pesan media karena pengaruh posisi sosial, gender, usia, etnis, pekerjaan, pengalaman, keyakinan, dan kemampuan mereka dalam menerima pesan. Teks media dilihat sebagai sebuah jalan menghadirkan “preferred reading” kepada audiens tetapi mereka tidak perlu menerima preferred reading tersebut. Preferred reading mengacu pada cara untuk menyandikan kembali (decode) pesan yang menawarkan audiens untuk menginterpretasikan pesan media pada segala kemungkinan yang dapat diperdebatkan. Teori Relevansi (Relevance Theory) Dan Sperber dan Deirdre Wilson dalam teori relevansi berusaha untuk menjelaskan bagaimana pendengar (listeners) memahami maksud atau tujuan pembicara (speakers). Dua pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan masalah ini yaitu model coding dan model inferential. Model coding sering kali dikaitkan dengan semiotika, atau berarti kata-kata dan simbol bersama-sama membentuk suatu makna. Model inference mengusulkan bahwa makna tidak secara sederhana disampaikan tapi harus disimpulkan oleh komunikator lewat bukti dalam pesan. Komunikasi manusia modern tidak bisa dijelaskan hanya dengan perspektif coding, membuat pendekatan inferential sangat penting. (Sperber dan Wilson dalam Littlejohn, 1999: 130) Khalayak Aktif Versus Khalayak Pasif Media mengenal dua kategori khalayak yaitu khalayak aktif dan pasif. Khalayak pasif dilihat sebagai orang-orang yang mudah dipengaruhi oleh media. Sedangkan khalayak aktif dipandang sebagai kalangan orang-orang yang membuat keputusan aktif tentang bagaimana menggunakan media. Ide-ide mengenai konsep khalayak seringkali diasosiasikan dengan beraneka ragam teori efek media sebagai kekuatan yang ‘powerful’ atau berkuasa terhadap khalayak pasif, sedangkan efek yang minim akan didapatkan media pada khalayak aktif. Media : Konstruksionisme Sosial Paham konstruksionisme sosial (social constructionism) menurut hasil penelitian Peter Berger dan Thomas lebih dipahami dan dikenal dengan istilah the social construction of reality. Sudut pandang ini telah melakukan penyelidikan tentang bagaimana pengetahuan manusia dibentuk melalui interaksi sosial. Identitas benda dihasilkan dari bagaimana kita berbicara tentang objek, bahasa yang digunakan untuk menangkap konsep kita, dan cara-cara kelompok sosial menyesuaikan diri pada pengalaman umum mereka. Oleh karena itu, alam dirasa kurang penting dibanding bahasa yang digunakan untuk memberi nama, membahas, dan mendekati dunia. (Littlejohn, 2009:67) Rubrik dalam Majalah Majalah seperti sebuah club, yang mana fungsi utamanya adalah memberikan wadah bagi pembaca untuk mendapatkan informasi dengan memberikan rasa nyaman dan menjadikannya kebanggaan bagi identitasnya. (Winship dalam Jenny McKay, 2000:3). Ide yang dituangkan di dalam sebuah majalah memberikan wadah bagi pembaca agar dapat menciptakan rasa saling memiliki dengan kelompok yang lebih luas meskipun tujuan majalah utamanya adalah meningkatkan pendapatan dengan menarik perhatian pembaca dengan segala konten yang ada di dalamnya sehingga dapat mempertahankan konsumen yang tak lain adalah pembacanya. Kesimpulan Penelitian : 1. Rubrik Oh Mama, Oh Papa diterima sebagai rubrik yang memberikan wanita tempat bercerita tentang kisah-kisah rumah tangganya. Rubrik ini mampu memberikan manfaat pembelajaran dan hiburan bagi pembaca. 2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada keempat informan, kisah-kisah rumah tangga yang ditampilkan dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa menunjukkan preferred reading yang ditawarkan dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa dapat dimaknai sebagai makna dominan dalam teks tersebut meliputi kisah-kisah rumah tangga yang disajikan, tema perselingkuhan, tanggapan psikolog, serta penampilan visual di rubrik Oh Mama, Oh Papa. Makna negosiasi terjadi di dalam konstruksi wanita yang dihadirkan dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa. Keempat informan menegosiasikan tentang bagaimana gambaran wanita yang sengaja ditampilkan sebagai sosok yang lemah, tertindas, selalu menerima ketidakadilan. Pemaknaan alternatif yang mereka bentuk adalah menolak konstruksi sosok wanita dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa akan tetapi menganggap dengan adanya konstruksi tersebut, ditampilkan kekuatan, ketegaran dan kesabaran wanita dalam menghadapi masalah rumah tangga sendirian. Sedangkan posisi oposisi terdapat pada ketidaktertarikan mereka untuk merekomendasikan teman atau kerabat mereka yang mengalami masalah rumah tangga bercerita ke rubrik Oh Mama, Oh Papa. Selain itu, kotak simpati untuk menunjukkan empati kepada penulis kisah dirasa tidak perlu ditampilkan. 3. Konstruksi sosok wanita dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa kurang berpihak pada wanita. Wanita digambarkan lemah, tertindas, terpaksa menerima ketidakadilan dalam diskriminasi gender dan budaya partiarkhi. Dalam kisahkisah bertema perselingkuhan, para informan memaknai berbeda tentang posisi pria dan wanita dalam perselingkuhan. Menurut para informan, perselingkuhan yang dilakukan wanita biasanya dilatarbelakangi alasan emosional sedangkan pada pria dilatarbelakangi faktor kejenuhan dan biologis. Citra wanita yang berselingkuh akan lebih buruk di mata masyarakat daripada pria yang berselingkuh. Pria yang berselingkuh akan dipandang biasa saja, namun pada wanita akan diberikan label rendahan, tidak terhormat, dan tidak bisa menjaga diri dan kelurga. Wanita menilai perselingkuhan merugikan pihak wanita karena selain melukai hati wanita dan keluarganya, perhatian pria akan tercurah pada wanita lain. Pria menilai perselingkuhan bisa jadi wajar dilakukan apabila dalam rumah tangga tidak ditemui keharmonisan dan kenyamanan. DAFTAR PUSTAKA Buku : A. Bell, M. Joyce and D. Rivers. 1999. Advanced Media Studies. Hodder & Stoughton Allen, Pamela. 2004. Membaca, dan Membaca Lagi; [Re]interpretasi Fiksi Indonesia 1980-1995 (terj. Bakdi Soemanto). Magelang: Indonesiatera. Downing, John, Ali, Mohammadi, dan Sreberny, Annabelle. 1990. Questioning The Media : A Critical Introduction. London : Sage Publication, Ltd. Assegaf, Djafar. 1983. Jurnalistik Masa Kini. Ghalia Indonesia. Jakarta. Baran, Stanley. 2003. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika Baran, Stanley. 2012. Introduction to Mass Communication : Media Literacy and Culture (updated edition). McGraw-Hill Education Berger, Peter L. & Thomas Luckmann. 1990. Langit Suci: Agama sebagai Realitas Sosial (diterjemahkan dari buku asli Sacred Canopy oleh Hartono). Jakarta: Pustaka LP3ES. Burton, Graeme. 2002. More Than Meets The Eye: An intoduction to Media Studies. London: Arnold Publisher Byerly, Carolyn M dan Ross, Karen. 2006. Women and Media. United Kingdom : Blackwell Publishing Chambers, Deborah, Steiner and Carole Fleming. (2004). Women And Journalism. London And New York. Djunaedi, Fajar. 2007. Komunikasi Massa Pengantar Teoritis. Yogyakarta: Santusta Jane, Ritchie dan Luwis, Jane. 2003. Qualitative Research Practice. New Delhi : SAGE Publications Jensen, Klaus Bruhn & Nicholas W. Jankowski. 1991. A Handbook of Qualitative Methodologies For Mass Communication Research. London : Routledge. Jensen, Klaus Bruhn & Nicholas W. Jankowski. 2002. A Handbook of Media and Communication. Taylor&Francis Kasali, Rhenald. (1992). Manajemen Periklanan Konsep dan aplikasinya Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Littlejohn, Stephen W dan Foss, Karen A. 2009. Teori Komunikasi: Theories of Human Communication. Jakarta : Salemba Humanika McKay, Jenny. 2000. The Magazines Handbook. New York. McKay, Jenny. 2003. The Handbook of Magazines. London : Routledge McQuail, Dennis. 2003. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga McQuail, Dennis. 2011. McQuail’s Mass Communication Theory. London : Sage Publication, Ltd Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Mosco, Vincent. 2009. The Political Economy of Communication (2nd edition). London : SAGE Publications, Ltd Neuman, W. Lawrence. 2007. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches – 6th Edition. Boston: Pearson Education Rayner, Philip, Wall, Peter dan Kruger, Stephen. 2004. Media Studies the Essential Resources. London dan New York: Routledge Shoemaker, Pamela dan Resse, Stephen D. 1991. Mediating The Message : Theories of Influence on Mass Media Content- 2nd Edition. New York: Longmann Publisher Tong, Rosemarie Putnam. 2004. Feminist Thought. Yogyakarta: Jalasutra Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Kencana Jurnal : Dwi Utami, Heni. 2004. KEKERASAN TERHADAP PREMPUAN DI MEDIA MASSA (Analisis Wacana Rubrik “Oh Mama, Oh Papa” di Majalah Kartini). Universitas Muhammadiyah Malang Idi Subandi Ibrahim dan Hanif Suranto (Ed). 1998. Wanita dan Media, Konstruksi Ideologi Gender dalam Ruang Publik Orde Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya Wiratmo, Liliek Budiastuti dan Mohammad Ghiffari. 2008. Representasi Perempuan dalam Majalah Wanita, Jurnal Studi Gender dan Anak, PSG STAIN Purwokerto, Vol. 3, No.1. Internet : Tanesia, Ade. 2011. Representasi Perempuan dalam Media. Pusat Sumber Daya Media Komunitas (http://www.antaranews.com/berita/1269598504/sumurkasur- dapur-citra-perempuandimedia-Massa). Kamus Bahasa Indonesia Online dalam http://kamusbahasaindonesia.org/rubrik diakses pada tanggal 9 September 2013 pukul 17.30 WIB Majalah Kartini, Bacaan Kaum Wanita. Dalam http://www.anneahira.com/majalah-kartini.htm Diunduh pada tanggal 25 Maret 2013 pukul 05.21 WIB Rubrik Oh Mama, Oh Papa diangkat ke Layar Televisi. Dalam http://arsip.gatra.com/2005-06-29/versi_cetak.php?id=85404 Diakses pada tanggal 25 Maret 2013 : 05.40 WIB }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/3618} }
Refworks Citation Data :
Pemaknaan Pembaca Terhadap Kisah-kisah Rumah TanggaBertema Perselingkuhan dalam Rubrik Oh Mama, Oh Papa diMajalah KartiniSkripsiDisusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikanPendidikan Strata 1Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Imu PolitikUniversitas DiponegoroPenyusun :Ayu Permata SariD2C009109JURUSAN ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2013Nama : Ayu Permata SariNIM : D2C009109Judul : Pemaknaan Pembaca Terhadap Kisah-kisah Rumah TanggaBertema Perselingkuhan dalam Rubrik Oh Mama, Oh Papa di MajalahKartiniABSTRAKKehadiran rubrik-rubrik confession di majalah-majalah sebagai tempat curahanhati penulis menjadi pilihan bagi pembaca yang ingin berbagi kisah pribadinya.Rubrik Oh Mama, Oh Papa di Majalah Kartini menjadi rubrik pengakuan yangcukup dikenal sejak awal kemunculannya. Dengan menyajikan berbagai kisahkisahrumah tangga termasuk yang bertema perselingkuhan, rubrik ini jugamenampilkan konstruksi wanita dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitianini untuk mengetahui bagaimana pemaknaan pembaca Majalah Kartini terhadapkisah-kisah rumah tangga bertema perselingkuhan di rubrik Oh Mama, Oh Papadan konstruksi wanita di dalamnya. Teori yang digunakan Encoding/DecodingModel Stuart Hall, Relevance Theory dan Konstruksionisme Sosial. Tipepenelitian ini deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukandengan menggunakan indepth interview kepada keempat informan yaitu pembacarubrik Oh Mama, Oh Papa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembaca rubrik Oh Mama, Oh Papa melihatrubrik tersebut sebagai rubrik berbagi wanita yang bermasalah dengan rumahtangga. Manfaat lain yang diperoleh dari rubrik ini sebagai sarana pembelajarandan hiburan. Kisah-kisah rumah tangga bertema perselingkuhan menarik dibacadan membuat pembaca penasaran dengan ending cerita. Konten lain sepertitanggapan psikolog dan kotak simpati serta penampilan visual rubrik Oh Mama,Oh Papa ini juga menarik. Tanggapan psikolog dirasa menolong dengan memberipenyelesaian masalah serta dukungan dan saran bagi penulis. Kotak simpatisebagai wujud rasa empati pembaca terhadap masalah penulis. Rubrik Oh Mama,Oh Papa yang menarik serta memberikan manfaat tersebut tidak membuatinforman ingin berpartisipasi dalam menulis kotak simpati danmerekomendasikan rubrik ini kepada teman atau kerabat yang memiliki masalahrumah tangga. Kisah-kisah rumah tangga yang dramatis dan terkadang tragismerupakan hasil karya editting redaksi yang bertujuan meraup keuntungan.Konstruksi wanita di rubrik Oh Mama, Oh Papa sebagai wanita lemah, tertindas,dan hidup dalam diskriminasi gender dan partiarkhi. Dibalik konstruksi, wanitadinilai kuat dan tegar menghadapi masalah rumah tangga sendiri. Dalam kisahperselingkuhan, wanita dan pria memiliki peluang sama menjadi pelaku. Posisipelaku tidak membuat wanita terlihat superior namun justru dinilai tidakterhormat. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembaca menerima rubrik OhMama, Oh Papa sebagai rubrik curahan hati yang berguna bagi yang bermasalahdengan rumah tangga.Kata kunci : Penerimaan pembaca, rubrik, konstruksi, rumah tanggaPendahuluan :Keluarga dan rumah tangga merupakan hal yang tak dapat dipisahkan darikehidupan seorang individu. Perselingkuhan oleh pasangan ini dinilai sebagaisalahsatu penyebab ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Ketidakharmonisandalam rumah tangga terkadang membuat pasangan ingin mengakhiripernikahannya dengan bercerai. Perselingkuhan juga bisa memicu konflikberkepanjangan yang perlu segera diatasi.Wanita yang menghadapi segala macam konflik rumah tangga inimembutuhkan tempat untuk berbagi cerita dan juga mendapatkan dukungan,saran, serta solusi untuk menyelesaikan konflik rumah tangga tersebut. Rubrik OhMama, Oh Papa di Majalah Kartini hadir sebagai tempat memenuhi kebutuhanwanita tersebut. Selain menampung berbagai macam kisah-kisah tentangpermasalahan rumah tangga yang dialami oleh wanita, rubrik ini jugamenyediakan bantuan psikologis yang mendukung wanita.Wanita yang pernah meluapkan kisah rumah tangganya dalam rubrik inidianggap lumrah oleh sebagian besar masyarakat, namun diluar dugaan ada pulakaum pria yang juga menceritakan kisahnya. Sosok pria dalam masyarakat kitadipandang lebih tangguh daripada wanita serta dapat menyelesaikan masalahnyasendiri. Psikolog dihadirkan dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa sebagai problemsolver yang menanggapi, memberi saran, solusi untuk permasalahan yangdihadapi. Disediakan juga kotak simpati di akhir sebagai tempat khusus untukpara pembaca mencurahkan simpati bagi penulis yang sedang menghadapimasalah.Kisah-kisah yang ditulis dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa terutama yangberkaitan dengan perselingkuhan seolah meyakinkan pembaca bahwa perempuanmemang perlu perlindungan dan dukungan. Kebebasan para wanita ini dalammencurahkan masalah mereka pada media massa mungkin merupakan salah satucara ampuh bagi mereka untuk menyelesaikan masalahnya. Hal-hal pribadi sepertimasalah rumah tangga bagi sebagian orang bukan suatu hal yang harusdisebarluaskan untuk dijadikan konsumsi khalayak umum. Namun di rubrik ini,wanita rela menceritakan masalah mereka untuk dibaca banyak orang.Pembaca diajak secara aktif menerima pesan dan memproduksi makna,tidak hanya menjadi individu pasif yang menerima makna yang diproduksi dalamrubrik Oh Mama, Oh Papa. Pemaknaan yang nantinya didapat oleh pembaca akandiolah dengan segala pengalaman dan latar belakang yang pernah pembaca alami.Majalah Kartini yang membidik kaum wanita sebagai pembacanya ternyatamenemukan sebagian kecil kaum pria pernah membaca dan ada pula yang tertarikmenuliskan kisahnya di rubrik Oh Mama, Oh Papa. Kesimpulan yang bisa ditarikadalah pembaca majalah ini tak hanya wanita namun pria juga memiliki peluangmenjadi pembacanya rubrik tersebut.Bagi wanita, rubrik ini bisa dirasa sangat bermanfaat sebagai tempatberbagi cerita dan mendapatkan solusi atas masalah rumah tangga yang dihadapi.Namun lain halnya dengan pria, bisa saja setuju atau menentang adanya rubrik OhMama, Oh Papa ini. Terbukti dengan adanya pria yang pernah menceritakanmasalah rumah tangga di rubrik Oh Mama, Oh Papa.Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba mengidentifikasi bagaimanapembaca secara aktif dapat memaknai isi pesan dari kisah-kisah rumah tanggaberkaitan dengan perselingkuhan yang disajikan dalam rubrik Oh Mama, Oh Papapada majalah Kartini.Tujuan Penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana khalayakmenginterpretasikan kisah-kisah rumah tangga berkaitan dengan temaperselingkuhan dalam teks media di rubrik Oh Mama, Oh Papa di MajalahKartini. Selain itu, penelitian ini juga ingin melihat bagaimana konstruksi sosokwanita di dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa.Kerangka Pemikiran :Stuart Hall’s Decoding Encoding ModelModel ini fokus pada ide bahwa audiens memiliki respon yang bermacammacampada sebuah pesan media karena pengaruh posisi sosial, gender,usia, etnis, pekerjaan, pengalaman, keyakinan, dan kemampuan merekadalam menerima pesan. Teks media dilihat sebagai sebuah jalanmenghadirkan “preferred reading” kepada audiens tetapi mereka tidakperlu menerima preferred reading tersebut. Preferred reading mengacupada cara untuk menyandikan kembali (decode) pesan yang menawarkanaudiens untuk menginterpretasikan pesan media pada segala kemungkinanyang dapat diperdebatkan.Teori Relevansi (Relevance Theory)Dan Sperber dan Deirdre Wilson dalam teori relevansi berusaha untukmenjelaskan bagaimana pendengar (listeners) memahami maksud atautujuan pembicara (speakers). Dua pendekatan yang digunakan untukmenjelaskan masalah ini yaitu model coding dan model inferential. Modelcoding sering kali dikaitkan dengan semiotika, atau berarti kata-kata dansimbol bersama-sama membentuk suatu makna. Model inferencemengusulkan bahwa makna tidak secara sederhana disampaikan tapi harusdisimpulkan oleh komunikator lewat bukti dalam pesan. Komunikasimanusia modern tidak bisa dijelaskan hanya dengan perspektif coding,membuat pendekatan inferential sangat penting. (Sperber dan Wilsondalam Littlejohn, 1999: 130)Khalayak Aktif Versus Khalayak PasifMedia mengenal dua kategori khalayak yaitu khalayak aktif dan pasif.Khalayak pasif dilihat sebagai orang-orang yang mudah dipengaruhi olehmedia. Sedangkan khalayak aktif dipandang sebagai kalangan orang-orangyang membuat keputusan aktif tentang bagaimana menggunakan media.Ide-ide mengenai konsep khalayak seringkali diasosiasikan denganberaneka ragam teori efek media sebagai kekuatan yang ‘powerful’ atauberkuasa terhadap khalayak pasif, sedangkan efek yang minim akandidapatkan media pada khalayak aktif.Media : Konstruksionisme SosialPaham konstruksionisme sosial (social constructionism) menurut hasilpenelitian Peter Berger dan Thomas lebih dipahami dan dikenal denganistilah the social construction of reality. Sudut pandang ini telahmelakukan penyelidikan tentang bagaimana pengetahuan manusiadibentuk melalui interaksi sosial. Identitas benda dihasilkan daribagaimana kita berbicara tentang objek, bahasa yang digunakan untukmenangkap konsep kita, dan cara-cara kelompok sosial menyesuaikan diripada pengalaman umum mereka. Oleh karena itu, alam dirasa kurangpenting dibanding bahasa yang digunakan untuk memberi nama,membahas, dan mendekati dunia. (Littlejohn, 2009:67)Rubrik dalam MajalahMajalah seperti sebuah club, yang mana fungsi utamanya adalahmemberikan wadah bagi pembaca untuk mendapatkan informasi denganmemberikan rasa nyaman dan menjadikannya kebanggaan bagiidentitasnya. (Winship dalam Jenny McKay, 2000:3). Ide yang dituangkandi dalam sebuah majalah memberikan wadah bagi pembaca agar dapatmenciptakan rasa saling memiliki dengan kelompok yang lebih luasmeskipun tujuan majalah utamanya adalah meningkatkan pendapatandengan menarik perhatian pembaca dengan segala konten yang ada didalamnya sehingga dapat mempertahankan konsumen yang tak lain adalahpembacanya.Kesimpulan Penelitian :1. Rubrik Oh Mama, Oh Papa diterima sebagai rubrik yang memberikan wanitatempat bercerita tentang kisah-kisah rumah tangganya. Rubrik ini mampumemberikan manfaat pembelajaran dan hiburan bagi pembaca.2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada keempat informan, kisah-kisahrumah tangga yang ditampilkan dalam rubrik Oh Mama, Oh Papamenunjukkan preferred reading yang ditawarkan dalam rubrik Oh Mama, OhPapa dapat dimaknai sebagai makna dominan dalam teks tersebut meliputikisah-kisah rumah tangga yang disajikan, tema perselingkuhan, tanggapanpsikolog, serta penampilan visual di rubrik Oh Mama, Oh Papa. Maknanegosiasi terjadi di dalam konstruksi wanita yang dihadirkan dalam rubrik OhMama, Oh Papa. Keempat informan menegosiasikan tentang bagaimanagambaran wanita yang sengaja ditampilkan sebagai sosok yang lemah,tertindas, selalu menerima ketidakadilan. Pemaknaan alternatif yang merekabentuk adalah menolak konstruksi sosok wanita dalam rubrik Oh Mama, OhPapa akan tetapi menganggap dengan adanya konstruksi tersebut,ditampilkan kekuatan, ketegaran dan kesabaran wanita dalam menghadapimasalah rumah tangga sendirian. Sedangkan posisi oposisi terdapat padaketidaktertarikan mereka untuk merekomendasikan teman atau kerabatmereka yang mengalami masalah rumah tangga bercerita ke rubrik Oh Mama,Oh Papa. Selain itu, kotak simpati untuk menunjukkan empati kepada penuliskisah dirasa tidak perlu ditampilkan.3. Konstruksi sosok wanita dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa kurang berpihakpada wanita. Wanita digambarkan lemah, tertindas, terpaksa menerimaketidakadilan dalam diskriminasi gender dan budaya partiarkhi. Dalam kisahkisahbertema perselingkuhan, para informan memaknai berbeda tentangposisi pria dan wanita dalam perselingkuhan. Menurut para informan,perselingkuhan yang dilakukan wanita biasanya dilatarbelakangi alasanemosional sedangkan pada pria dilatarbelakangi faktor kejenuhan danbiologis. Citra wanita yang berselingkuh akan lebih buruk di mata masyarakatdaripada pria yang berselingkuh. Pria yang berselingkuh akan dipandangbiasa saja, namun pada wanita akan diberikan label rendahan, tidak terhormat,dan tidak bisa menjaga diri dan kelurga. Wanita menilai perselingkuhanmerugikan pihak wanita karena selain melukai hati wanita dan keluarganya,perhatian pria akan tercurah pada wanita lain. Pria menilai perselingkuhanbisa jadi wajar dilakukan apabila dalam rumah tangga tidak ditemuikeharmonisan dan kenyamanan.DAFTAR PUSTAKABuku :A. Bell, M. Joyce and D. Rivers. 1999. Advanced Media Studies. Hodder &StoughtonAllen, Pamela. 2004. Membaca, dan Membaca Lagi; [Re]interpretasi FiksiIndonesia 1980-1995 (terj. Bakdi Soemanto). Magelang: Indonesiatera.Downing, John, Ali, Mohammadi, dan Sreberny, Annabelle. 1990. QuestioningThe Media : A Critical Introduction. London : Sage Publication, Ltd.Assegaf, Djafar. 1983. Jurnalistik Masa Kini. Ghalia Indonesia. Jakarta.Baran, Stanley. 2003. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba HumanikaBaran, Stanley. 2012. Introduction to Mass Communication : Media Literacy andCulture (updated edition). McGraw-Hill EducationBerger, Peter L. & Thomas Luckmann. 1990. Langit Suci: Agama sebagaiRealitas Sosial (diterjemahkan dari buku asli Sacred Canopy olehHartono). Jakarta: Pustaka LP3ES.Burton, Graeme. 2002. More Than Meets The Eye: An intoduction to MediaStudies. London: Arnold PublisherByerly, Carolyn M dan Ross, Karen. 2006. Women and Media. United Kingdom :Blackwell PublishingChambers, Deborah, Steiner and Carole Fleming. (2004). Women And Journalism.London And New York.Djunaedi, Fajar. 2007. Komunikasi Massa Pengantar Teoritis. Yogyakarta:SantustaJane, Ritchie dan Luwis, Jane. 2003. Qualitative Research Practice. New Delhi :SAGE PublicationsJensen, Klaus Bruhn & Nicholas W. Jankowski. 1991. A Handbook of QualitativeMethodologies For Mass Communication Research. London : Routledge.Jensen, Klaus Bruhn & Nicholas W. Jankowski. 2002. A Handbook of Media andCommunication. Taylor&FrancisKasali, Rhenald. (1992). Manajemen Periklanan Konsep dan aplikasinya DiIndonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.Littlejohn, Stephen W dan Foss, Karen A. 2009. Teori Komunikasi: Theories ofHuman Communication. Jakarta : Salemba HumanikaMcKay, Jenny. 2000. The Magazines Handbook. New York.McKay, Jenny. 2003. The Handbook of Magazines. London : RoutledgeMcQuail, Dennis. 2003. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: ErlanggaMcQuail, Dennis. 2011. McQuail’s Mass Communication Theory. London : SagePublication, LtdMoleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung :PT. Remaja Rosdakarya.Mosco, Vincent. 2009. The Political Economy of Communication (2nd edition).London : SAGE Publications, LtdNeuman, W. Lawrence. 2007. Social Research Methods: Qualitative andQuantitative Approaches – 6th Edition. Boston: Pearson EducationRayner, Philip, Wall, Peter dan Kruger, Stephen. 2004. Media Studies theEssential Resources. London dan New York: RoutledgeShoemaker, Pamela dan Resse, Stephen D. 1991. Mediating The Message :Theories of Influence on Mass Media Content- 2nd Edition. New York:Longmann PublisherTong, Rosemarie Putnam. 2004. Feminist Thought. Yogyakarta: JalasutraVivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : KencanaJurnal :Dwi Utami, Heni. 2004. KEKERASAN TERHADAP PREMPUAN DI MEDIAMASSA (Analisis Wacana Rubrik “Oh Mama, Oh Papa” di MajalahKartini). Universitas Muhammadiyah MalangIdi Subandi Ibrahim dan Hanif Suranto (Ed). 1998. Wanita dan Media, KonstruksiIdeologi Gender dalam Ruang Publik Orde Baru. Bandung: Remaja RosdaKaryaWiratmo, Liliek Budiastuti dan Mohammad Ghiffari. 2008. RepresentasiPerempuan dalam Majalah Wanita, Jurnal Studi Gender dan Anak, PSGSTAIN Purwokerto, Vol. 3, No.1.Internet :Tanesia, Ade. 2011. Representasi Perempuan dalam Media. Pusat Sumber DayaMedia Komunitas (http://www.antaranews.com/berita/1269598504/sumurkasur-dapur-citra-perempuandimedia-Massa).Kamus Bahasa Indonesia Online dalam http://kamusbahasaindonesia.org/rubrikdiakses pada tanggal 9 September 2013 pukul 17.30 WIBMajalah Kartini, Bacaan Kaum Wanita. Dalamhttp://www.anneahira.com/majalah-kartini.htm Diunduh pada tanggal 25Maret 2013 pukul 05.21 WIBRubrik Oh Mama, Oh Papa diangkat ke Layar Televisi. Dalamhttp://arsip.gatra.com/2005-06-29/versi_cetak.php?id=85404 Diakses padatanggal 25 Maret 2013 : 05.40 WIB
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.