skip to main content

PRODUKSI PROGRAM ACARA "MUSICAHOLIC" EDISI SPESIAL TALK SHOW METAL SEBAGAI PRODUCER


Citation Format:
Abstract

NAMA : Mahendra Zulkifli
NIM : D2C007051
JUDUL : PRODUKSI PROGRAM ACARA "MUSICAHOLIC" EDISI
SPESIAL TALK SHOW METAL SEBAGAI PRODUCER
ABSTRAKSI
Acara yang bertajuk tentang musik hampir ada di semua stasiun televisi, namun
program musik yang saat ini marak bukanlah sebuah produk jurnalistik dan hanya
menayangkan aliran musik mainstrem. Aliran musik non mainstream jarang diangkat
karena dianggap tidak mampu mendongkrak rating, oleh karean itualiran musik non
mainstream menjadi altenatif produk jusnalistik yang menarik dan segar untuk
diangkat, karena tema yang diambil tidak terpaku kepada kebutuhan pasar.
Program talk show tentang musik metal dibuat untuk mengangkat komunitas musik
metal dibuat dengan memadukan antara informasi dan entertainment atau lebih
dikenal dengan edutaiment.
Secara umum ada empat tahap dalam pembuatan talkshow yaitu pra produksi dimulai
dari mencari ide produksi sampai mempersiapkan director treatment, dan melakukan
persiapan dan latihan yang bersifat teknis bersama dengan kerabat kerja, pada tahap
produksi tugas yg di lakukan antara lain mengarahkan acara dan memastikan seluruh
gambar dapat digunakan, dan diakhiri dengan mengevaluasi hasil kerja serta
memastikan layak siar.
Adapun kendala yang dihadapi selama proses produksi adalah adanya pergantian
narasumber karena salah satu narasumber berhalangan hadir, adanya perubahan
jadwal pelaksanaan produksi, karena keterbatasan waktu liputan maka VT diambil
dari file yang sudah ada sebelumnya. Untuk anggaran justru terdapat penghematan
untuk sewa pick up, fee narasumber, fee presenter, namun ada penambahan anggaran
untuk biaya editing.
Setelah kita mengkaji tugas dan tanggung jawab serta peran seorang produser, disebutkan
bahwa seorang produser mempunyai andil yang sangat besar dalam terbentuknya suatu team
produksi, selain itu seorang produser juga harus mengontrol secara teliti kerja team produksi
demi lancarnya program acara yang telah direncanakan. Yang tidak kalah pentinya bahwa
seorang produser adalah orang yang mendanai atau membiayai pada program acara yang
direncanakan
Kata Kunci: talk show, musik metal, produser
ABSTRACT
There is a lot tv program who use musik as it theme, but the musik program that is
currently emerging is not a product of journalism and only broadcast mainstrem
musik. Non-mainstream musik genre rarely broadcasted because they are not able to
boost ratings, that is why non mainstream musik become an attractive alternative
jusnalistik products which is interisting and fresh to be appointed, because the theme
is taken is not glued to the needs of the market.
Talk show programs about metal musik is made to lift the metal musik community
created with combination of information and entertainment, better known by
edutainment.
Generally there is three stage on talkshow production that is pre-production started
from ideas inquiry until preparing director treatment dan doing preparation and
rehearsal which is technically with production crew, at production stage task that has
to be done are directing program and ensure every picture can be used and ended
with evaluate and ensure the program can be broadcasted
The obstacles encountered during the production process is a change of speaker as
one speaker was unable to attend, a change in schedule of production, due to the
limited time of coverage, the VT derived from pre-existing file. For budget there is a
saving that come from pick up rental, speaker fees, presenter fees, but no additional
budget for the cost of editing.
After reviewing duties and responsibilities of the role of a producer, it is stated that a
producer has contributed greatly to the establishment of a production team, other than
that a producer must also carefully control production team work for programs that
have been planned. it Is no less important that a producer is a person who fund or
finance the programs planned
Keyword : talk show, metal musik, producer
PRODUKSI PROGRAM ACARA "MUSICAHOLIC" EDISI SPESIAL TALK SHOW
METAL SEBAGAI PRODUCER
Karya Bidang
Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
Pendidikan strata 1
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Penyusun
Nama : Mahendra Zulkifli
NIM : D2C007051
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa terlepas dari televisi.
Dengan televisi kita bisa mendapatkan banyak informasi baik politik, sosial, budaya,
agama dan ekonomi. Dari sekian banyak media komunikasi massa seperti surat kabar,
majalah, radio, televisi dan internet ternyata televisilah yang paling diminati banyak
khalayak. Karena kelebihan televisi yang mampu menampilkan informasi secara
menarik melalui audio visual memudahkan khalayak untuk menerima informasi
secara cepat dan mudah.
Televisi sangat berperan dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya dalam
bidang pendidikan, pada waktu tertentu sesuai dengan masing-masing jadwal televisi
swasta ataupun negeri, ditampilkan acara yang bertemakan pendidikan, seperti kuis
cerdas cermat, debat ataupun seminar yang mendukung edukasi. Kemudian dalam
bidang ekonomi, kita bisa mendapatkan informasi tentang nilai kurs dollar dan
sebagainya. Sedangkan dalam bidang jurnalistik sendiri yang terus menyiarkan berita
sesuai dengan perkembangan dunia. Apalagi dalam dunia entertainment yang
sekarang mendominasi bisnis pertelevisian, begitu mudah untuk mengkomunikasikan
apa saja yang dilakukan oleh para selebritis melalui acara infotainment.
Musik adalah salah satu konten acara yang digemari oleh semua kalangan.
Seiring dengan berkembangnya industri pertelevisian di tanah air, mulai bermunculan
acara-acara yang bertajuk tentang musik hampir di semua televisi baik lokal maupun
nasional seperti Inbox (SCTV), Dahsyat (RCTI), Spektakuler (Indosiar). Namun
acara-acara musik tersebut dikemas sebatas dalam bentuk entertainment saja dengan
menampilkan band, penyanyi dan juga video klip sehingga terkesan monoton dan
tidak variatif. Musik yang ditampilkanpun sebagian besar musik mainstream seperti
pop, apalagi dengan adanya demam K-pop yang berasal dari Negara Korea membuat
musik-musik popular semakin sering ditayangkan.
Bisa dibilang program musik yang saat ini marak bukanlah sebuah produk
jurnalistik namun hanya sebagai pemuas kebutuhan masyarakat akan musik, karena
didalamnya tidak ada kegiatan menyiapkan berita, menulis, maupun mengedit sesuatu
yang berupa catatan atau laporan sebuah kejadian. Seharusnya acara musik di televisi
dapat dikemas lebih menarik dengan memadukan unsur informasi, edukasi dan
hiburan yang sesuai dengan fungsi televisi itu sendiri .
Pada dasarnya setiap manusia memiliki rasa keingintahuan yang cukup besar
terhadap semua hal, tidak terkecuali terhadap aliran musik non mainstream yang saat
ini kurang diangkat oleh media, karena dianggap hanya disukai oleh segelintir orang
dan kurang menguntungkan.
Aliran musik non mainstream dapat menjadi altenatif produk jusnalistik yang
menarik dan segar untuk diangkat, karena tema yang diambil tidak terpaku kepada
kebutuhan pasar dan memiliki tempat tersendiri dihati audiensnya khususnya bagi
penggemar musik non mainstream. Mengingat selama ini musik-musik non
mainstream jarang diangkat pada produk-produk jurnalistik baik lokal maupun
nasional, karena stasiun televisi maupun radio lebih fokus pada acara yang sesuai
dengan kemauan pasar demi meraih rating tinggi atau sponsor dalam jumlah yang
besar.
Musik metal diangkat sebagai tema acara karena selain memiliki penggemar
fanatik juga mempunyai berbagai hal menarik yang belum diketahui oleh banyak,
seperti:
 Musik metal yang rumit
 Tekhnik bermusik yang tinggi
 Aksi panggung yang eksploratif
 Jarangnya plagiarisme
 Lirik musik metal kebanyakan fiksional
 Musik metal mempunyai banyak sub-genre
(http://www.jelajahunik.us/2012/06/6-hal-menarik-tentang-aliran-death.html)
Seperti jenis musik ekstrim lainnya, keberadaan musik metal juga sering
memunculkan opini negatif dari masyarakat karena gaya hidup yang keras dan bebas,
namun mereka tetap bisa bertahan dengan idealismenya hingga sekarang terutama
dalam bermusik. Oleh karena itu musik metal menjadi layak dan menarik untuk
diangkat sebagai tema program acara Musikaholic.
1.2 TUJUAN
Tujuan program talkshow dengan tema musik metal ini adalah ingin
mengangkat komunitas musik Metal di Semarang dan memberikan informasi kepada
pemirsa mengenai perkembangan musik Metal di Semarang.
Munculnya berbagai acara talkshow yang saat ini banyak digemari oleh
masyarakat dan memiliki rating dan share yang cukup tinggi seperti Bukan Empat
Mata (Trans 7), Hitam Putih (Trans 7), Kick Andy (Metro TV), Radio Show (TV
One) dan masih sedikit acara talkshow yang mengangkat musik sebagai tema utama
acara terutama musik non mainstream, melatar belakangi dibuatnya acara talkshow
yang bertemakan musik metal.
Acara ini memadukan antara informasi dan entertainment atau lebih dikenal
dengan edutaiment. Secara konseptual program ini berisi informasi yang berguna dan
bermakna dibalut dalam konsep hiburan yang santai sehingga informasi lebih bisa
diterima oleh pemirsa serta pemirsa tidak akan merasa jenuh. Kearifan lokal sebagai
unsur dari budaya nasional menjadi menarik untuk dipelajari jika dikemas dalam
program yang menarik pula sehingga pemirsa memperoleh manfaat secara tidak
langsung dari program yang mereka lihat, dalam hal ini adalah masyarakat akan lebih
mengetahui kehidupan komunitas musik metal di Kota Semarang pada khususnya,
dengan informansi yang berimbang dari beberapa narasumber yang berkompeten,
baik dari aspek positif dan aspek negatifnya. Hal ini sesuai dengan definisi dari
program talkshow itu sendiri.
Pesan yang ingin disampaikan program ini adalah agar audiens dapat
menikmati acara musik yang lebih variatif dengan memperhatikan fungsi jurnalistik
di dalamnya tanpa perlu memperlebar jurang perbedaan karena genre musik.
1.3 SIGNIFIKANSI
1.3.1 Akademis : Secara akademis, pembuatan acara Talk Show ini
dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengaplikasikan ilmu yang sudah di dapat selama
perkuliahan. Khususnya di bidang pemrograman
penyiaran dan produksi studio. Talkshow ini menjadi
salah satu kontribusi jurnalistik dalam bentuk audio
visual.
1.3.2 Praktis : Sebagai rujukan bagi pekerja media televisi dalam
mengemas sebuah acara yang mengangkat sesuatu
bersifat lokal pada televisi lokal.
1.3.3 Sosial : Membuka wawasan masyarakat mengenai musik dan
budaya metal. Diharapkan setelah adanya acara ini
masyarakat lebih memahami musik metal dan budaya
metal secara historis.
1.4 KONSEP ACARA
Metal adalah suatu aliran musik yang mulai berkembang di dunia pada awal
tahun 1970 an. Genre ini muncul dari aliran musik rock yang dikembangkan pada
beberapa unsurnya. Mulai dari tempo musik yang lebih cepat, komposisi musik yang
lebih keras, serta lirik-lirik yang semakin berani. Musik jenis ini lantas berkembang
pesat dan terbagi dalam beberapa sub genre musik diantaranya Heavy Metal, Death
Metal, Black Metal, Trash Metal dan Grindcore.
Istilah musik metal dicetuskan pertama kali oleh band Hard Rock tahun 1960
an, Steppenwolf. Salah satu lagu mereka yang berjudul " Born To Be Wild", terdapat
lirik yang berbunyi "I like smoke and lightning heavy metal thunder racin with the
wind and the feelin that I'm under." Namun istilah tersebut masih belum diterapkan
secara tepat pada komposisi musik dan lagunya, hingga kemudian band rock asal
Inggris, yakni Black Sabbath, merilis album yang juga berjudul "Black Sabbath" di
tahun 1970 an. Album inilah yang dianggap banyak pengamat sebagai album metal
pertama di dunia.
(http://seputarinfomusik.blogspot.com/2012/04/sejarah-musik-metal-dunia.html)
Musik metal berakar pada jenis musik underground yang sering didefinisikan
sebagai musik non mainstream, dimana perkembangannya bukan lewat media
populer tapi lebih sering menggunakan jalan "bawah tanah". Karya-karya mereka
juga dipentaskan melalui konser-konser yang sifatnya tertutup. Gaya musiknya yang
ekstrim serta lirik yang berani menjadikan musik jenis ini hanya digemari oleh
kalangan tertentu.
Program ini akan menarik audiens karena program ini termasuk program
limited edition dimana tidak semua media eletronik mau untuk mengangkat musik
non mainstream sebagai tema suatu program, sehingga audiens diharapkan dapat
memanfaatkan kesempatan ini untuk mengetahui lebih jauh tentang perkembangan
komunitas metal yang ada di Kota Semarang pada khususnya.
Keberadaan televisi lokal mungkin bisa menjadi alternatif untuk memberi
wadah bagi kreatifitas para musisi metal. Mengingat televisi lokal tidak mutlak
berorientasi pada keuntungan, tapi lebih menonjolkan unsur kearifan dan budaya
lokal. Dengan mengadakan talkshow tentang komunitas SBS pada khususnya dan
musik metal pada umumnya, diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi
perkembangan musik metal di Semarang dan sekitarnya.
Untuk mengangkat musik dan komunitas metal di Jawa Tengah khususnya di
Semarang. Kami akan bekerjasama dengan salah stasiun televisi lokal di Semarang
dalam proses produksi dan penayangan acara talkshow kami. Karena televisi lokal
memiliki kedekatan (proximity) dan target audience yang sesuai dengan acara kami.
Televisi lokal Semarang yang akan kami ajak untuk bekerja sama adalah PRO
TV, dengan berbagai pertimbangan antara lain televisi ini belum pernah membuat
acara talkshow yang membahas musik metal ataupun komunitas metal. Sebagai salah
satu televisi lokal yang ada di Semarang, keberadaan PRO TV telah diakui oleh
masyarakat Semarang dalam menyajikan tayangan yang berlandaskan pada nilai-nilai
kebudayaan Jawa Tengah namun dikemas dengan tampilan dan sajian yang lebih
modern dan segar. Hal ini menjadi salah satu point tersendiri bagi PRO TV untuk
bisa betahan di dunia pertelevisian di Semarang, yang notabene juga telah banyak
memiliki televisi lokal yang sejenis.
Sebagai televisi berjaringan yang tergabung dalam satu wadah Media
Nusantara Citra, PRO TV memiliki akses ke televisi lain, seperti RCTI, MNCTV, dan
Global TV. Selain menjangkau lebih banyak khalayak, hal ini juga dapat
memudahkan penyebaran informasi berita. Di Semarang sendiri, PRO TV dapat
membuktikan eksistensinya sebagai salah satu televisi lokal yang memang bertahan
di Semarang. Sebagai saluran televisi pilihan masyarakat Semarang menghadirkan
beraneka ragam program yang memberikan informasi lengkap bagi warga Semarang
disertai berbagai program Feature dan Entertainment yang bersifat edukatif, sampai
beragam program Talkshow dengan isu-isu terkini dari fenomena yang terjadi di
sekitar kita.
Dalam bidang pendidikan, PRO TV juga menunjukkan kepedulian yang besar.
Hal ini dibuktikan dengan crew PRO TV yang sebagian besar adalah kaum muda atau
fresh graduate yang masih memiliki ide dan kreativitas yang segar sehingga bisa
memberikan tayangan yang original dan menarik.
Keunggulan yang dimiliki PRO TV adalah kedekatan dengan pemirsa yang
dijalin melalui muatan lokal yang tinggi, dimana budaya dan kedekatan (proximity)
membuat PRO TV mampu memberi porsi yang lebih bagi hal-hal yang disukai dan
yang ingin diketahui oleh masyarakat setempat. Namun, bila dibandingkan dengan
televisi lokal lain yang berada di Kota Semarang, PRO TV memiliki jangkauan yang
lebih luas, dengan program-program acara yang lebih variatif didukung pula dengan
kualitas produksi dan sumber daya manusia yang lebih unggul.
Selain itu PRO TV memiliki program acara Musikaholic yang sesuai dengan
konsep acara kami. Acara ini berdurasi tiga puluh menit yang terbagi dalam 4 segmen
dalam setiap episodenya berisi liputan event konser musik yang telah berlangsung di
Kota Semarang, lengkap dengan informasi konser yang akan dilangsungkan di kota
tersebut. Ditambah dengan ulasan musik dan video klip band lokal, dan juga
dilengkapi dengan profil band yang telah diliput dan beragam video klip lagu top dari
band mancanegara.
Pada awalnya acara ini ditayangkan pada hari minggu pukul 18.30 WIB. Akan
tetapi pada awal Agustus 2012 karena adanya kebijakan manajemen dari pusat
mengingat PRO TV memiliki dua slot siaran yaitu lokal dan nasional maka secara
otomatis manajeman harus memilah program yang mungkin disiarkan siang hari atau
malam hari dan untuk acara Musikaholic pihak manajemen memandang sebagai acara
yang sifatnya fleksibel artinya bisa ditayangkan malam hari atau siang hari maka
acara ini akan pindah tayang pada hari kamis pukul 22.30. Oleh karena itu kami ingin
mencoba konsep Talkshow edisi spesial metal pada program acara Musikaholic.
Selain agar lebih variatif dan tidak membosankan juga bertujuan untuk menyesuaikan
dengan perubahan jam tayang.
1.5 KONSEP PRODUKSI
1.5.1 Produksi Talkshow
a. Lokasi di studio indoor yang terletak di lantai 3 kantor PRO TV.
Studio berukuran 10 x 12 m dengan daya lighting lampu flourescent 4
bank sebesar 200 watt dilengkapi dengan standar peredam suara untuk
produksi acara televisi.
b. Tinggi lighting dengan lantai 3 meter, jarak lighting denan kamera 1,5
meter.
c. Produksi akan menggunakan 3 kamera, yakni 2 kamera dengan merk
JVC GY-DV550, serta 1 kamera dengan merk JVC KY-F560. Khusus
untuk presenter, kamera akan dilengkapi dengan teleprompter dengan
LCD 15’ dengan software EZ PrompterXP
d. Untuk perlengkapan audio, presenter dan narasumber masing-masing
akan menggunakan clip on dengan merk SONY ECM 77B
e. Pergerakan dan variasi angel kamera akan di mix menggunakan
switcher 8 channel.
f. Seluruh kamera akan diposisikan kurang lebih 4 meter dari obyek
bidikan. Kamera 1 dan 2 akan bergerak dinamis mengikuti alur dialog,
kamera 3 akan berfungsi sebagai kamera master dan cenderung statis.
g. Properti acara akan menggunakan satu set meja kursi dengan
dilengkapi karpet berukuran 3 x 4m, background set yang terbuat dari
kayu dan didesain khusus untuk acara talkshow.
h. Talkshow akan dipandu dengan presenter wanita yang mempunyai
karakter muda dan ceria. Presenter akan mengenakan setelan baju ala
komunitas musik metal.
i. Narasumber berjumlah 3 orang, yakni Bambang Iss (Pengamat Musik
dan Musisi Senior Semarang), Rudy Murdock (Vokalis band "Radical
Corps"), Imam Putre (Ketua SBS (Scattered Brains Society) dan
gitaris band Putre Faction).
PEMBAHASAN
Program acara Musikaholic Edisi Spesial Talkshow Metal ditayangkan pada
19 mei 2013 pukul 22.30 WIB setelah program acara Kriminal Sepekan dan sebelum
program acara Impact Musik Grace & favor di stasiun PRO TV. Program ini
berdurasi 30 menit yang terbagi menjadi 4 segmen yaitu segmen pembukaan,
pembahasan tema segmen pertama dan pembahasan tema segmen kedua, serta
diakhiri dengan pembahasan tema pada segmen ke tiga dan closing pada segmen ke
4. Setiap segmen diakhiri dengan commercial break yaitu iklan Hotel Grasia
Semarang, iklan program acara Lestari Budaya, iklan program acara Gebyar
Campursari, iklan program acara Dibalik Kasus dan iklan program acara Jateng Hari
Ini untuk segmen pertama, iklan program acara Cerita Muda, iklan program acara
Bintang Atmo, iklan program acara Rono Rene, iklan program acara Prime Topic
untuk segmen kedua, dan untuk segmen ke tiga iklan program acara Gitaran Sore-
Sore, iklan program acara Mungkin Magic, iklan program acara Jejak Jelajah Wisata.
Program ini menghadirkan 3 narasumber yaitu Bambang Iss sebagai tokoh musik
sekaligus pengamat musik senior di Semarang, Imam Putre selaku ketua Scattered
Barins Society (SBS), dan Kancil sebagai pengganti Rudy Murdock yang
berhalangan hadir, dengan Aliska sebagai host.
Tujuan program acara Musikaholic Edisi Spesial Talkshow Metal ini adalah
ingin mengangkat komunitas musik Metal di Semarang dan memberikan informasi
kepada pemirsa mengenai perkembangan musik Metal di Semarang.
Program talkshow ini diawali dengan penjelasan sejarah musik metal oleh
host dimana host menjelaskan bahwa musik metal mulai masuk ke Kota Semarang
pada akhir sekitar tahun 80 an, dengan berbagai sub genrenya seperti Heavy Metal,
Trash Metal, ataupun Death Metal. Sebagai generasi pertama musik metal di Kota
Semarang adalah Brutalator dan Syndrome, sampai akhirnya dibentuklah komunitas
musik metal dengan nama Scattered Barins Society (SBS) yang resmi berdiri pada
tanggal 25 April 1996 dengan basis di Semarang.
Bambang Iss menyatakan bahwa istilah metal adalah perkembangan dari
istilah Rock, pada tahun 60 an sampai 70 an muncul beberapa band yang mengusung
aliran musik rock yang akhirnya disebut dengan istilah metal. Kancil menambahkan
bahwa musik metal, rock dan trash mulai merambah Semarang pada tahun 90 an.
Mulai masuk pembahasan tentang Scattered Barins Society (SBS), Kancil
menjelaskan bahwa Scattered Barins Society (SBS) muncul pada tahun 1995 – 1996
an ketika aliran musik ekstrim mulai masuk ke Indonesia, setelah konser Spultura.
Komunitas Scattered Barins Society (SBS) mulai terbentuk dari ajakan-ajakan untuk
ngumpul yang dilakukan melalui selebaran, berawal dari ngobrol dan sharing yang
dilakukan setiap jumat malam maka muncullah ide untuk untuk membentuk
komunitas Scattered Brains Society (SBS). Kegiatan yang dilakukan Scattered Barins
Society (SBS) meliputi gathering, live musik, dan workshop. Hal ini menunjukkan
bahwa mereka jauh dari anggapan masyarakat bahwa komunitas metal lebih
cenderung kearah negative seperti narkoba, kekerasan, dan lain-lain.
Untuk keanggotaan Scattered Barins Society (SBS) Imam sebagai ketua
menyatakan tidak ada syarat khusus untuk menjadi anggota, hanya saja calon anggota
minimal mengerti apa yang disebut dengan ektrim metal. Beberapa anggota yang
memiliki band pernah merilis album baik indie maupun label seperti Morbiddust
dengan label Jakarta, Syndrome dengan label Proton, Radical dengan label Bandung,
The Killer of Gods, dan lain sebagainya.
Sebagai penutup acara Imam menjelaskan tentang project selanjutnya dari
Scattered Barins Society (SBS) yaitu event bertema charity yang rencana akan
dilaksanakan pada tanggal 8 Juli yang hasilnya akan digunakan untuk membiayai
anggota Scattered Barins Society (SBS) yang akan berangkat ke Eropa sebagai duta
seni.
Acara ini diproduksi di dalam ruangan studio, setting studio menyesuaikan
dengan tema acara yang diangkat yaitu musik metal. Dengan menggunakan beberapa
poster yang mempertegas unsur musik metal sebagai background, selain itu
menggunakan properti lainnya seperti sofa untuk narasumber yang berwarna hitam,
untuk tempat duduk host sendiri menggunakan kotak kayu agar memunculkan kesan
bebas dan santai. Disamping itu terdapat sepasang gitar yang difungsikan sebagai
pemanis dengan tujuan untuk menutupi ruang-ruang kosong yang mengganggu
estetika dan memperkuat kesan bahwa acara membahas mengenai musik.
Untuk host dan narasumber dari awal disarankan menggunakan kaos berwarna
hitam agar menimbulkan kesan yang “garang” karena hal tersebut bisa menjadi nilai
plus terkait dengan tema acara yaitu musik metal.
Dalam pembuatan acara ini menggunakan 4 kamera yang bertujuan
memperkaya variasi gambar dan mendapatkan hasil yang maksimal, mengingat acara
ini mengahdirkan tiga narasumber. Untuk mendapatkan gambar yang jernih tentunya
didukung dengan lightning lampu flourescent 4 bank sebesar 200 watt dilengkapi
dengan standar peredam suara untuk produksi acara televisi yang di posisikan
menyorot area panggung agar pada saat pengambilan gambar tidak terdapat bayangan
yang menggangu agar gambar yang dihasilkan memuaskan. Penataan lampu sengaja
dibuat agak temaram atau remang namun tetap sesuai kaidah-kaidah penyiaran.
Nuansa temaram dimaksudkan untuk mencerminkan musik metal yang merupakan
musik minoritas, tidak umum dan unik.
PENUTUP
Pra Produksi
 Konsep acara yang ditawarkan menarik dan sesuai dengan fungsi PRO
TV sebagai televisi lokal, karena tema yang diangkat tidak terpaku
pada tren yang berkembang saat ini dan tidak semua media eletronik
mau untuk mengangkat musik non mainstream khususnya musik metal
sebagai tema suatu program. Apalagi dengan image PRO TV sebagai
televisi lokal yang berkonsentrasi pada budaya lokal maka tema yang
mengangkat komunitas metal asli kota semarang akan mempertegas
imgae Pro TV sebagai televisi lokal yang mengutamakan konten dan
kearifan lokal. Hal ini sesuai dengan Visi PRO TV untuk membangun
dan menyuarakan kepentingan masyarakat Jawa Tengah dengan siaran
televisi yang profesional, menguntungkan, berkualitas, bertanggung
jawab, beretika, berkeadilan yang berlandaskan keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Dalam proses produksi acara ini melibatkan banyak orang,dengan
berbagai pertimbangan seluruh kru produksi diambil dari pihak PRO
TV yang tentunya professional dibidangnya dan sudah terbiasa
bekerjasama dalam suatu tim sehingga lebih mudah dalam proses
pedekatan dan pengintegrasian. Hal ini terbukti lebih efektif daripada
membentuk tim baru yang terdiri dari orang luar, karena belum tentu
orang-orang tersebut memiliki pengalaman yang memadai dan dapat
bekerjasama dalam tim
 Dengan perencanan yang matang dan negosiasi yang baik dengan
pihak televisi, sangat menetukan keberhasilan dalam memproduksi
suatu acara
 Dari bugetingpun dapat kita lihat keberhasilan dalam memproduksi
acara ini. terjadi penghematan biaya produksi dimana biaya yang
dikeluarkan lebih kecil dari anggaran yang telah direncanakan.
Produksi
 .Isi dari tayangan Musikaholic Edisi Spesial Talkshow Metal yang
telah diproduksi sesuai dengan tujuan awal dibuatnya acara ini.
Dimana acara ini ingin mengangkat komunitas musik metal di
semarang dan ingin memberikan informasi kepada pemirsa mengenai
perkembangan musik metal di semarang. Hal ini dapat kita lihat dari
hasil dialog dengan ketiga narasumber selama acara ini berlangsung.
Para narasumber menjelaskan awal mula musik metal masuk ke
semarang hingga dapat berkembang sampai sekarang, selain itu
mereka juga membahas bagaimana peran komunitas metal di
semarang dengan berbagai kegiatanya dalam menghidupi dan
mempertahankan eksistensi musik metal di semarang.
 Setelah mengkaji tugas dan tanggung jawab serta peran seorang
produser, disebutkan bahwa sebagai produser mempunyai andil yang
sangat besar dalam terbentuknya suatu team produksi, selain itu
seorang produser juga harus mengontrol secara teliti kerja team
produksi demi lancarnya program acara yang telah direncanakan.
Yang tidak kalah pentingnya bahwa seorang produser adalah orang
yang bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan biaya program acara
yang direncanakan.
Pasca Produksi
Dengan telah ditayangkanya acara Musikaholic Edisi Spesial Talkshow Metal
di PRO TV pada 19 Mei 2013 pukul 22.30 dan tanggapan positif baik dari pihak PRO
TV maupun pemirsa, secara khusus merupakan representasi capaian keberhasilan
seorang produser dalam menjalankan tugas dan kesuksesan acara ini secara umum.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Burton, Graeme. Membincangkan Televisi (Sebuah pengantar Kepada Studi televisi).
Yogyakarta. Jalasutra. 2007
Arifirii, Eva. Broadcasting to be broadcaster. Yogyakarta. Graha Ilmu. 2010
Djamal, Hidajanto dan Andi Fachruddin. Dasar-Dasar Penyiaran (Sejarah,
Organisasi, Operasional, dan Regilasi).Jakarta. Kencana. 2011
Santana.K, Septiawan. (2003). Jurnalisme Investigatif. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Subroto, Darwanto Sastro. Produksi Acara Televisi. Yogyakarta. Duta Wacana
University Press. 1994
Team AnneAhira.com. Mengenal Dasar Jurnalistik Adalah Penting. Dikutip dari
Wahyudi.J.B. Dasar-Dasar Jurnalistik Radio dan Televisi.
Jakarta: PT Pusaka Utama Grafiti.1996
Wibowo, Fred. Dasar-dasar Produksi Program Televisi. Jakarta Rasindo. 1997
Internet
Pujilaksono, Setiyo . Mengenal Lebih Jauh Tentang Televisi. Dikutip dari
Asiaaudiovisualra09setiyopujilaksono’s Blog
Dwi Lestari, Kristina. Dasar-Dasar Jurnalistik. Dikutip dari
http://pelitaku.sabda.org/dasar_dasar_jurnalistik(Diakses tanggal 7 April
2012)
http://asiaaudiovisualra09setiyopujilaksono.wordpress.com/2009/07/06/mengenallebih-
jauh-tentang-televisi/ (Diakses tanggal 8 April 2012)
http://www.anneahira.com/jurnalistik-adalah.htm (Diakses tanggal 7 April 2012)
http://www.indoreggae.com/artikel4.html (Diakses tanggal 7 April 2012)
http://www.seputarinfomusik.blogspot.com/sejarah-musik-metal-dunia.html (diakses
tanggal 7 April 2012) oleh Beje “Sejarah Musik Metal Dunia”
Team AnneAhira.com. Dasar Sebuah Produk Jurnalistik. Dikutip dari
www.anneahira.com/produk-jurnalistik.htm (Diakses tanggal 7 April 2012)

Fulltext View|Download

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.