BibTex Citation Data :
@article{IO2798, author = {Ade Kartika Sari Rezki and Taufik Suprihatini and Triyono Lukmantoro}, title = {REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM SAMPUL MAJALAH FEMINA}, journal = {Interaksi Online}, volume = {1}, number = {3}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = { REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM SAMPUL MAJALAH FEMINA Ade Ayu Kartika Sari Rezki Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Abstrak Media massa di Amerika Serikat menampilkan gambaran sosok perempuan yang berbeda-beda tiap masanya, ada ikon perempuan yang dikenal dengan the vamp, the flapper, the college girl, dan masih banyak lainnya. Terjadinya perubahan ini tidak hanya dipengaruhi oleh adanya perubahan peran jender, tapi lebih dipengaruhi oleh banyak hal seperti perkembangan teknologi, perubahan dalam bidang ekonomi, dan sosial. Perbedaan dalam menampilkan gambaran sosok perempuan juga terjadi di Indonesia, pada majalah Femina. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini, sehingga ingin diketahui mengenai bagaimana perempuan digambarkan dalam Femina selama beberapa periode, dan mengapa perempuan digambarkan seperti demikian. Penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan semiotika Barthes dan representasi, bertujuan untuk mengetahui bagaimana sosok perempuan ditampilkan dalam sampul. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme yang bertujuan untuk memahami mengapa perempuan direpresentasikan seperti pada sampul majalah yang diteliti, realitas apa saja yang dikonstruksikan dan ditampilkan. Sampul majalah Femina yang dianalisis dibagi dalam lima periode, yaitu tahun 1970-an, 1980-an, 1990-an, 2000-an, 2010 – saat ini, dan dalam setiap periodenya dipilih tiga sampul majalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 1970-an dari tiga sampul yang dianalisis perempuan digambarkan lebih dominan dalam peran domestik sebagai seorang ibu atau sebagai seorang istri. Pada tahun 1980-an dari tiga sampul yang dianalisis perempuan digambarkan dalam sosok yang lebih bervariasi seperti perempuan yang fun, atau perempuan karier. Pada tahun 1990-an dari tiga sampul yang dianalisis perempuan digambarkan dalam seorang yang modern dan berasal dari kalangan menengah ke atas, berpenampilan elegan atau glamor. Pada tahun 2000-an hingga saat ini dari enam sampul yang dianalisis menampilkan perempuan dalam isu sehari-hari, seperti hubungan kedekatan dengan sahabat atau kakak-adik perempuannya, perempuan karier. Penggambaran sosok perempuan yang berbeda menunjukkan bahwa Femina sebagai media massa tidak menampilkan semua situasi yang sedang terjadi, bahkan terkadang menggambarkan situasi yang baru. Hal tersebut menunjukkan sifat media massa sebagai pengkonstruksi realita. Key Words: Representasi Perempuan, Media Massa, Majalah Wanita, Semiotika, Konstruksi Realitas. Pendahuluan Media massa dalam hal ini adalah majalah memiliki berbagai fungsi, Wright mengidentifikasi terdapat empat fungsi media yang dikenal the classic four functions of the media. Keempat fungsi tersebut adalah; (1) surveillance dari lingkungan, (2) menghubungkan dari bagian-bagian sosial dalam memberi respon ke lingkungan, (3) transmisi dari kebudayaan sosial dari satu generasi, ke generasi selanjutnya, dan (4) hiburan. Dari keempat fungsi tersebut, fungsi transmisi adalah salah satu fungsi yang menunjukan bagaimana kekuatan media massa dalam mempengaruhi khalayaknya. Melalui fungsi ini sebuah majalah dapat mewariskan norma-norma ataupun nilai-nilai tertentu dari suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya (Baran and Davis, 2010: 178-179). Di Amerika Serikat, diadakan penelitian mengenai bagaimana representasi perempuan ditampilkan dalam media massa. Hasilnya menunjukkan bahwa terjadi perubahan ikon visual wanita dalam media massa Amerika. The True American Woman, The College Girl, The Vamp, The Flapper merupakan beberapa sosok perempuan yang ditampilkan dalam media massa. Transisi ini tidak hanya berkaitan dengan adanya perubahan peran jender, adanya aspirasi sosial dan ekonomi dalam pertumbuhan kelas menengah di Amerika juga turut mempunyai andil yang besar (Kitch, 2001: 18). Media massa di Indonesia juga mengalami perkembangan, ditandai munculnya segmentasi majalah yang mulai tampak pada tahun 1970-an, salah satu contohnya adalah kehadiran majalah wanita. Majalah wanita dinilai memiliki peran yang sangat responsif dalam perubahan keadaan sosial wanita pada umumnya, hal tersebut karena majalah wanita memiliki spesialisasi market yang jelas dan dalam skala yang kecil (Strinati, 2004: 169-170). Salah satu majalah wanita di Indonesia adalah Femina. Terbit sejak tahun 1972, Femina yang merupakan majalah wanita modern pertama di Indonesia, sampai saat ini dianggap masih bisa mempertahankan eksistensinya. Dilihat dari sampulnya, terdapat perubahan yang terjadi antara sampul tahun 1970-an, 1980-an, hingga sampul pada saat ini. Sampul merupakan salah satu bagian penting dari suatu majalah. Menurut Swann, sampul majalah memiliki dua fungsi utama yaitu harus bisa “menjual” konsep majalah itu secara keseluruhan seperti sama halnya dengan publikasi, serta harus bisa mencerminkan tingkat intelektual dari isi editorial majalah. Pendapat yang hampir sama, dikemukakan oleh Click dan Baird, dijelaskan bahwa cover majalah memiliki fungsi yang lebih personal dibandingkan hanya fungsi intelektual saja. Sampul majalah diibaratkan sebagai wajah dari majalah itu, sama seperti wajah orang yang menjadi indikator utama dari kepribadian seseorang (McKay, 2001: 162). Femina sebagai majalah wanita dinilai mempunyai peran penting dalam membentuk perilaku pembacanya, selain itu dengan tingginya tingkat sirkulasi menunjukkan bahwa Femina diminati oleh perempuan Indonesia dan secara tidak langsung memiliki pengaruh yang cukup besar dalam hidup wanita Indonesia. Sebagai salah satu media massa, tak dapat dipungkiri bahwa Femina memiliki sifat yang tidak bebas nilai, karena dianggap sebagai sarana untuk menanamkan pandangan atau nilai-nilai tertentu kepada para pembacanya. Hal tersebut dapat dapat dilihat dari sampul yang ditampilkan, karena dengan sebuah sampul dapat mewakili keseluruhan isi dari suatu majalah. Dari hal-hal tersebut muncul pertanyaan mengenai seperti apakah Femina menggambarkan perempuan dalam sampul majalahnya? Dan mengapa perempuan digambarkan sedemikian rupa seperti pada sampul majalah Femina yang diteliti?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana perempuan digambarkan dalam tanda-tanda, mengungkapkan representasi yang ada tentang mengapa perempuan direpresentasikan sedemikian rupa seperti dalam sampul majalah Femina. Metoda Tipe penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subyek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong, 2007: 6). Untuk menjawab tujuan penelitian dilakukan dengan pendekatan semiotika, karena tiap objek budaya membawa pesan tersendiri dan semua praktek budaya bergantung pada makna yang dihasilkan tanda-tanda. Subyek dalam penelitian ini adalah sampul Femina (versi cetak) yang didapatkan melalui browsing di internet. Setelah terkumpul, dipilih tiga sampul majalah dari masing-masing periode. Sampul yang dipilih adalah sampul dalam kondisi yang baik yaitu gambarnya masih terlihat dengan jelas, sehingga dapat dianalisis. Periode dibagi menjadi lima, periode 1970-an, 1980-an, 1990-an, tahun 2000-an, dan 2010 sampai saat ini. Analisis data yang dilakukan menggunakan teknik dari Roland Barthes yaitu tentang dua tingkat tingkatan pertandaan (staggered system) yang memungkinkan untuk dihasilkannya makna yang bertingkat yaitu denotasi dan konotasi (Sunardi, 2002: 84-85). Pembahasan Tataran Denotasi dan Konotasi pada Sampul Femina Dalam menemukan tataran denotasi dan konotasi pada sampul majalah tidaklah sama. Menganalisis tataran denotasi tidak perlu sampai ke unit-unit terkecilnya, sebaliknya untuk tataran konotasi penguraian harus sampai ke unit-unit terkecil. Dengan tahapan; photo trick, pose, objek, fotogenia, estetisisme, dan sintaksis (Barthes, 2010: 5-12). Pada tahun 1970-an terdapat tiga sampul yang dianalisis. Sampul pertama, edisi 01 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan mengenakan pakaian terusan berwarna kuning tua, dan mempunyai sepuluh tangan yang masing-masing memegang benda tertentu, seperti papan penggilasan, sebuah wajan teflon, sebuah cermin wajah yang berbentuk oval, sebuah benda yang berbentuk hati dan berwarna merah, sebuah jam dinding, sebuah setrika, sebuah celengan dari tanah liat, sebuah buku, sebuah mesin tik, dan memegang sebuah gunting dengan sehelai kain. Di bawah perempuan yang sedang berdiri tersebut, duduk seorang anak perempuan kecil dengan atasan berwarna putih, dan bawahan merah”. Lalu, pada tataran konotasinya menampilkan perempuan dalam melakukan peran ganda. Yang dimaksud peran ganda perempuan yaitu peran perempuan dalam ranah domestik dan dalam ranah publik, peran sebagai ibu dan peran sebagai wanita karir, yang dituntut untuk bisa selalu menyeimbangkan keduanya (Sulqifli, 2010). Sampul kedua, edisi 61 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan berambut pendek mengenakan terusan hitam bermotif bunga sedang duduk di sebuah kursi kayu.” Lalu, pada tataran konotasinya menampilkan perempuan dalam sosok seorang nyonya besar. Model dalam sampul yang penampilannya modern, anggun, dan elegan menunjukkan bahwa dia berasal dari kelas atas, karena untuk dapat tampil sedemikian rupa membutuhkan materi yang tidak sedikit dan biasanya kalangan kelas atas yang berpenampilan seperti itu. Selain itu, sosoknya yang terlihat mendominasi atau punya kekuasaan identik dengan ciri khas seorang nyonya besar. Sampul ketiga, edisi 64 memiliki tataran denotasi: “terdapat dua orang perempuan. Perempuan pertama mengenakan pakaian terusan tanpa lengan berwarna coklat khaki sedang duduk memegang cangkir. Perempuan kedua mengenakan pakaian dengan potongan yang sama berwarna putih sedang berdiri memegang cangkir.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan perempuan dalam sosok seorang sosialita. Sosialita lebih diartikan sebagai sejenis gaya hidup yang mewah, berkumpul dengan kelompok tertentu yang melakukan aktifitas-aktifitas yang tidak biasa, dan malah sedikit melakukan kegiatan sosial (Hardjanto, 2013) Pada tahun 1980-an terdapat tiga sampul yang dianalisis. Sampul pertama, edisi 179 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan dengan ekspresi wajah tersenyum, menggunakan atasan berkerah dengan corak leopard, dan menggunakan topi baret berwarna merah.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan perempuan dalam sosok yang fun, ekspresif dalam menampilkan dirinya, berani dan percaya diri. Sampul kedua, edisi 01 memiliki tataran denotasi: “terdapat dua orang perempuan dalam posisi yang berdekatan. Perempuan pertama sedang tersenyum lebar, posisinya di atas, dan mengenakan atasan berwarna pink. Perempuan kedua tersenyum tipis, posisinya di bawah, dan mengenakan atasan berwarna biru.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan dua perempuan sebagai sosok yang perempuan yang bekerja dan masing-masing memiliki karakter yang berbeda. Sampul ketiga, edisi 15 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan dengan pose berkacak pinggang, mengenakan pakaian batik berwarna merah.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan sosok perempuan Indonesia yang berasal dari Jawa dan berkarakter berkarakter berani, kuat, tangguh, agresif, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan cenderung senang untuk tampil beda dengan yang lain. Pada tahun 1990-an terdapat tiga sampul yang dianalisis. Sampul pertama, edisi 36 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan dengan tatanan rambut updo, mengenakan pakaian dengan model sleeveless berwarna coklat, sedang tersenyum sambil menyilangkan tangannya.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan perempuan karier yang masuk dalam kelompok white collar dan penampilannya menunjukkan bahwa perempuan ini berasal dari kelas sosial atas. Sampul kedua, edisi 23 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan dengan tatanan rambut sleek, mengenakan dress dan anting-anting berwarna merah dengan ekspresi wajah yang tatapan matanya ke depan sambil tersenyum simpul.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan sosok perempuan elegan. Sampul ketiga, edisi 48 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan dengan tatanan rambut updo, mengenakan dress berwarna pink dan scarf berwarna sama, sedang tersenyum menatap ke arah kamera.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan sosok perempuan yang tampil modern dan glamor dilihat dari pilihan gaya tatanan rambut, pakaian dan aksesoris yang dikenakannya. Pada tahun 2000-an terdapat tiga sampul yang dianalisis. Sampul pertama, edisi 46 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan yang mengenakan atasan bustier dan bawahan abu-abu sedang berpose menghadap kamera.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan sosok perempuan cantik yang berpenampilan seksi yang didefinisikan dengan bentuk tubuh yang ramping dan berlekuk, memiliki leher yang jenjang, dan berkulit coklat. Sampul kedua, edisi 35 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan yang mengenakan halter neck dress berwarna putih, yang tersenyum dan terlihat seperti sedang menahan gaunnya yang tertiup angin dengan kedua tangannya.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan gambaran sosok perempuan melalui sosok ikon terkenal yaitu Marilyn Monroe yang dikenal sebagai ikon kecantikan dan sensual. Sampul ketiga, edisi 03 memiliki tataran denotasi: “terdapat tiga orang perempuan dengan gaya berpakaian yang berbeda terlihat sedang tersenyum dan dalam posisi yang saling berdekatan.” Lalu pada tataran konotasinya menggambarkan sosok tiga perempuan yang memiliki hubungan yang erat atau biasa disebut dengan istilah sisterhood. Pada tahun 2010 hingga saat ini terdapat tiga sampul yang dianalisis. Sampul pertama, edisi 22 memiliki tataran denotasi: “terdapat dua perempuan mengenakan pakaian yang seragam warnanya yaitu kuning dan hitam, terlihat sedang berdiri dan tersenyum.” Lalu pada tataran konotasinya menggambarkan dua sosok perempuan yang memiliki hubungan sebagai kakak-adik dan masing-masing digambarkan memiliki kesamaan juga perbedaan. Sampul kedua, edisi 161 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan mengenakan atasan berkerah biru, dipadukan dengan celana putih, yang sedang duduk melipat tangan dan tersenyum menatap kedepan.” Lalu pada tataran konotasinya menggambarkan sosok perempuan karier yang dinamis, percaya diri, dan suka memperhatikan penampilannya. Sampul ketiga, edisi 11 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan mengenakan bustier hitam, celana panjang hitam, dan dipadukan dengan blazer putih, sedang duduk pada sebuah kursi dikelilingi tiga pria yang berdiri di belakangnya.” Lalu pada tataran konotasinya menggambarkan sosok perempuan yang memiliki posisi karier yang tinggi yaitu memiliki posisi sebagai atasan. Gambaran Perempuan dalam Sampul Majalah Femina Periode tahun 1970-an menampilkan tiga sampul Femina, yaitu edisi 01 atau edisi perdana, edisi 61, dan edisi 64. Pada sampul pertama yang menampilkan perempuan dalam peran ganda menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari realita yang ditampilkan. Pada sampul kedua menampilkan perempuan dalam sosok seorang nyonya besar dapat menjadi suatu petunjuk yang menggambarkan keadaan perempuan dan perekonomian Indonesia saat itu. Pada sampul ketiga menunjukkan bahwa Femina menjadi acuan gaya hidup kaum kelas menengah ke atas, mencerminkan keadaan politik dan ekonomi Indonesia pada tahun 1970-an. Pada periode ini perempuan yang ditampilkan dalam sampul yang dianalisis memiliki kesamaan yaitu ditampilkan lebih dominan peranannya dalam ranah domestik, dan berasal dari kalangan ekonomi atas. Periode tahun 1980-an menampilkan tiga sampul Femina yaitu edisi 179, edisi 01, dan edisi 15. Pada sampul pertama menunjukkan bahwa sosok perempuan yang ditampilkan berbeda dengan periode sebelumnya dapat menjadi tanda bahwa Femina memiliki “pembaca baru” yang memiliki karakteristik berbeda dengan sebelumnya. Pada sampul kedua yang menampilkan perempuan sebagai pekerja kalangan menengah menunjukkan bahwa sampul tersebut mencerminan keadaan sosial masyarakat pada saat itu. Pada sampul ketiga yang menampilkan seorang perempuan yang mengenakan aksesoris khas suatu budaya Barat dapat menjadi suatu tanda bahwa di Indonesia sedang terjadi proses masuknya budaya-budaya asing. Pada periode ini perempuan dalam sampul-sampul ditampilkan lebih bervariasi, dilihat dari ekspresi maupun gaya penampilannya. Periode tahun 1990-an menampilkan tiga sampul Femina, yaitu edisi 36, edisi 23, dan edisi 48. Pada sampul pertama yang menampilkan sosok perempuan modern menunjukkan bahwa pada saat itu keadaan masyarakat Indonesia khususnya daerah perkotaan sedang berkembang dengan pesat dan segala hal yang berbau modern menjadi daya tarik tersendiri. Pada sampul kedua dan ketiga juga menampilkan hal yang sama, yaitu sosok perempuan modern, hal ini menegaskan bahwa Femina memiliki peran dalam memacu atau memberi inspirasi bagi para pembacanya mengenai gaya hidup. Pada periode ini perempuan yang ditampilkan dalam tiga sampul yang dianalisis memiliki kesamaan, yaitu menampilkan sosok yang modern dan berasal dari kalangan ekonomi atas. Periode tahun 2000-an menampilkan tiga sampul Femina, yaitu edisi 46, edisi 35, dan edisi 03. Pada sampul pertama yang menampilkan sosok perempuan cantik dan seksi menunjukkan bahwa majalah ini tidak mencerminkan keadaan ekonomi maupun politik Indonesia saat itu, tapi lebih memberikan acuan atau pandangan lain untuk perempuan Indonesia dalam hal definisi kecantikan. Pada sampul kedua yang menampilkan sosok perempuan sebagai Marylin Monroe secara tidak langsung dapat menunjukkan bahwa di Indonesia sedang terjadi proses globalisasi yang memungkinkan banyak informasi dari luar masuk ke Indonesia, salah satunya dalam bidang hiburan. Pada sampul ketiga yang menggambarkan isu kaum perempuan yaitu sisterhood, menunjukkan bahwa Femina tidak mencerminkan kondisi perekonomian ataupun politik pada tahun tersebut. Pada periode ini dari ketiga sampul yang dianalisis menampilkan isu-isu yang menyangkut kehidupan seputar perempuan. Periode tahun 2010 hingga saat ini menampilkan tiga sampul Femina, yaitu edisi 22, edisi 161, dan edisi 11. Pada sampul pertama yang menampilkan sosok dua perempuan kakak beradik tidak mencerminkan keadaan ekonomi maupun politik Indonesia saat itu. Pada sampul kedua yang menampilkan sosok perempuan karier yang dinamis, meskipun sosok perempuan tersebut tidak bisa mewakili semua perempuan yang bekerja, namun sosok yang ditampilkan dalam sampul tersebut dapat menjadi acuan atau insipirasi. Pada sampul ketiga yang menampilkan perempuan memiliki posisi yang tinggi dalam kariernya dapat mencerminkan keadaan perempuan yang saat ini posisinya sudah semakin setara dengan kaum pria, khususnya dalam bidang pekerjaan. Pada periode ini dari ketiga sampul yang dianalisis memiliki kesamaan dengan periode sebelumnya, yaitu menampilkan isu yang dekat dengan kehidupan perempuan. Penutup Kesimpulan Analisis sampul Femina selama lima periode menunjukkan bahwa pada tiap sampulnya, Femina merepresentasikan perempuan secara berbeda. Perubahan dalam tiap sampul dapat dipengaruhi oleh kondisi masyarakat yang sedang terjadi. Pada beberapa edisi sampul Femina yang telah dianalisis, ditemukan bahwa gambaran dalam sampul dapat menjadi semacam petunjuk dari kondisi yang terjadi saat itu. Namun, beberapa sampul lainnya menunjukkan hal yang tidak berhubungan dengan kondisi masyarakat yang sedang terjadi. Femina sebagai media massa mempunyai sifat yang disebut pengkonstruksi realitas, yaitu Femina dapat memilih bagaimana menampilkan suatu keadaan atau realitas yang sedang terjadi. Dalam merepresentasikan sosok perempuan dalam sampulnya, Femina tidak secara “mentah” menampilkan seluruh realitas yang ada. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Ahman, Eeng dan Epi Indriani. (2007). Membina Kompetensi Ekonomi. Bandung: Grafindo Media Pratama Arivia, Gadis. (2006). Feminisme: Sebuah Kata Hati. Jakarta: Kompas Baran, J. Stanley and Dennis K. Davis. (2010). Mass Communication Theory: Foundation, Ferment, and Future (6th ed.). USA: Wadsworth Barker, Chris. (2000). Cultural Studies, Theory and Practice. London: Sage Barker, Chris. (2004). The Sage Dictionary of Cultural Studies. London: Sage Barthes, Roland. (2010). Imaji, Musik, Teks. Yogyakarta: Jalasutra. Bayu, W.M dan Gora W.S. (2007). Bikin Film Indie itu Mudah!. Yogyakarta: Andi Offset Berger, Arthur Asa. (2010). The Objects of Affection: Semiotics and Consumer Culture. USA: Palgrave Macmillan Budiman, Kris. (2011). Semiotika Visual – Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas. Yogyakarta: Jalasutra Burton, Graeme. (2002). More Than Meets the Eye: An Introduction To Media Studies (3rd ed.). London: Arnold Chandler, Daniel. (2007). Semiotics: The Basic (2nd ed). New York: Routledge Cobley, Paul. (2010). The Routledge Companion to Semiotics. New York: Routledge Danesi, Marcel. (2002). Understanding Media Semiotics. London: Arnold Danesi, Marcel. (2004). Messages, Signs, and Meanings: A Basic Textbook in Semiotics and Communication Theory (3rd ed.). Ontario: Canadian Scholars Press Inc. Denzin, Norman K dan Yvonna S. Lincoln. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Djojosoekarto, Agung, dkk. (2008). Transformasi Demokratis Partai Politik di Indonesia: Model, Strategi, dan Praktik. Jakarta: Kemitraan Partnership Fakih, Mansour. (2002). Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Gaffar, Afan. (2004). Politik Indonesia Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Guba, E. G., and Yvonna S. Lincoln. (1994). Competing Paradigms in Qualitative Research. In N. K Denzin and Y. S. Lincoln (eds.), Handbook of Qualitative Research (pp. 105-117) California: Sage Hall, Stuart. (1997). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. London: Sage Ibrahim, Idi Subandi dan Hanif Suranto. (1998). Wanita dan Media: Konstruksi Ideologi Gender dalam Ruang Publik Orde Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya. Irianto, Sulistyowati. (2008). Perempuan dan Hukum: Menuju Hukum yang Berspektif Kesetaraan dan Keadilan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Kitch, Carolyn. (2001). The Girls on The Magazine Cover: The Origins of Visual Stereotypes in American Mass Media. The University of North Carolina Press Leirissa, RZ, dkk. (1996). Sejarah Perekonomian Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Littlejohn, Stephen W. and Karen A. Foss. (2009). Teori Komunikasi – Theories of Human Communication (9th ed.). Jakarta: Salemba Humanika Martin, Bronwen and Felizitas Ringham. (2000). Dictionary of Semiotics. London: Cassell Maryati, Kun dan Juju Suryawati. (2007). Sosiologi. Jakarta: ESIS McKay, Jenny. (2001). The Magazine Handbook. London: Routledge Moleong, Lexy. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Nitisastro, Widjaja. (2010). Pengalaman Pembangunan Indonesia – Kumpulan Tulisan dan Uraian Widjaja Nitisastro. Jakarta: Kompas Notopuro, Hadjito. (1984). Peranan Wanita dalam Masa Pembangunan Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia Novita, Windya. (2002). Meraih Inner Beauty Dengan Doa Dan Zikir. Jakarta: Gramedia Ricklefs, M.C. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta Sardar, Ziauddin and Borin van Loon. (1999). Introducing Cultural Studies. Cambridge: Icon Books Sardiman. (2006). Sejarah 3+. Bogor: Quandra Sjahrir. (1998). Krisis Ekonomi Menuju Reformasi Total. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Sobur, Alex. (2001). Analisis Teks Media : “Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing”. Bandung: Remaja Rosda Karya Soeroso, Santoso. (2005). Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan di Indonesia. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Sumodisastro, Hardjantho. (1985). Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Gunung Agung Strinati, Dominic. (2004). An Introduction to Theories of Popular Culture (2nd ed.). London: Routledge Sunardi, St. (2002). Semiotika Negativa. Yogyakarta: Kanal Supriatna, Nana. (2006). Sejarah. Bandung: Grafindo Media Pratama Suryochondro, Sukanti. (1984). Potret Pergerakan Wanita. Jakarta: Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial Turner, Graeme. (2003). British Cultural Studies: An Introduction (3rd ed.). London: Routledge Vivian, John. (2008). Teori Komunikasi Massa (8th ed.). Jakarta: Kencana West, Richard dan Lynn H. Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi 1: Analisis dan Apilkasi. Jakarta: Salemba Humanika Winarno, Budi. (2008). Sistem Politik Indonesia Era Reformasi. Yogyakarta: Media Pressindo Sumber Internet: Admin FashionPro Magazine. (2013). Edgy. Dalam http://www.fashionpromagazine.com/?p=6818. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 23.53 WIB Adnan, Ita. (2012). Nyaman dan Gaya Berbusana Kerja. Dalam http://www.tabloidnova.com/Nova/Busana/Konsultasi/Nyaman-dan-Gaya- Berbusana-Kerja. Diunduh pada 21 Juni 2013 pukul 08.16 WIB Amanah. (2009). Bukaan Atas Versus Bukaan Depan. Dalam http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/08/03/75067 /Bukaan-Atas-Versus-Bukaan-Depan. Diunduh pada 9 April 2013 pukul 21.00 WIB Anna, Lusia Kus. (2008). Psikologi dan Arti Warna. Dalam http://nasional.kompas.com/read/2008/10/09/15551015/psikologi.dan.arti. warna. Diunduh pada 13 Maret 2013 pukul 18.00 WIB Anonymous. (tanpa tahun). Femina. Dalam http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/570. Diunduh pada 29 Agustus 2012 pukul 19.00 WIB Anonymous. (tanpa tahun). Sejarah Majalah - Dari Masa Daniel Defoe hingga Era Internet. Dalam http://www.anneahira.com/sejarah-majalah.htm. Diunduh pada 15 Desember 2012 pukul 21.00 WIB Anonymous. (tanpa tahun). Show Your Wild Side with Animal Print Sunglasses. Dalam http://www.optikmelawai.com/style_idea/show-your-wild-side- with-animal-print-sunglasses/9111350/. Diunduh pada 27 April 2013 pukul 06.30 WIB Anonymous. (2008). Scarf Melilit Cantik. Dalam http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/6035-scarf_melilit_cantik. Diunduh pada 6 Maret 2013 pukul 03.45 WIB Anonymous. (2012). Perjalanan „Membaca‟ Zaman. Dalam http://www.femina.co.id/isu.wanita/topik.hangat/perjalanan.membaca.zam an/005/007/175 . Diunduh pada 15 Desember 2012 pukul 23.00 WIB Aster, Altifanidya. (2013). Mencontek Gaya Sanggul Modern Pengantin Barat. Dalam http://www.teruskan.com/10370/mencontek-gaya-sanggul-modern- pengantin-barat.html#_. Diunduh pada 29 April 2013 pukul 19.42 WIB Bintaranny, Kadek. (tanpa tahun). Rahasia Dibalik Bahasa Tubuh. Dalam http://informasitips.com/rahasia-dibalik-bahasa-tubuh. Diunduh pada 27 April 2013 pukul 17.20 WIB Bonang, Jimmy. (2011). Tips Stylish Dengan Warna. Dalam http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2011/09/21/tips-stylish-dengan- warna-397399.html diunduh pada 28 April 2013 pukul 20.38 WIB Choiron. (2012). Cincin Penyelamat Para Mahasiswi. Dalam http://sosbud.kompasiana.com/2012/09/29/cincin-penyelamat-para- mahasiswi-497264.html. Diunduh pada 13 Maret 2013 pukul 19.45 WIB Dila. (2008). Membaca Bahasa Tubuh. Dalam http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/wanita/2008/04/08/204/Memb aca-Bahasa-Tubuh. Diunduh pada 23 Aril 2012 pukul 22.30 WIB Dini. (2013). 3 Gaya untuk Busana Bahan “Chiffon”. Dalam http://female.kompas.com/read/2013/05/06/22560699/3.Gaya.untuk.Busan a.Bahan.Chiffon?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=K anawp. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 23.29 WIB Djumena, Erlangga. (2010). Perempuan dan Empati terhadap Sesama. Dalam http://female.kompas.com/read/2010/11/23/21440574/perempuan.dan.emp ati.terhadap.sesama. Diunduh pada 6 Juni 2013 pukul 04.37 WIB Esther. (2013). Budaya Jawa Tidak Butuh Diubah Menjadi Islami. Dalam http://sosbud.kompasiana.com/2013/01/13/budaya-jawa-tidak-butuh- diubah-menjadi-islami-519190.html. Diunduh pada 30 Mei 2013 pukul 80.30 WIB Fazriyati, Wardah. (2011). Kreatif Menjadi Nyonya Rumah Sekaligus Berwirausaha. Dalam http://female.kompas.com/read/2011/02/25/18474719/Kreatif.Menjadi.Ny onya.Rumah.Sekaligus.Berwirausaha. Diunduh pada 16 Maret 2013 pukul 19.00 WIB Felicia, Nadia. (2011). Trik Berbusana Ibu Bekerja. Dalam http://female.kompas.com/read/2011/02/24/14330058/Trik.Berbusana.Ibu. Bekerja. Diunduh pada 17 Mei 2013 pukul 02.31 WIB. Franka. (2011). Invansi Rambut Pendek. Dalam http://www.tabloidnova.com/Nova/Kecantikan/Rambut/Invasi-Rambut- Pendek. Diunduh pada 23 April 2013 pukul 21.45 WIB\ Frederika, Mellyana. (tanpa tahun). Scarf. Dalam http://timetoscarf.com/serba- scarf/scarf. Diunduh pada 6 Maret 2013 pukul 03.28 WIB Irwansyah, Ade. (2011). Memaknai Kulit Coklat Agnes Monica. Dalam http://www.tabloidbintang.com/extra/lensa/17610-memaknai-kulit-coklat- agnes-monica.html. Diunduh pada 5 Mei 2013 pukul 05.02 WIB Hardjanto, Yustinus Sapto. (2013). Sosialis vs Sosialita. Dalam http://sosbud.kompasiana.com/2013/04/27/sosialis-vs-sosialita- 554876.html. Diunduh pada 27 April 2013 23.30 WIB Harmandini, Felicitas. (2009). Padu-padan Busana Berwarna Netral. Dalam http://female.kompas.com/read/2009/10/27/11542367/function.require. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 22.44 WIB Harmandini, Felicitas. (2011). Make-up Polos untuk Wajah Segar Alami. Dalam http://female.kompas.com/read/2011/07/15/17211565/Make- up.Polos.untuk.Wajah.Segar.Alami. Diunduh pada 9 Maret 2013 pukul 16.00 WIB Heka, Yudha. (2012). 11 Makna Warna untuk Personality Anda. Dalam http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/14/11-makna-warna-untuk- personality-anda-457313.html. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 20.13 WIB Hendramartono, Wijoyo. (tanpa tahun). Tips Menata Beranda Rumah. Dalam http://www.arsitekonline.com/articles/arsitek-tips-menata-beranda- rumah.html. Diunduh pada 11 Maret 2013 pukul 22.30 WIB Hernasari, Putri Rizqi. (2012). Ini Dia 15 Topi Paling Khas dari Seluruh Dunia. Dalam http://travel.detik.com/read/2012/12/17/085544/2120062/1382/ini- dia-15-topi-paling-khas-dari-seluruh-dunia?v771108bcj. Diunduh pada 24 April 2013 pukul 21.00 WIB Hestianingsih. (2013). Trik Berbusana dari Tyra Banks untuk Tampilkan Sisi Tangguh Wanita. Dalam http://wolipop.detik.com/read/2013/02/07/172948/2164148/233/trik- berbusana-dari-tyra-banks-untuk-tampilkan-sisi-tangguh-wanita. Diunduh pada 20 Maret 2013 pukul 18.45 WIB Junaidi, A. (2006). INDONESIA: 'Femina' receives Asia Media award. Dalam http://www.asiamedia.ucla.edu/article.asp?parentid=46302 . Diunduh pada 1 September 2012 pukul 17.00 WIB Krisnamurti, Dahlia. (2012). Rahasia di balik Keunikan Bentuk Alis. Dalam http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1872939/rahasia-di-balik- keunikan-bentuk-alis#.UXhxuqJmiSo. Diunduh pada 24 April 2013 pukul 21.00 WIB Kristiani, Florentina Lenny. (tanpa tahun). Mengenal Tradisi Minum Teh. Dalam http://klubnova.tabloidnova.com/KlubNova/Artikel/Aneka-Tips/Tips- Rumah/Mengenal-Tradisi-Minum-Teh. Diunduh pada 9 Maret 2013 pukul 23.00 WIB Kurniawan, Iwan dan Nina Raharyu. (2013). Kelas Menengah Indonesia Bakal Tembus 170 Juta Orang. Dalam http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/407013-kelas-menengah- indonesia-bakal-tembus-170-juta-orang. Diunduh pada 6 Juni pukul 05.42 WIB Legita. (tanpa tahun). Manfaat Sosial Teh. Dalam http://www.gadis.co.id/gaul/ngobrol/manfaat.sosial.teh/001/007/465. Diunduh pada 9 Maret 2013 pukul 22.00 WIB Madjid, Aidil Akbar. (2011). Logam Mulia. Dalam http://blog.tempointeraktif.com/ekonomi-bisnis/logam-mulia/. Diunduh pada 14 Maret 2013 pukul 21.45 WIB Mahardi, Karina. (2012). 6 Trik Menata Rambut Dengan Cepat di Pagi Hari. Dalam http://wolipop.detik.com/read/2012/10/08/070257/2056894/234/6- trik-menata-rambut-dengan-cepat-di-pagi-hari. Diunduh pada 9 Maret 2013 pukul 19.00 WIB Maya. (2012). Oxford Shoes, Cara Tampil Beda. Dalam http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/wanita/2012/07/18/1328 /Oxford-Shoes-Cara-Beda-Tampil-Beda. Diunduh pada 16 Mei 2013 pukul 23.32 WIB Natalia, Maria. (2012). LSI: Politik Indonesia Cenderung Memburuk. Dalam http://nasional.kompas.com/read/2012/02/19/17205490/LSI.Politik.Indone sia.Cenderung.Memburuk. Diunduh pada 6 Juni 2013 pukul 05.59 WIB Nugraheni, Mutia. (2013). Tampil Lebih Seksi dengan Atasan Sheer. Dalam http://life.viva.co.id/news/read/389631-tampil-lebih-seksi-dengan-atasan-- i-sheer--i-. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 20.24 WIB Nugraheni, Mutia dan Tasya Paramitha. (2013). Gaun Halter Bikin Leher Seksi. Dalam http://life.viva.co.id/news/read/400292-gaun-halter-bikin-leher- seksi. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 15.08 WIB Nurcahyani, Dwi Indah. (2012). Kiat Tampil Elegan Berbusana Animal Print. Dalam http://lifestyle.okezone.com/read/2012/02/15/29/576379/kiat- tampil-elegan-berbusana-animal-print. Diunduh pada 26 April 2013 pukul 15.30 WIB Ocktaviany, Tuty. (2010). Tren Alis dari Masa ke Masa. Dalam http://lifestyle.okezone.com/read/2010/02/28/29/307659/tren-alis-dari- masa-ke-masa. Diunduh pada 13 Maret 2013 pukul 18.30 WIB Oktaviani, Kiki. (2011). Cara Membangun Kepercayaan Diri saat Bekerja. Dalam http://wolipop.detik.com/read/2011/01/06/113624/1540414/857/cara- membangun-kepercayaan-diri-saat-bekerja. Diunduh pada 23 April 2013 pukul 22.00 WIB Oktaviani, Kiki. (2012). 5 Keuntungan Menggunakan Lipstik Warna Merah. Dalam http://wolipop.detik.com/read/2012/11/13/160115/2090584/234/5- keuntungan-menggunakan-lipstik-warna-merah. Diunduh pada 26 Maret 2013 pukul 19.53 WIB Pratama, Adinindra. (2011). Macam-Macam Model Jeans. Dalam http://dunia.news.viva.co.id/news/read/262093-macam-macam-model- jeans. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 21.42 WIB Pribadi, Andy. (tanpa tahun). Riasan “Cat Eye” Tetap Ngetren. Dalam http://wartakota.tribunnews.com/detil/berita/104507/Riasan-Cat-Eye- Tetap-Ngetren. Diunduh pada 24 April 2013 pukul 19.30 WIB Purwanti, Niken Ari. (2012). Hidup dan Tragedi Marilyn Monroe: Bom Seks Abad ke-20 (I). Dalam http://www.solopos.com/2012/09/16/kisah-kasus- hidup-dan-tragedi-marilyn-monroe-bagian-i-329321. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 15.23 WIB Rona. (2011). Nilai Sejarah yang Mahal. Dalam http://www.koran- jakarta.com/index.php/detail/view01/70564. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 15.18 WIB Rona. (2012). Aksesori Mencekik Leher yang Jadi Trend: Choker Band. Dalam http://m.koran-jakarta.com/?id=99516&mode_beritadetail=1. Diunduh pada 5 Mei 2013 pukul 05.26 WIB Ratmilia, Bani. (2013). Berbicara Santun itu Baik. Dalam http://bahasa.kompasiana.com/2013/01/19/berbicara-santun-itu-baik- 526193.html. Diunduh pada 24 April 2013 pukul 21.00 WIB Setyanti, Christina Andhika. (2013). 5 “Fashion Statement” Ikonik Margaret Thatcher. Dalam http://sains.kompas.com/read/2013/04/09/09124792/5.Fashion.Statement.I konik.Margaret.Thatcher. Diunduh pada 24 April 2013 pukul 22.00 WIB Subhan, Muhammad. (2011). Refleksi Akhir Tahun, 80 Persen Wartawan Pemeras? Dalam http://media.kompasiana.com/mainstream- media/2011/12/30/refleksi-akhir-tahun-80-persen-wartawan-pemeras- 425934.html . Diunduh pada 6 Januari 2013 pukul 22.00 WIB Sulqifli. (2010). Peran Ganda Perempuan Menciptakan Pegeseran Nilai dalam Keluarga. Dalam http://www.unm.ac.id/berita/19-berita/30-peran-ganda- perempuan-menciptakan-pergeseran-nilai-dalam-keluarga.html. Diunduh pada 16 April 2013 pukul 21.00 WIB Susanto, A. B. (tanpa tahun). Citra Profesional Penunjang Karier. Dalam http://www.jakartaconsulting.com/art-13-02.htm. Diunduh pada 7 Mei 2013 pukul 10.17 WIB Tim Central Java Tourism. (tanpa tahun). Batik. Dalam http://www.central-java- tourism.com/cult-heri-batik.php. Diunduh pada 16 Februari 2013 pukul 23.30 WIB. Tim Men‟sHealth. (tanpa tahun). Sporty dengan Sneakers. Dalam http://www.menshealth.co.id/style.grooming/detil/sporty.dengan.sneakers/ 005/001/10. Diunduh pada 17 Mei 2013 pukul 01.36 WIB Tim Redaksi Femina. (tanpa tahun). Motif Mania. Dalam http://www.femina.co.id/mode/fashion.news/motif.mania/001/001/142. Diunduh pada 12 Maret 2013 pukul 21.00 WIB Tim Redaksi Femina. (2011). Tampil Gaya Dengan Kemeja Putih. Dalam http://www.femina.co.id/mode/fashion.tips/tampil.gaya.dengan.kemeja.put ih/001/005/53. Diunduh pada 24 April 2013 pukul 22.30 WIB Tim Redaksi Femina. (2011). Istilah Kalung. Dalam http://www.femina.co.id/mode/fashion.tips/istilah.kalung/001/005/78. Diunduh pada 26 Maret 2013 pukul 21.18 WIB Tim Redaksi Femina. (2012). Transformasi Aksesori. Dalam http://m.femina.co.id/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=003&a r=129. Diunduh pada 20 Maret 2013 pukul 21.45 WIB Vemale.com (2012). Sexy Pantsuit Ala Evan Rachel Wood. Dalam http://www.vemale.com/fashion/tips-and-tricks/10712-sexy-pantsuit-ala- evan-rachel-wood.html. Diunduh pada 5 Mei 2013 pukul 2.50 WIB Wahyuni, Nurseffi D. (2012). 10 Kesalahan Bahasa Tubuh Saat Wawancara Kerja. Dalam http://bisnis.liputan6.com/read/469090/10-kesalahan- bahasa-tubuh-saat-wawancara-kerja. Diunduh pada 7 Mei 2013 pukul 07.57 WIB Wiana, Ketut. (tanpa tahun). Hari Raya Saraswati. Dalam http://www.hindubatam.com/upacara/dewa-yadnya/hari-saraswati.html. Diunduh pada 13 April 2013 pukul 17.30 WIB Widyarsih, Widha. (2012). Buku Ajar Aksesoris Pelajar. Dalam http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/11/buku-ajar-aksesoris-pelajar- 454036.html. Diunduh 16 April 2013 pukul 18.00 WIB Wijaya, Bambang Sukma. (2008). Teori – Teori Semiotika, Sebuah Pengantar. Dalam http://bambangsukmawijaya.wordpress.com/2008/02/19/teori-teori- semiotika-sebuah-pengantar/ . Diunduh pada 31 Oktober 2012 pukul 20.00 WIB Yani, C. (2010). Marylin Monroe dan Kisah Cinderella. Dalam http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/03/07/101279/Mar ylin-Monroe-dan-Kisah-Cinderella. Diunduh pada 28 Maret 2013 pukul 15.29 WIB Yusuf, Iwan Awaluddin. (2010). Memotret Industri Majalah Bersegmen di Indonesia. Dalam http://bincangmedia.wordpress.com/2010/05/27/memotret-industri- majalah-bersegmen-di-indonesia/. Diunduh pada 28 Agustus 2012 pukul 21.00 WIB The Oxford Dictionary. http://oxforddictionaries.com/definition/english/representation?q=represen tation. Diunduh pada tanggal 29 Januari 2013 pukul 20.30 WIB Skripsi : Rovi‟atin, Nur. (2010). Rasisme Warna Kulit dalam Cover Majalah Kartini. Skripsi. Universitas Diponegoro Hemas, Nur Lintang. (2012). Negosiasi Identitas Punkers dengan Masyarakat Budaya Dominan. Skripsi. Universitas Diponegoro Jurnal : Hakim, Lukmanul. (2011). Perkembangan Tenaga Kerja Wanita di Sektor Informal: Hasil Analisa dan Proxy Data Sensus Penduduk. Among Makarti, 4(7) Hidayat, Deddy N. (2002). Metodologi Penelitian dalam Sebuah Multi-Paradigm Science. Mediator Jurnal Komunikasi, 3(2) Mubah, Safril. (2011). Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasi. Jurnal UNAIR, 24(4) Wiratmo, Liliek Budiastuti dan Mochamad Gifari. (2008). Representasi Perempuan dalam Majalah Wanita. Dalam ejournal.stainpurwokerto.ac.id/index.php/.../73 . Diunduh pada 1 September 2012 pukul 20.00 WIB Sumber Lain: Buku Peringatan Ulang Tahun majalah Femina ke-25. (tanpa tahun). }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/2798} }
Refworks Citation Data :
REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM SAMPUL MAJALAH FEMINAAde Ayu Kartika Sari RezkiJurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas DiponegoroAbstrakMedia massa di Amerika Serikat menampilkan gambaran sosok perempuan yang berbeda-beda tiap masanya, ada ikon perempuan yang dikenal dengan the vamp, the flapper, the college girl, dan masih banyak lainnya. Terjadinya perubahan ini tidak hanya dipengaruhi oleh adanya perubahan peran jender, tapi lebih dipengaruhi oleh banyak hal seperti perkembangan teknologi, perubahan dalam bidang ekonomi, dan sosial. Perbedaan dalam menampilkan gambaran sosok perempuan juga terjadi di Indonesia, pada majalah Femina. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini, sehingga ingin diketahui mengenai bagaimana perempuan digambarkan dalam Femina selama beberapa periode, dan mengapa perempuan digambarkan seperti demikian. Penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan semiotika Barthes dan representasi, bertujuan untuk mengetahui bagaimana sosok perempuan ditampilkan dalam sampul. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme yang bertujuan untuk memahami mengapa perempuan direpresentasikan seperti pada sampul majalah yang diteliti, realitas apa saja yang dikonstruksikan dan ditampilkan. Sampul majalah Femina yang dianalisis dibagi dalam lima periode, yaitu tahun 1970-an, 1980-an, 1990-an, 2000-an, 2010 – saat ini, dan dalam setiap periodenya dipilih tiga sampul majalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 1970-an dari tiga sampul yang dianalisis perempuan digambarkan lebih dominan dalam peran domestik sebagai seorang ibu atau sebagai seorang istri. Pada tahun 1980-an dari tiga sampul yang dianalisis perempuan digambarkan dalam sosok yang lebih bervariasi seperti perempuan yang fun, atau perempuan karier. Pada tahun 1990-an dari tiga sampul yang dianalisis perempuan digambarkan dalam seorang yang modern dan berasal dari kalangan menengah ke atas, berpenampilan elegan atau glamor. Pada tahun 2000-an hingga saat ini dari enam sampul yang dianalisis menampilkan perempuan dalam isu sehari-hari, seperti hubungan kedekatan dengan sahabat atau kakak-adik perempuannya, perempuan karier. Penggambaran sosok perempuan yang berbeda menunjukkan bahwa Femina sebagai media massa tidak menampilkan semua situasi yang sedang terjadi, bahkan terkadang menggambarkan situasi yang baru. Hal tersebut menunjukkan sifat media massa sebagai pengkonstruksi realita.Key Words: Representasi Perempuan, Media Massa, Majalah Wanita, Semiotika, Konstruksi Realitas.PendahuluanMedia massa dalam hal ini adalah majalah memiliki berbagai fungsi, Wright mengidentifikasi terdapat empat fungsi media yang dikenal the classic four functions of the media. Keempat fungsi tersebut adalah; (1) surveillance dari lingkungan, (2) menghubungkan dari bagian-bagian sosial dalam memberi respon ke lingkungan, (3) transmisi dari kebudayaan sosial dari satu generasi, ke generasi selanjutnya, dan (4) hiburan. Dari keempat fungsi tersebut, fungsi transmisi adalah salah satu fungsi yang menunjukan bagaimana kekuatan media massa dalam mempengaruhi khalayaknya. Melalui fungsi ini sebuah majalah dapat mewariskan norma-norma ataupun nilai-nilai tertentu dari suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya (Baran and Davis, 2010: 178-179).Di Amerika Serikat, diadakan penelitian mengenai bagaimana representasi perempuan ditampilkan dalam media massa. Hasilnya menunjukkan bahwa terjadi perubahan ikon visual wanita dalam media massa Amerika. The True American Woman, The College Girl, The Vamp, The Flapper merupakan beberapa sosok perempuan yang ditampilkan dalam media massa. Transisi ini tidak hanya berkaitan dengan adanya perubahan peran jender, adanya aspirasi sosial dan ekonomi dalam pertumbuhan kelas menengah di Amerika juga turut mempunyai andil yang besar (Kitch, 2001: 18).Media massa di Indonesia juga mengalami perkembangan, ditandai munculnya segmentasi majalah yang mulai tampak pada tahun 1970-an, salah satu contohnya adalah kehadiran majalah wanita. Majalah wanita dinilai memiliki peran yang sangat responsif dalam perubahan keadaan sosial wanita pada umumnya, hal tersebut karena majalah wanita memiliki spesialisasi market yang jelas dan dalam skala yang kecil (Strinati, 2004: 169-170).Salah satu majalah wanita di Indonesia adalah Femina. Terbit sejak tahun 1972, Femina yang merupakan majalah wanita modern pertama di Indonesia, sampai saat ini dianggap masih bisa mempertahankan eksistensinya. Dilihat dari sampulnya, terdapat perubahan yang terjadi antara sampul tahun 1970-an, 1980-an, hingga sampul pada saat ini.Sampul merupakan salah satu bagian penting dari suatu majalah. Menurut Swann, sampul majalah memiliki dua fungsi utama yaitu harus bisa “menjual” konsep majalah itu secara keseluruhan seperti sama halnya dengan publikasi, serta harus bisa mencerminkan tingkat intelektual dari isi editorial majalah. Pendapat yang hampir sama, dikemukakan oleh Click dan Baird, dijelaskan bahwa cover majalah memiliki fungsi yang lebih personal dibandingkan hanya fungsi intelektual saja. Sampul majalah diibaratkan sebagai wajah dari majalah itu, sama seperti wajah orang yang menjadi indikator utama dari kepribadian seseorang (McKay, 2001: 162).Femina sebagai majalah wanita dinilai mempunyai peran penting dalam membentuk perilaku pembacanya, selain itu dengan tingginya tingkat sirkulasimenunjukkan bahwa Femina diminati oleh perempuan Indonesia dan secara tidak langsung memiliki pengaruh yang cukup besar dalam hidup wanita Indonesia. Sebagai salah satu media massa, tak dapat dipungkiri bahwa Femina memiliki sifat yang tidak bebas nilai, karena dianggap sebagai sarana untuk menanamkan pandangan atau nilai-nilai tertentu kepada para pembacanya. Hal tersebut dapat dapat dilihat dari sampul yang ditampilkan, karena dengan sebuah sampul dapat mewakili keseluruhan isi dari suatu majalah.Dari hal-hal tersebut muncul pertanyaan mengenai seperti apakah Femina menggambarkan perempuan dalam sampul majalahnya? Dan mengapa perempuan digambarkan sedemikian rupa seperti pada sampul majalah Femina yang diteliti?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana perempuan digambarkan dalam tanda-tanda, mengungkapkan representasi yang ada tentang mengapa perempuan direpresentasikan sedemikian rupa seperti dalam sampul majalah Femina.MetodaTipe penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subyek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong, 2007: 6). Untuk menjawab tujuan penelitian dilakukan dengan pendekatan semiotika, karena tiap objek budaya membawa pesan tersendiri dan semua praktek budaya bergantung pada makna yang dihasilkan tanda-tanda.Subyek dalam penelitian ini adalah sampul Femina (versi cetak) yang didapatkan melalui browsing di internet. Setelah terkumpul, dipilih tiga sampul majalah dari masing-masing periode. Sampul yang dipilih adalah sampul dalam kondisi yang baik yaitu gambarnya masih terlihat dengan jelas, sehingga dapat dianalisis. Periode dibagi menjadi lima, periode 1970-an, 1980-an, 1990-an, tahun 2000-an, dan 2010 sampai saat ini.Analisis data yang dilakukan menggunakan teknik dari Roland Barthes yaitu tentang dua tingkat tingkatan pertandaan (staggered system) yang memungkinkan untuk dihasilkannya makna yang bertingkat yaitu denotasi dan konotasi (Sunardi, 2002: 84-85).PembahasanTataran Denotasi dan Konotasi pada Sampul FeminaDalam menemukan tataran denotasi dan konotasi pada sampul majalah tidaklah sama. Menganalisis tataran denotasi tidak perlu sampai ke unit-unit terkecilnya, sebaliknya untuk tataran konotasi penguraian harus sampai ke unit-unit terkecil. Dengan tahapan; photo trick, pose, objek, fotogenia, estetisisme, dan sintaksis (Barthes, 2010: 5-12).Pada tahun 1970-an terdapat tiga sampul yang dianalisis. Sampul pertama, edisi 01 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan mengenakan pakaian terusan berwarna kuning tua, dan mempunyai sepuluh tangan yang masing-masing memegang benda tertentu, seperti papan penggilasan, sebuah wajan teflon, sebuah cermin wajah yang berbentuk oval, sebuah benda yangberbentuk hati dan berwarna merah, sebuah jam dinding, sebuah setrika, sebuah celengan dari tanah liat, sebuah buku, sebuah mesin tik, dan memegang sebuah gunting dengan sehelai kain. Di bawah perempuan yang sedang berdiri tersebut, duduk seorang anak perempuan kecil dengan atasan berwarna putih, dan bawahan merah”. Lalu, pada tataran konotasinya menampilkan perempuan dalam melakukan peran ganda. Yang dimaksud peran ganda perempuan yaitu peran perempuan dalam ranah domestik dan dalam ranah publik, peran sebagai ibu dan peran sebagai wanita karir, yang dituntut untuk bisa selalu menyeimbangkan keduanya (Sulqifli, 2010).Sampul kedua, edisi 61 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan berambut pendek mengenakan terusan hitam bermotif bunga sedang duduk di sebuah kursi kayu.” Lalu, pada tataran konotasinya menampilkan perempuan dalam sosok seorang nyonya besar. Model dalam sampul yang penampilannya modern, anggun, dan elegan menunjukkan bahwa dia berasal dari kelas atas, karena untuk dapat tampil sedemikian rupa membutuhkan materi yang tidak sedikit dan biasanya kalangan kelas atas yang berpenampilan seperti itu. Selain itu, sosoknya yang terlihat mendominasi atau punya kekuasaan identik dengan ciri khas seorang nyonya besar.Sampul ketiga, edisi 64 memiliki tataran denotasi: “terdapat dua orang perempuan. Perempuan pertama mengenakan pakaian terusan tanpa lengan berwarna coklat khaki sedang duduk memegang cangkir. Perempuan kedua mengenakan pakaian dengan potongan yang sama berwarna putih sedang berdiri memegang cangkir.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan perempuandalam sosok seorang sosialita. Sosialita lebih diartikan sebagai sejenis gaya hidup yang mewah, berkumpul dengan kelompok tertentu yang melakukan aktifitas-aktifitas yang tidak biasa, dan malah sedikit melakukan kegiatan sosial (Hardjanto, 2013)Pada tahun 1980-an terdapat tiga sampul yang dianalisis. Sampul pertama, edisi 179 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan dengan ekspresi wajah tersenyum, menggunakan atasan berkerah dengan corak leopard, dan menggunakan topi baret berwarna merah.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan perempuan dalam sosok yang fun, ekspresif dalam menampilkan dirinya, berani dan percaya diri.Sampul kedua, edisi 01 memiliki tataran denotasi: “terdapat dua orang perempuan dalam posisi yang berdekatan. Perempuan pertama sedang tersenyum lebar, posisinya di atas, dan mengenakan atasan berwarna pink. Perempuan kedua tersenyum tipis, posisinya di bawah, dan mengenakan atasan berwarna biru.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan dua perempuan sebagai sosok yang perempuan yang bekerja dan masing-masing memiliki karakter yang berbeda.Sampul ketiga, edisi 15 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan dengan pose berkacak pinggang, mengenakan pakaian batik berwarna merah.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan sosok perempuan Indonesia yang berasal dari Jawa dan berkarakter berkarakter berani, kuat, tangguh, agresif, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan cenderung senang untuk tampil beda dengan yang lain.Pada tahun 1990-an terdapat tiga sampul yang dianalisis. Sampul pertama, edisi 36 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan dengan tatanan rambut updo, mengenakan pakaian dengan model sleeveless berwarna coklat, sedang tersenyum sambil menyilangkan tangannya.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan perempuan karier yang masuk dalam kelompok white collar dan penampilannya menunjukkan bahwa perempuan ini berasal dari kelas sosial atas.Sampul kedua, edisi 23 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan dengan tatanan rambut sleek, mengenakan dress dan anting-anting berwarna merah dengan ekspresi wajah yang tatapan matanya ke depan sambil tersenyum simpul.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan sosok perempuan elegan.Sampul ketiga, edisi 48 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan dengan tatanan rambut updo, mengenakan dress berwarna pink dan scarf berwarna sama, sedang tersenyum menatap ke arah kamera.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan sosok perempuan yang tampil modern dan glamor dilihat dari pilihan gaya tatanan rambut, pakaian dan aksesoris yang dikenakannya.Pada tahun 2000-an terdapat tiga sampul yang dianalisis. Sampul pertama, edisi 46 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan yang mengenakan atasan bustier dan bawahan abu-abu sedang berpose menghadap kamera.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan sosok perempuan cantikyang berpenampilan seksi yang didefinisikan dengan bentuk tubuh yang ramping dan berlekuk, memiliki leher yang jenjang, dan berkulit coklat.Sampul kedua, edisi 35 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan yang mengenakan halter neck dress berwarna putih, yang tersenyum dan terlihat seperti sedang menahan gaunnya yang tertiup angin dengan kedua tangannya.” Lalu pada tataran konotasinya menampilkan gambaran sosok perempuan melalui sosok ikon terkenal yaitu Marilyn Monroe yang dikenal sebagai ikon kecantikan dan sensual.Sampul ketiga, edisi 03 memiliki tataran denotasi: “terdapat tiga orang perempuan dengan gaya berpakaian yang berbeda terlihat sedang tersenyum dan dalam posisi yang saling berdekatan.” Lalu pada tataran konotasinya menggambarkan sosok tiga perempuan yang memiliki hubungan yang erat atau biasa disebut dengan istilah sisterhood.Pada tahun 2010 hingga saat ini terdapat tiga sampul yang dianalisis. Sampul pertama, edisi 22 memiliki tataran denotasi: “terdapat dua perempuan mengenakan pakaian yang seragam warnanya yaitu kuning dan hitam, terlihat sedang berdiri dan tersenyum.” Lalu pada tataran konotasinya menggambarkan dua sosok perempuan yang memiliki hubungan sebagai kakak-adik dan masing-masing digambarkan memiliki kesamaan juga perbedaan.Sampul kedua, edisi 161 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan mengenakan atasan berkerah biru, dipadukan dengan celana putih, yang sedang duduk melipat tangan dan tersenyum menatap kedepan.” Lalu pada tatarankonotasinya menggambarkan sosok perempuan karier yang dinamis, percaya diri, dan suka memperhatikan penampilannya.Sampul ketiga, edisi 11 memiliki tataran denotasi: “terdapat seorang perempuan mengenakan bustier hitam, celana panjang hitam, dan dipadukan dengan blazer putih, sedang duduk pada sebuah kursi dikelilingi tiga pria yang berdiri di belakangnya.” Lalu pada tataran konotasinya menggambarkan sosok perempuan yang memiliki posisi karier yang tinggi yaitu memiliki posisi sebagai atasan.Gambaran Perempuan dalam Sampul Majalah FeminaPeriode tahun 1970-an menampilkan tiga sampul Femina, yaitu edisi 01 atau edisi perdana, edisi 61, dan edisi 64. Pada sampul pertama yang menampilkan perempuan dalam peran ganda menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari realita yang ditampilkan. Pada sampul kedua menampilkan perempuan dalam sosok seorang nyonya besar dapat menjadi suatu petunjuk yang menggambarkan keadaan perempuan dan perekonomian Indonesia saat itu. Pada sampul ketiga menunjukkan bahwa Femina menjadi acuan gaya hidup kaum kelas menengah ke atas, mencerminkan keadaan politik dan ekonomi Indonesia pada tahun 1970-an. Pada periode ini perempuan yang ditampilkan dalam sampul yang dianalisis memiliki kesamaan yaitu ditampilkan lebih dominan peranannya dalam ranah domestik, dan berasal dari kalangan ekonomi atas.Periode tahun 1980-an menampilkan tiga sampul Femina yaitu edisi 179, edisi 01, dan edisi 15. Pada sampul pertama menunjukkan bahwa sosok perempuan yang ditampilkan berbeda dengan periode sebelumnya dapat menjadi tanda bahwa Femina memiliki “pembaca baru” yang memiliki karakteristikberbeda dengan sebelumnya. Pada sampul kedua yang menampilkan perempuan sebagai pekerja kalangan menengah menunjukkan bahwa sampul tersebut mencerminan keadaan sosial masyarakat pada saat itu. Pada sampul ketiga yang menampilkan seorang perempuan yang mengenakan aksesoris khas suatu budaya Barat dapat menjadi suatu tanda bahwa di Indonesia sedang terjadi proses masuknya budaya-budaya asing. Pada periode ini perempuan dalam sampul-sampul ditampilkan lebih bervariasi, dilihat dari ekspresi maupun gaya penampilannya.Periode tahun 1990-an menampilkan tiga sampul Femina, yaitu edisi 36, edisi 23, dan edisi 48. Pada sampul pertama yang menampilkan sosok perempuan modern menunjukkan bahwa pada saat itu keadaan masyarakat Indonesia khususnya daerah perkotaan sedang berkembang dengan pesat dan segala hal yang berbau modern menjadi daya tarik tersendiri. Pada sampul kedua dan ketiga juga menampilkan hal yang sama, yaitu sosok perempuan modern, hal ini menegaskan bahwa Femina memiliki peran dalam memacu atau memberi inspirasi bagi para pembacanya mengenai gaya hidup. Pada periode ini perempuan yang ditampilkan dalam tiga sampul yang dianalisis memiliki kesamaan, yaitu menampilkan sosok yang modern dan berasal dari kalangan ekonomi atas.Periode tahun 2000-an menampilkan tiga sampul Femina, yaitu edisi 46, edisi 35, dan edisi 03. Pada sampul pertama yang menampilkan sosok perempuan cantik dan seksi menunjukkan bahwa majalah ini tidak mencerminkan keadaan ekonomi maupun politik Indonesia saat itu, tapi lebih memberikan acuan ataupandangan lain untuk perempuan Indonesia dalam hal definisi kecantikan. Pada sampul kedua yang menampilkan sosok perempuan sebagai Marylin Monroe secara tidak langsung dapat menunjukkan bahwa di Indonesia sedang terjadi proses globalisasi yang memungkinkan banyak informasi dari luar masuk ke Indonesia, salah satunya dalam bidang hiburan. Pada sampul ketiga yang menggambarkan isu kaum perempuan yaitu sisterhood, menunjukkan bahwa Femina tidak mencerminkan kondisi perekonomian ataupun politik pada tahun tersebut. Pada periode ini dari ketiga sampul yang dianalisis menampilkan isu-isu yang menyangkut kehidupan seputar perempuan.Periode tahun 2010 hingga saat ini menampilkan tiga sampul Femina, yaitu edisi 22, edisi 161, dan edisi 11. Pada sampul pertama yang menampilkan sosok dua perempuan kakak beradik tidak mencerminkan keadaan ekonomi maupun politik Indonesia saat itu. Pada sampul kedua yang menampilkan sosok perempuan karier yang dinamis, meskipun sosok perempuan tersebut tidak bisa mewakili semua perempuan yang bekerja, namun sosok yang ditampilkan dalam sampul tersebut dapat menjadi acuan atau insipirasi. Pada sampul ketiga yang menampilkan perempuan memiliki posisi yang tinggi dalam kariernya dapat mencerminkan keadaan perempuan yang saat ini posisinya sudah semakin setara dengan kaum pria, khususnya dalam bidang pekerjaan. Pada periode ini dari ketiga sampul yang dianalisis memiliki kesamaan dengan periode sebelumnya, yaitu menampilkan isu yang dekat dengan kehidupan perempuan.PenutupKesimpulanAnalisis sampul Femina selama lima periode menunjukkan bahwa pada tiap sampulnya, Femina merepresentasikan perempuan secara berbeda. Perubahan dalam tiap sampul dapat dipengaruhi oleh kondisi masyarakat yang sedang terjadi. Pada beberapa edisi sampul Femina yang telah dianalisis, ditemukan bahwa gambaran dalam sampul dapat menjadi semacam petunjuk dari kondisi yang terjadi saat itu. Namun, beberapa sampul lainnya menunjukkan hal yang tidak berhubungan dengan kondisi masyarakat yang sedang terjadi.Femina sebagai media massa mempunyai sifat yang disebut pengkonstruksi realitas, yaitu Femina dapat memilih bagaimana menampilkan suatu keadaan atau realitas yang sedang terjadi. Dalam merepresentasikan sosok perempuan dalam sampulnya, Femina tidak secara “mentah” menampilkan seluruh realitas yang ada.DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKAAhman, Eeng dan Epi Indriani. (2007). Membina Kompetensi Ekonomi. Bandung: Grafindo Media PratamaArivia, Gadis. (2006). Feminisme: Sebuah Kata Hati. Jakarta: KompasBaran, J. Stanley and Dennis K. Davis. (2010). Mass Communication Theory: Foundation, Ferment, and Future (6th ed.). USA: WadsworthBarker, Chris. (2000). Cultural Studies, Theory and Practice. London: SageBarker, Chris. (2004). The Sage Dictionary of Cultural Studies. London: SageBarthes, Roland. (2010). Imaji, Musik, Teks. Yogyakarta: Jalasutra.Bayu, W.M dan Gora W.S. (2007). Bikin Film Indie itu Mudah!. Yogyakarta: Andi OffsetBerger, Arthur Asa. (2010). The Objects of Affection: Semiotics and Consumer Culture. USA: Palgrave MacmillanBudiman, Kris. (2011). Semiotika Visual – Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas. Yogyakarta: JalasutraBurton, Graeme. (2002). More Than Meets the Eye: An Introduction To Media Studies (3rd ed.). London: ArnoldChandler, Daniel. (2007). Semiotics: The Basic (2nd ed). New York: RoutledgeCobley, Paul. (2010). The Routledge Companion to Semiotics. New York: RoutledgeDanesi, Marcel. (2002). Understanding Media Semiotics. London: ArnoldDanesi, Marcel. (2004). Messages, Signs, and Meanings: A Basic Textbook in Semiotics and Communication Theory (3rd ed.). Ontario: Canadian Scholars Press Inc.Denzin, Norman K dan Yvonna S. Lincoln. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka PelajarDjojosoekarto, Agung, dkk. (2008). Transformasi Demokratis Partai Politik di Indonesia: Model, Strategi, dan Praktik. Jakarta: Kemitraan PartnershipFakih, Mansour. (2002). Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka PelajarGaffar, Afan. (2004). Politik Indonesia Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka PelajarGuba, E. G., and Yvonna S. Lincoln. (1994). Competing Paradigms in Qualitative Research. In N. K Denzin and Y. S. Lincoln (eds.), Handbook of Qualitative Research (pp. 105-117) California: SageHall, Stuart. (1997). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. London: SageIbrahim, Idi Subandi dan Hanif Suranto. (1998). Wanita dan Media: Konstruksi Ideologi Gender dalam Ruang Publik Orde Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.Irianto, Sulistyowati. (2008). Perempuan dan Hukum: Menuju Hukum yang Berspektif Kesetaraan dan Keadilan. Jakarta: Yayasan Obor IndonesiaKitch, Carolyn. (2001). The Girls on The Magazine Cover: The Origins of Visual Stereotypes in American Mass Media. The University of North Carolina PressLeirissa, RZ, dkk. (1996). Sejarah Perekonomian Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RILittlejohn, Stephen W. and Karen A. Foss. (2009). Teori Komunikasi – Theories of Human Communication (9th ed.). Jakarta: Salemba HumanikaMartin, Bronwen and Felizitas Ringham. (2000). Dictionary of Semiotics. London: CassellMaryati, Kun dan Juju Suryawati. (2007). Sosiologi. Jakarta: ESISMcKay, Jenny. (2001). The Magazine Handbook. London: RoutledgeMoleong, Lexy. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja RosdakaryaNitisastro, Widjaja. (2010). Pengalaman Pembangunan Indonesia – Kumpulan Tulisan dan Uraian Widjaja Nitisastro. Jakarta: KompasNotopuro, Hadjito. (1984). Peranan Wanita dalam Masa Pembangunan Indonesia. Jakarta: Ghalia IndonesiaNovita, Windya. (2002). Meraih Inner Beauty Dengan Doa Dan Zikir. Jakarta: GramediaRicklefs, M.C. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi Ilmu SemestaSardar, Ziauddin and Borin van Loon. (1999). Introducing Cultural Studies. Cambridge: Icon BooksSardiman. (2006). Sejarah 3+. Bogor: QuandraSjahrir. (1998). Krisis Ekonomi Menuju Reformasi Total. Jakarta: Yayasan Obor IndonesiaSobur, Alex. (2001). Analisis Teks Media : “Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing”. Bandung: Remaja Rosda KaryaSoeroso, Santoso. (2005). Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan di Indonesia. Jakarta: Buku Kedokteran EGCSumodisastro, Hardjantho. (1985). Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Gunung AgungStrinati, Dominic. (2004). An Introduction to Theories of Popular Culture (2nd ed.). London: RoutledgeSunardi, St. (2002). Semiotika Negativa. Yogyakarta: KanalSupriatna, Nana. (2006). Sejarah. Bandung: Grafindo Media PratamaSuryochondro, Sukanti. (1984). Potret Pergerakan Wanita. Jakarta: Yayasan Ilmu-Ilmu SosialTurner, Graeme. (2003). British Cultural Studies: An Introduction (3rd ed.). London: RoutledgeVivian, John. (2008). Teori Komunikasi Massa (8th ed.). Jakarta: KencanaWest, Richard dan Lynn H. Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi 1: Analisis dan Apilkasi. Jakarta: Salemba HumanikaWinarno, Budi. (2008). Sistem Politik Indonesia Era Reformasi. Yogyakarta: Media PressindoSumber Internet:Admin FashionPro Magazine. (2013). Edgy. Dalam http://www.fashionpromagazine.com/?p=6818. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 23.53 WIBAdnan, Ita. (2012). Nyaman dan Gaya Berbusana Kerja. Dalam http://www.tabloidnova.com/Nova/Busana/Konsultasi/Nyaman-dan-Gaya- Berbusana-Kerja. Diunduh pada 21 Juni 2013 pukul 08.16 WIBAmanah. (2009). Bukaan Atas Versus Bukaan Depan. Dalam http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/08/03/75067 /Bukaan-Atas-Versus-Bukaan-Depan. Diunduh pada 9 April 2013 pukul 21.00 WIBAnna, Lusia Kus. (2008). Psikologi dan Arti Warna. Dalam http://nasional.kompas.com/read/2008/10/09/15551015/psikologi.dan.arti. warna. Diunduh pada 13 Maret 2013 pukul 18.00 WIBAnonymous. (tanpa tahun). Femina. Dalam http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/570. Diunduh pada 29 Agustus 2012 pukul 19.00 WIBAnonymous. (tanpa tahun). Sejarah Majalah - Dari Masa Daniel Defoe hingga Era Internet. Dalam http://www.anneahira.com/sejarah-majalah.htm. Diunduh pada 15 Desember 2012 pukul 21.00 WIBAnonymous. (tanpa tahun). Show Your Wild Side with Animal Print Sunglasses. Dalam http://www.optikmelawai.com/style_idea/show-your-wild-side- with-animal-print-sunglasses/9111350/. Diunduh pada 27 April 2013 pukul 06.30 WIBAnonymous. (2008). Scarf Melilit Cantik. Dalam http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/6035-scarf_melilit_cantik. Diunduh pada 6 Maret 2013 pukul 03.45 WIBAnonymous. (2012). Perjalanan „Membaca‟ Zaman. Dalam http://www.femina.co.id/isu.wanita/topik.hangat/perjalanan.membaca.zam an/005/007/175 . Diunduh pada 15 Desember 2012 pukul 23.00 WIBAster, Altifanidya. (2013). Mencontek Gaya Sanggul Modern Pengantin Barat. Dalam http://www.teruskan.com/10370/mencontek-gaya-sanggul-modern- pengantin-barat.html#_. Diunduh pada 29 April 2013 pukul 19.42 WIBBintaranny, Kadek. (tanpa tahun). Rahasia Dibalik Bahasa Tubuh. Dalam http://informasitips.com/rahasia-dibalik-bahasa-tubuh. Diunduh pada 27 April 2013 pukul 17.20 WIBBonang, Jimmy. (2011). Tips Stylish Dengan Warna. Dalam http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2011/09/21/tips-stylish-dengan- warna-397399.html diunduh pada 28 April 2013 pukul 20.38 WIBChoiron. (2012). Cincin Penyelamat Para Mahasiswi. Dalam http://sosbud.kompasiana.com/2012/09/29/cincin-penyelamat-para- mahasiswi-497264.html. Diunduh pada 13 Maret 2013 pukul 19.45 WIBDila. (2008). Membaca Bahasa Tubuh. Dalam http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/wanita/2008/04/08/204/Memb aca-Bahasa-Tubuh. Diunduh pada 23 Aril 2012 pukul 22.30 WIBDini. (2013). 3 Gaya untuk Busana Bahan “Chiffon”. Dalam http://female.kompas.com/read/2013/05/06/22560699/3.Gaya.untuk.Busan a.Bahan.Chiffon?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=K anawp. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 23.29 WIBDjumena, Erlangga. (2010). Perempuan dan Empati terhadap Sesama. Dalam http://female.kompas.com/read/2010/11/23/21440574/perempuan.dan.emp ati.terhadap.sesama. Diunduh pada 6 Juni 2013 pukul 04.37 WIBEsther. (2013). Budaya Jawa Tidak Butuh Diubah Menjadi Islami. Dalam http://sosbud.kompasiana.com/2013/01/13/budaya-jawa-tidak-butuh- diubah-menjadi-islami-519190.html. Diunduh pada 30 Mei 2013 pukul 80.30 WIBFazriyati, Wardah. (2011). Kreatif Menjadi Nyonya Rumah Sekaligus Berwirausaha. Dalam http://female.kompas.com/read/2011/02/25/18474719/Kreatif.Menjadi.Ny onya.Rumah.Sekaligus.Berwirausaha. Diunduh pada 16 Maret 2013 pukul 19.00 WIBFelicia, Nadia. (2011). Trik Berbusana Ibu Bekerja. Dalam http://female.kompas.com/read/2011/02/24/14330058/Trik.Berbusana.Ibu. Bekerja. Diunduh pada 17 Mei 2013 pukul 02.31 WIB.Franka. (2011). Invansi Rambut Pendek. Dalam http://www.tabloidnova.com/Nova/Kecantikan/Rambut/Invasi-Rambut- Pendek. Diunduh pada 23 April 2013 pukul 21.45 WIB\Frederika, Mellyana. (tanpa tahun). Scarf. Dalam http://timetoscarf.com/serba- scarf/scarf. Diunduh pada 6 Maret 2013 pukul 03.28 WIBIrwansyah, Ade. (2011). Memaknai Kulit Coklat Agnes Monica. Dalam http://www.tabloidbintang.com/extra/lensa/17610-memaknai-kulit-coklat- agnes-monica.html. Diunduh pada 5 Mei 2013 pukul 05.02 WIBHardjanto, Yustinus Sapto. (2013). Sosialis vs Sosialita. Dalam http://sosbud.kompasiana.com/2013/04/27/sosialis-vs-sosialita- 554876.html. Diunduh pada 27 April 2013 23.30 WIBHarmandini, Felicitas. (2009). Padu-padan Busana Berwarna Netral. Dalam http://female.kompas.com/read/2009/10/27/11542367/function.require. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 22.44 WIBHarmandini, Felicitas. (2011). Make-up Polos untuk Wajah Segar Alami. Dalam http://female.kompas.com/read/2011/07/15/17211565/Make- up.Polos.untuk.Wajah.Segar.Alami. Diunduh pada 9 Maret 2013 pukul 16.00 WIBHeka, Yudha. (2012). 11 Makna Warna untuk Personality Anda. Dalam http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/14/11-makna-warna-untuk- personality-anda-457313.html. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 20.13 WIBHendramartono, Wijoyo. (tanpa tahun). Tips Menata Beranda Rumah. Dalam http://www.arsitekonline.com/articles/arsitek-tips-menata-beranda- rumah.html. Diunduh pada 11 Maret 2013 pukul 22.30 WIBHernasari, Putri Rizqi. (2012). Ini Dia 15 Topi Paling Khas dari Seluruh Dunia. Dalam http://travel.detik.com/read/2012/12/17/085544/2120062/1382/ini- dia-15-topi-paling-khas-dari-seluruh-dunia?v771108bcj. Diunduh pada 24 April 2013 pukul 21.00 WIBHestianingsih. (2013). Trik Berbusana dari Tyra Banks untuk Tampilkan Sisi Tangguh Wanita. Dalam http://wolipop.detik.com/read/2013/02/07/172948/2164148/233/trik- berbusana-dari-tyra-banks-untuk-tampilkan-sisi-tangguh-wanita. Diunduh pada 20 Maret 2013 pukul 18.45 WIB Junaidi, A. (2006). INDONESIA: 'Femina' receives Asia Media award. Dalam http://www.asiamedia.ucla.edu/article.asp?parentid=46302 . Diunduh pada 1 September 2012 pukul 17.00 WIBKrisnamurti, Dahlia. (2012). Rahasia di balik Keunikan Bentuk Alis. Dalam http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1872939/rahasia-di-balik- keunikan-bentuk-alis#.UXhxuqJmiSo. Diunduh pada 24 April 2013 pukul 21.00 WIBKristiani, Florentina Lenny. (tanpa tahun). Mengenal Tradisi Minum Teh. Dalam http://klubnova.tabloidnova.com/KlubNova/Artikel/Aneka-Tips/Tips- Rumah/Mengenal-Tradisi-Minum-Teh. Diunduh pada 9 Maret 2013 pukul 23.00 WIBKurniawan, Iwan dan Nina Raharyu. (2013). Kelas Menengah Indonesia Bakal Tembus 170 Juta Orang. Dalam http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/407013-kelas-menengah- indonesia-bakal-tembus-170-juta-orang. Diunduh pada 6 Juni pukul 05.42 WIBLegita. (tanpa tahun). Manfaat Sosial Teh. Dalam http://www.gadis.co.id/gaul/ngobrol/manfaat.sosial.teh/001/007/465. Diunduh pada 9 Maret 2013 pukul 22.00 WIBMadjid, Aidil Akbar. (2011). Logam Mulia. Dalam http://blog.tempointeraktif.com/ekonomi-bisnis/logam-mulia/. Diunduh pada 14 Maret 2013 pukul 21.45 WIBMahardi, Karina. (2012). 6 Trik Menata Rambut Dengan Cepat di Pagi Hari. Dalam http://wolipop.detik.com/read/2012/10/08/070257/2056894/234/6- trik-menata-rambut-dengan-cepat-di-pagi-hari. Diunduh pada 9 Maret 2013 pukul 19.00 WIBMaya. (2012). Oxford Shoes, Cara Tampil Beda. Dalam http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/wanita/2012/07/18/1328 /Oxford-Shoes-Cara-Beda-Tampil-Beda. Diunduh pada 16 Mei 2013 pukul 23.32 WIBNatalia, Maria. (2012). LSI: Politik Indonesia Cenderung Memburuk. Dalam http://nasional.kompas.com/read/2012/02/19/17205490/LSI.Politik.Indone sia.Cenderung.Memburuk. Diunduh pada 6 Juni 2013 pukul 05.59 WIBNugraheni, Mutia. (2013). Tampil Lebih Seksi dengan Atasan Sheer. Dalam http://life.viva.co.id/news/read/389631-tampil-lebih-seksi-dengan-atasan-- i-sheer--i-. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 20.24 WIBNugraheni, Mutia dan Tasya Paramitha. (2013). Gaun Halter Bikin Leher Seksi. Dalam http://life.viva.co.id/news/read/400292-gaun-halter-bikin-leher- seksi. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 15.08 WIBNurcahyani, Dwi Indah. (2012). Kiat Tampil Elegan Berbusana Animal Print. Dalam http://lifestyle.okezone.com/read/2012/02/15/29/576379/kiat- tampil-elegan-berbusana-animal-print. Diunduh pada 26 April 2013 pukul 15.30 WIBOcktaviany, Tuty. (2010). Tren Alis dari Masa ke Masa. Dalam http://lifestyle.okezone.com/read/2010/02/28/29/307659/tren-alis-dari- masa-ke-masa. Diunduh pada 13 Maret 2013 pukul 18.30 WIBOktaviani, Kiki. (2011). Cara Membangun Kepercayaan Diri saat Bekerja. Dalam http://wolipop.detik.com/read/2011/01/06/113624/1540414/857/cara- membangun-kepercayaan-diri-saat-bekerja. Diunduh pada 23 April 2013 pukul 22.00 WIBOktaviani, Kiki. (2012). 5 Keuntungan Menggunakan Lipstik Warna Merah. Dalam http://wolipop.detik.com/read/2012/11/13/160115/2090584/234/5- keuntungan-menggunakan-lipstik-warna-merah. Diunduh pada 26 Maret 2013 pukul 19.53 WIBPratama, Adinindra. (2011). Macam-Macam Model Jeans. Dalam http://dunia.news.viva.co.id/news/read/262093-macam-macam-model- jeans. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 21.42 WIBPribadi, Andy. (tanpa tahun). Riasan “Cat Eye” Tetap Ngetren. Dalam http://wartakota.tribunnews.com/detil/berita/104507/Riasan-Cat-Eye- Tetap-Ngetren. Diunduh pada 24 April 2013 pukul 19.30 WIBPurwanti, Niken Ari. (2012). Hidup dan Tragedi Marilyn Monroe: Bom Seks Abad ke-20 (I). Dalam http://www.solopos.com/2012/09/16/kisah-kasus- hidup-dan-tragedi-marilyn-monroe-bagian-i-329321. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 15.23 WIBRona. (2011). Nilai Sejarah yang Mahal. Dalam http://www.koran- jakarta.com/index.php/detail/view01/70564. Diunduh pada 6 Mei 2013 pukul 15.18 WIBRona. (2012). Aksesori Mencekik Leher yang Jadi Trend: Choker Band. Dalam http://m.koran-jakarta.com/?id=99516&mode_beritadetail=1. Diunduh pada 5 Mei 2013 pukul 05.26 WIBRatmilia, Bani. (2013). Berbicara Santun itu Baik. Dalam http://bahasa.kompasiana.com/2013/01/19/berbicara-santun-itu-baik- 526193.html. Diunduh pada 24 April 2013 pukul 21.00 WIBSetyanti, Christina Andhika. (2013). 5 “Fashion Statement” Ikonik Margaret Thatcher. Dalam http://sains.kompas.com/read/2013/04/09/09124792/5.Fashion.Statement.I konik.Margaret.Thatcher. Diunduh pada 24 April 2013 pukul 22.00 WIBSubhan, Muhammad. (2011). Refleksi Akhir Tahun, 80 Persen Wartawan Pemeras? Dalam http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2011/12/30/refleksi-akhir-tahun-80-persen-wartawan-pemeras- 425934.html . Diunduh pada 6 Januari 2013 pukul 22.00 WIBSulqifli. (2010). Peran Ganda Perempuan Menciptakan Pegeseran Nilai dalam Keluarga. Dalam http://www.unm.ac.id/berita/19-berita/30-peran-ganda- perempuan-menciptakan-pergeseran-nilai-dalam-keluarga.html. Diunduh pada 16 April 2013 pukul 21.00 WIBSusanto, A. B. (tanpa tahun). Citra Profesional Penunjang Karier. Dalam http://www.jakartaconsulting.com/art-13-02.htm. Diunduh pada 7 Mei 2013 pukul 10.17 WIBTim Central Java Tourism. (tanpa tahun). Batik. Dalam http://www.central-java- tourism.com/cult-heri-batik.php. Diunduh pada 16 Februari 2013 pukul 23.30 WIB.Tim Men‟sHealth. (tanpa tahun). Sporty dengan Sneakers. Dalam http://www.menshealth.co.id/style.grooming/detil/sporty.dengan.sneakers/ 005/001/10. Diunduh pada 17 Mei 2013 pukul 01.36 WIBTim Redaksi Femina. (tanpa tahun). Motif Mania. Dalam http://www.femina.co.id/mode/fashion.news/motif.mania/001/001/142. Diunduh pada 12 Maret 2013 pukul 21.00 WIBTim Redaksi Femina. (2011). Tampil Gaya Dengan Kemeja Putih. Dalam http://www.femina.co.id/mode/fashion.tips/tampil.gaya.dengan.kemeja.put ih/001/005/53. Diunduh pada 24 April 2013 pukul 22.30 WIBTim Redaksi Femina. (2011). Istilah Kalung. Dalam http://www.femina.co.id/mode/fashion.tips/istilah.kalung/001/005/78. Diunduh pada 26 Maret 2013 pukul 21.18 WIBTim Redaksi Femina. (2012). Transformasi Aksesori. Dalam http://m.femina.co.id/article/mobArticleDetail.aspx?mc=001&smc=003&a r=129. Diunduh pada 20 Maret 2013 pukul 21.45 WIBVemale.com (2012). Sexy Pantsuit Ala Evan Rachel Wood. Dalam http://www.vemale.com/fashion/tips-and-tricks/10712-sexy-pantsuit-ala- evan-rachel-wood.html. Diunduh pada 5 Mei 2013 pukul 2.50 WIBWahyuni, Nurseffi D. (2012). 10 Kesalahan Bahasa Tubuh Saat Wawancara Kerja. Dalam http://bisnis.liputan6.com/read/469090/10-kesalahan- bahasa-tubuh-saat-wawancara-kerja. Diunduh pada 7 Mei 2013 pukul 07.57 WIBWiana, Ketut. (tanpa tahun). Hari Raya Saraswati. Dalam http://www.hindubatam.com/upacara/dewa-yadnya/hari-saraswati.html. Diunduh pada 13 April 2013 pukul 17.30 WIBWidyarsih, Widha. (2012). Buku Ajar Aksesoris Pelajar. Dalam http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/11/buku-ajar-aksesoris-pelajar- 454036.html. Diunduh 16 April 2013 pukul 18.00 WIBWijaya, Bambang Sukma. (2008). Teori – Teori Semiotika, Sebuah Pengantar. Dalam http://bambangsukmawijaya.wordpress.com/2008/02/19/teori-teori- semiotika-sebuah-pengantar/ . Diunduh pada 31 Oktober 2012 pukul 20.00 WIBYani, C. (2010). Marylin Monroe dan Kisah Cinderella. Dalam http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/03/07/101279/Mar ylin-Monroe-dan-Kisah-Cinderella. Diunduh pada 28 Maret 2013 pukul 15.29 WIBYusuf, Iwan Awaluddin. (2010). Memotret Industri Majalah Bersegmen di Indonesia. Dalam http://bincangmedia.wordpress.com/2010/05/27/memotret-industri- majalah-bersegmen-di-indonesia/. Diunduh pada 28 Agustus 2012 pukul 21.00 WIBThe Oxford Dictionary. http://oxforddictionaries.com/definition/english/representation?q=represen tation. Diunduh pada tanggal 29 Januari 2013 pukul 20.30 WIBSkripsi :Rovi‟atin, Nur. (2010). Rasisme Warna Kulit dalam Cover Majalah Kartini. Skripsi. Universitas DiponegoroHemas, Nur Lintang. (2012). Negosiasi Identitas Punkers dengan Masyarakat Budaya Dominan. Skripsi. Universitas DiponegoroJurnal :Hakim, Lukmanul. (2011). Perkembangan Tenaga Kerja Wanita di Sektor Informal: Hasil Analisa dan Proxy Data Sensus Penduduk. Among Makarti, 4(7)Hidayat, Deddy N. (2002). Metodologi Penelitian dalam Sebuah Multi-Paradigm Science. Mediator Jurnal Komunikasi, 3(2)Mubah, Safril. (2011). Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasi. Jurnal UNAIR, 24(4) Wiratmo, Liliek Budiastuti dan Mochamad Gifari. (2008). Representasi Perempuan dalam Majalah Wanita. Dalam ejournal.stainpurwokerto.ac.id/index.php/.../73 . Diunduh pada 1 September 2012 pukul 20.00 WIB Sumber Lain: Buku Peringatan Ulang Tahun majalah Femina ke-25. (tanpa tahun).
Last update:
Interaksi Online, is published by Undergraduate Program of Communication Science, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024) 7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
situs slot 4d
toto slot 88