BibTex Citation Data :
@article{IO10430, author = {Puji Purwati and Hedi Santosa and Lintang Rahmiaji and Primada Ayun}, title = {Fenomena Selfie Kalangan Remaja Perempuan di Instagram}, journal = {Interaksi Online}, volume = {4}, number = {1}, year = {2016}, keywords = {Fenomena selfie, Interaksi Simbolik, Konsep Diri, Kecantikan Perempuan}, abstract = { Fenomena selfie merupakan fenomena yang lahir dari perkembangan teknologi yang semakin pesat. Selfie adalah seni foto diri yang biasanya dilakukan sendirian atau bersama orang lain dengan menggunakan kamera yang ada pada handphone dan gadget canggih lainnya, kemudian diupload ke situs – situs jejaring sosial. studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi untuk memberikan penjelasan tentang pengalaman remaja perempuan dalam aktivitas selfie di Instagram serta untuk mengetahui konsep diri mengenai penampilan fisik yang terbentuk dalam diri masing – masing remaja perempuan, karena penelitian ini juga melibatkan isu – isu kecantikan perempuan dengan konsep cantik putih, tinggi, dan langsing yang selama ini media massa ciptakan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Interaksi Simbolik karya dari George Herbert Mead dan Herbert Blumer dengan didukung oleh Teori Media Baru dan Teori Mitos Kecantikan Perempuan karya Naomi Wolf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja perempuan berlomba – lomba untuk terlihat cantik melalui sebuah foto selfie yang mereka upload di media sosial Instagram, dan mereka juga memiliki pose – pose selfie favorit yang sering digunakan saat selfie, yang mana pose – pose tersebut adalah pose – pose selfie yang dipercaya mampu mendongkrak kecantikan fisik yang mereka miliki. Remaja perempuan pelaku selfie memiliki alasan yang beragam mengapa mereka menyukai selfie, tetapi alasan dan motivasi yang paling krusial adalah karena mereka ingin menunjukkan penampilan fisik yang dimilikinya. Selfie menjadi kebutuhan dalam diri remaja perempuan, sehingga mereka cenderung menghiraukan penilaian orang lain terhadap foto selfie yang dihasilkan, dalam arti penilaian orang lain akan foto selfie-nya tidak memberikan pengaruh yang besar bagi remaja perempuan dalam menilai dirinya sendiri, karena remaja perempuan menilai diri mereka berdasarkan dengan pemahaman mereka atas diri mereka sendiri bukan hanya karena penilaian dari orang lain. Adapun hal menarik yang membuktikan bahwa remaja perempuan yang tidak dinilai cantik secara sosial, justru mereka lebih percaya diri mengenai kecantikan atau penampilan fisik mereka, sehingga konsep diri mereka cenderung positif. Dari fenomena selfie, konsep diri positif dapat terlihat pada aktivitas mereka saat sebelum upload selfie, yaitu mereka tidak memanipulasi foto selfie-nya secara berlebihan, karena mereka dapat menerima diri apa adanya, sedangkan untuk remaja perempuan yang sering dinilai cantik secara sosial, justru dia memiliki kepercayaan diri yang lebih rendah, dan konsep diri yang negatif. Dari fenomena selfie, konsep diri negatif pada diri remaja perempuan ditunjukkan dari aktivitasnya dalam melakukan selfie, yang mana dia selalu berusaha untuk memanipulasi foto selfie-nya secara berlebihan dengan cara merubah bentuk – bentuk wajah dan tubuhnya pada foto selfie-nya tersebut. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/10430} }
Refworks Citation Data :
Fenomena selfie merupakan fenomena yang lahir dari perkembangan teknologi yang semakin pesat. Selfie adalah seni foto diri yang biasanya dilakukan sendirian atau bersama orang lain dengan menggunakan kamera yang ada pada handphone dan gadget canggih lainnya, kemudian diupload ke situs – situs jejaring sosial. studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi untuk memberikan penjelasan tentang pengalaman remaja perempuan dalam aktivitas selfie di Instagram serta untuk mengetahui konsep diri mengenai penampilan fisik yang terbentuk dalam diri masing – masing remaja perempuan, karena penelitian ini juga melibatkan isu – isu kecantikan perempuan dengan konsep cantik putih, tinggi, dan langsing yang selama ini media massa ciptakan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Interaksi Simbolik karya dari George Herbert Mead dan Herbert Blumer dengan didukung oleh Teori Media Baru dan Teori Mitos Kecantikan Perempuan karya Naomi Wolf.Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja perempuan berlomba – lomba untuk terlihat cantik melalui sebuah foto selfie yang mereka upload di media sosial Instagram, dan mereka juga memiliki pose – pose selfie favorit yang sering digunakan saat selfie, yang mana pose – pose tersebut adalah pose – pose selfie yang dipercaya mampu mendongkrak kecantikan fisik yang mereka miliki. Remaja perempuan pelaku selfie memiliki alasan yang beragam mengapa mereka menyukai selfie, tetapi alasan dan motivasi yang paling krusial adalah karena mereka ingin menunjukkan penampilan fisik yang dimilikinya. Selfie menjadi kebutuhan dalam diri remaja perempuan, sehingga mereka cenderung menghiraukan penilaian orang lain terhadap foto selfie yang dihasilkan, dalam arti penilaian orang lain akan foto selfie-nya tidak memberikan pengaruh yang besar bagi remaja perempuan dalam menilai dirinya sendiri, karena remaja perempuan menilai diri mereka berdasarkan dengan pemahaman mereka atas diri mereka sendiri bukan hanya karena penilaian dari orang lain.Adapun hal menarik yang membuktikan bahwa remaja perempuan yang tidak dinilai cantik secara sosial, justru mereka lebih percaya diri mengenai kecantikan atau penampilan fisik mereka, sehingga konsep diri mereka cenderung positif. Dari fenomena selfie, konsep diri positif dapat terlihat pada aktivitas mereka saat sebelum upload selfie, yaitu mereka tidak memanipulasi foto selfie-nya secara berlebihan, karena mereka dapat menerima diri apa adanya, sedangkan untuk remaja perempuan yang sering dinilai cantik secara sosial, justru dia memiliki kepercayaan diri yang lebih rendah, dan konsep diri yang negatif. Dari fenomena selfie, konsep diri negatif pada diri remaja perempuan ditunjukkan dari aktivitasnya dalam melakukan selfie, yang mana dia selalu berusaha untuk memanipulasi foto selfie-nya secara berlebihan dengan cara merubah bentuk – bentuk wajah dan tubuhnya pada foto selfie-nya tersebut.
Last update:
Interaksi Online, is published by Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jln. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50275; Telp. (024)7460056, Fax: (024)7460055
Interaksi Online by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-online is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.