BibTex Citation Data :
@article{IO11072, author = {Arnita Wellynda Yanti and Nurist S,Sos, M.Si}, title = {Pengaruh Terpaan Iklan Televisi Dan Promosi Penjualan Ice Cream Paddle Pop Terhadap Impulse Buying Pada Anak}, journal = {Interaksi Online}, volume = {4}, number = {2}, year = {2016}, keywords = {terpaan iklan; promosi penjualan; impluse buying pada anak.}, abstract = { Tingginya intensitas iklan pada jam tayang anak menjadi hal yang sangat menghawatirkan mengingat anak-anak merupakan khalayak yang rentan terhadap pengaruh iklan televisi. Hal ini terjadi karena kemampuan kognitif mereka yang masih terbatas sehingga menjadikan mereka target yang mudah dipersuasi. Namun faktor pendorong tingginya impulse buying pada anak bukan hanya dari iklan di televise. Gencarnya promosi penjualan yang dilakukan oleh produsen makanan anak tidak kalah penting dalam mendorong tingginya impulse buying pada anak. Akan tetapi mengingat impulse buying merupakan salah satu perilaku pengambilan keputusan pembelian yang bersifat kebiasaan (habitual decision making), jika dilakukan berulang-ulang dan terus dilanjutkan hingga usia yang lebih tua, kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai dampak yang merugikan baik secara ekonomi maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh terpaan iklan Ice Cream Paddle Pop () dan Promosi Penjualan Ice Cream Paddle Pop () terhadap perilaku impulse buying pada anak (). Penelitian ini menggunakan teori Advertising Exposure untuk menjelaskan pengaruh terpaan iklan Ice Cream Paddle Pop terhadap perilaku impulse buying pada anak. Sedangkan pendekatan sales promotion digunakan untuk menjelaskan pengaruh Promosi Penjualan Ice Cream Paddle Pop terhadap perilaku impulse buying pada anak. Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak dengan usia 9-12 tahun yang sudah terterpa iklan Ice Cream Paddle Pop di televisi dan sample yang digunakan sebanyak 50 orang dengan teknik purposive sampling. Dalam uji hipotesis, penulis menggunakan Analisis Regresi Linier. Uji hipotesis model pertama menunjukkan nilai signifikansi antara terpaan iklan terhadap perilaku impulse buying dengan 0,204 (>0,05) sehingga dapat diartikan terpaan iklan Ice Cream Paddle Pop tidak berpengaruh terhadap perilaku impulse buying pada anak. Uji hipotesis model kedua mengukur pengaruh promosi penjualan terhadap perilaku impulse buying yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,019 (<0,05). Dengan demikian semakin tinggi pengaruh promosi penjualan Ice Cream Paddle Pop maka semakin tinggi pula perilaku impulse buying pada anak. }, pages = {1--11} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/11072} }
Refworks Citation Data :
Tingginya intensitas iklan pada jam tayang anak menjadi hal yang sangatmenghawatirkan mengingat anak-anak merupakan khalayak yang rentan terhadap pengaruh iklan televisi. Hal ini terjadi karena kemampuan kognitif mereka yang masih terbatas sehingga menjadikan mereka target yang mudah dipersuasi.Namun faktor pendorong tingginya impulse buying pada anak bukan hanya dariiklan di televise. Gencarnya promosi penjualan yang dilakukan oleh produsenmakanan anak tidak kalah penting dalam mendorong tingginya impulse buyingpada anak. Akan tetapi mengingat impulse buying merupakan salah satu perilaku pengambilan keputusan pembelian yang bersifat kebiasaan (habitual decision making), jika dilakukan berulang-ulang dan terus dilanjutkan hingga usia yang lebih tua, kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai dampak yang merugikan baik secara ekonomi maupun psikologis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh terpaan iklanIce Cream Paddle Pop () dan Promosi Penjualan Ice Cream Paddle Pop ()terhadap perilaku impulse buying pada anak (). Penelitian ini menggunakan teori Advertising Exposure untuk menjelaskan pengaruh terpaan iklan Ice CreamPaddle Pop terhadap perilaku impulse buying pada anak. Sedangkan pendekatansales promotion digunakan untuk menjelaskan pengaruh Promosi Penjualan IceCream Paddle Pop terhadap perilaku impulse buying pada anak. Populasi dalampenelitian ini adalah anak-anak dengan usia 9-12 tahun yang sudah terterpa iklan Ice Cream Paddle Pop di televisi dan sample yang digunakan sebanyak 50 orang dengan teknik purposive sampling.Dalam uji hipotesis, penulis menggunakan Analisis Regresi Linier. Ujihipotesis model pertama menunjukkan nilai signifikansi antara terpaan iklanterhadap perilaku impulse buying dengan 0,204 (>0,05) sehingga dapat diartikan terpaan iklan Ice Cream Paddle Pop tidak berpengaruh terhadap perilaku impulse buying pada anak. Uji hipotesis model kedua mengukur pengaruh promosi penjualan terhadap perilaku impulse buying yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,019 (<0,05). Dengan demikian semakin tinggi pengaruh promosi penjualan Ice Cream Paddle Pop maka semakin tinggi pula perilaku impulse buying pada anak.
Last update:
Interaksi Online, is published by Undergraduate Program of Communication Science, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024) 7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.