BibTex Citation Data :
@article{IMAJI8851, author = {khairul fajri and hendro trilistyo and eddy hermanto}, title = {RUSUNAMI DI JAKARTA TIMUR}, journal = {IMAJI}, volume = {4}, number = {1}, year = {2015}, keywords = {Rumah, Rumah Susun, Jakarta Timur, green architecture}, abstract = { Setiap tahun angka penduduk semakin bertambah dan menambah kepadatan penduduk yang sudah tinggal di Jakarta. Pertambahan penduduk tiap tahun tentunya diikuti pertumbuhan kebutuhan perumahan yang terus meningkat. Perumahan dan Permukiman merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Dengan semakin bertambahnya penduduk, sedangkan lahan yang tersedia sangat terbatas, maka pembangunan perumahan horizontal semakin terbatas dan cenderung tersingkir ke pinggir kota – kota besar yang menjadi magnet perpindahan penduduk untuk mencari nafkah. Berkaitan dengan jumlah penduduk yang kian membludak, DKI Jakarta memproyeksikan kebutuhan perumahan sebesar 70.000 unit per tahun, dengan proporsi 42.000 untuk perumahan horizontal atau landed house dan 28.000 untuk perumahan vertikal / rumah susun. Pembangunan perumahan horizontal baik bagi masyarakat berpenghasilan rendah maupun tinggi banyak membangun di daerah penyangga sekitar DKI. Pembangunan rumah dibuat bertingkat atau yang kita kenal dengan rumah susun. Pembangunan rumah susun merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah perumahan dan permukiman terutama di daerah perkotaan yang penduduknya terus meningkat. Jakarta Timur, salah satu kota administrasi di Ibukota dengan jumlah penduduk terbanyak pada tahun 2011. Jumlah penduduk lebih dari 2.000.000 jiwa ini tersebar di 10 kecamatan dan 65 kelurahan. Jakarta timur memiliki daya tarik tersendiri bagi penduduk di sekitar jakarta yang ingin bertempat tinggal. Hal ini disebabkan oleh akses yang mudah menuju pusat kota dan tempat hiburan di selatan dan utara Jakarta. Jalan Tol luar dan dalam kota keduanya melalui kota Adminitrasi ini. Akan tetapi warga Jakarta yang berpenghasilan menengah dan tidak mampu membeli property di dalam kota terpaksa tersingkir ke kota satelit di pinggiran Jakarta. Keadaan ini tentunya menambah parah kondisi kemacetan yang sudah terjadi di wilayah kota administrasi ini. Keberadaan Rumah susun sebagai salah satu solusi yang di bangun pemerintah daerah dan developer masih terasa kurang mengakomodasi, sebab keadaan rumah susun masyarakat berpenghasilan menengah yang jauh dari fasilitas transportasi umum sehingga kendaraan pribadi kembali menjadi solusi tercepat. Maka dari itu dibutuhkan Rumah Susun Milik Setiap tahun angka penduduk semakin bertambah dan menambah kepadatan pendudukyang sudah tinggal di Jakarta. Pertambahan penduduk tiap tahun tentunya diikuti pertumbuhankebutuhan perumahan yang terus meningkat. Perumahan dan Permukiman merupakan kebutuhandasar setiap manusia. Dengan semakin bertambahnya penduduk, sedangkan lahan yang tersediasangat terbatas, maka pembangunan perumahan horizontal semakin terbatas dan cenderungtersingkir ke pinggir kota – kota besar yang menjadi magnet perpindahan penduduk untuk mencarinafkah.Berkaitan dengan jumlah penduduk yang kian membludak, DKI Jakarta memproyeksikankebutuhan perumahan sebesar 70.000 unit per tahun, dengan proporsi 42.000 untuk perumahanhorizontal atau landed house dan 28.000 untuk perumahan vertikal / rumah susun. Pembangunanperumahan horizontal baik bagi masyarakat berpenghasilan rendah maupun tinggi banyakmembangun di daerah penyangga sekitar DKI. Pembangunan rumah dibuat bertingkat atau yangkita kenal dengan rumah susun. Pembangunan rumah susun merupakan salah satu alternatifpemecahan masalah perumahan dan permukiman terutama di daerah perkotaan yang penduduknyaterus meningkat.Jakarta Timur, salah satu kota administrasi di Ibukota dengan jumlah penduduk terbanyakpada tahun 2011. Jumlah penduduk lebih dari 2.000.000 jiwa ini tersebar di 10 kecamatan dan 65kelurahan. Jakarta timur memiliki daya tarik tersendiri bagi penduduk di sekitar jakarta yang inginbertempat tinggal. Hal ini disebabkan oleh akses yang mudah menuju pusat kota dan tempathiburan di selatan dan utara Jakarta. Jalan Tol luar dan dalam kota keduanya melalui kotaAdminitrasi ini.Akan tetapi warga Jakarta yang berpenghasilan menengah dan tidak mampu membeliproperty di dalam kota terpaksa tersingkir ke kota satelit di pinggiran Jakarta. Keadaan ini tentunyamenambah parah kondisi kemacetan yang sudah terjadi di wilayah kota administrasi ini. KeberadaanRumah susun sebagai salah satu solusi yang di bangun pemerintah daerah dan developer masihterasa kurang mengakomodasi, sebab keadaan rumah susun masyarakat berpenghasilan menengahyang jauh dari fasilitas transportasi umum sehingga kendaraan pribadi kembali menjadi solusitercepat.Maka dari itu dibutuhkan Rumah Susun Milik}, issn = {2089-3892}, pages = {127--136} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/imaji/article/view/8851} }
Refworks Citation Data :
Last update:
Alamat RedaksiJurnal IMAJI (ISSN 2089-3892) :Jurusan Arsitektur FT. UNDIPJl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang SemarangTelp. (024) 7470690, Fax. (024) 7470690e-mail : imaji@arsitektur.undip.ac.id