BibTex Citation Data :
@article{IMAJI5660, author = {Lita Devi}, title = {CONVENTION CENTER DI BUKIT SEMARANG BARU}, journal = {IMAJI}, volume = {3}, number = {3}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Sektor pariwisata merupakan salah satu konsentrasi potensial untuk dikembangkan. Kota Semarang merupakan salah satu kota incaran wisatawan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, menyatakan bahwa jumlah wisatawan selama tahun 2012 sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 1.834.886 orang dan mampu terealisasi 2.613.952 orang. Dewasa ini, pembangunan sektor pariwisata tidak hanya terpusat di tengah kota namun juga memanfaatkan lahan pinggiran kota. Karena lokasinya yang jauh dari keramaian dan kemacetan kota, banyak investor melirik pembangunan sektor pariwisata daerah pinggiran. Di Kota Semarang, kawasan Bukit Semarang Baru (BSB) merupakan kawasan yang sedang mengembangkan kawasan Central Business District (CBD). Selain kegiatan pariwisata, kegiatan konvensi juga merupakan salah satu jenis wisata potensial. Kegiatan ini dapat menopang ekonomi daerah. Kegiatan konvensi juga dapat menjadi dinamisator untuk perkembangan industri ekonomi, sehingga masyarakat dapat menggabungkan kegiatan bisnis dan rekreasi. Kota Semarang saat ini terus mengembangkan sebagai Kota Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran atau \"Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition\" (MICE) Dalam proses menuju Kota MICE tersebut di antaranya penambahan tempat-tempat yang memungkinkan untuk acara pertemuan, konvensi, dan pameran. Citraland BSB City, sebagai salah satu pengembang di PT. Karyadeka Alam Lestari, menangkap peluang untuk mengembangkan fasilitas pusat pertemuan di sekitar kawasan BSB. Dengan adanya pusat pertemuan atau Convention Center, akan mendukung kawasan komersial BSB sebagai daya tarik masyarakat, khususnya untuk mewadahi event – event besar yang nantinya akan diselenggarakan di Kota Semarang. Hal ini dapat mendukung Semarang untuk menjadi salah satu kota tujuan bisnis dan wisata di Indonesia. Untuk itu, diperlukan perencanaan dan perancangan Conventon Center di kawasan BSB yang sesuai dengan potensi kawasan tersebut dan dapat memenuhi kebutuhan pusat pertemuan yang kompleks bagi wisatawan maupun masyarakat lokal dengan penekanan desain eco architecture. }, issn = {2089-3892}, pages = {309--318} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/imaji/article/view/5660} }
Refworks Citation Data :
Sektor pariwisata merupakan salah satu konsentrasi potensial untuk dikembangkan. Kota Semarang merupakan salah satu kota incaran wisatawan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, menyatakan bahwa jumlah wisatawan selama tahun 2012 sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 1.834.886 orang dan mampu terealisasi 2.613.952 orang. Dewasa ini, pembangunan sektor pariwisata tidak hanya terpusat di tengah kota namun juga memanfaatkan lahan pinggiran kota. Karena lokasinya yang jauh dari keramaian dan kemacetan kota, banyak investor melirik pembangunan sektor pariwisata daerah pinggiran. Di Kota Semarang, kawasan Bukit Semarang Baru (BSB) merupakan kawasan yang sedang mengembangkan kawasan Central Business District (CBD). Selain kegiatan pariwisata, kegiatan konvensi juga merupakan salah satu jenis wisata potensial. Kegiatan ini dapat menopang ekonomi daerah. Kegiatan konvensi juga dapat menjadi dinamisator untuk perkembangan industri ekonomi, sehingga masyarakat dapat menggabungkan kegiatan bisnis dan rekreasi. Kota Semarang saat ini terus mengembangkan sebagai Kota Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran atau "Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition" (MICE) Dalam proses menuju Kota MICE tersebut di antaranya penambahan tempat-tempat yang memungkinkan untuk acara pertemuan, konvensi, dan pameran. Citraland BSB City, sebagai salah satu pengembang di PT. Karyadeka Alam Lestari, menangkap peluang untuk mengembangkan fasilitas pusat pertemuan di sekitar kawasan BSB. Dengan adanya pusat pertemuan atau Convention Center, akan mendukung kawasan komersial BSB sebagai daya tarik masyarakat, khususnya untuk mewadahi event – event besar yang nantinya akan diselenggarakan di Kota Semarang. Hal ini dapat mendukung Semarang untuk menjadi salah satu kota tujuan bisnis dan wisata di Indonesia. Untuk itu, diperlukan perencanaan dan perancangan Conventon Center di kawasan BSB yang sesuai dengan potensi kawasan tersebut dan dapat memenuhi kebutuhan pusat pertemuan yang kompleks bagi wisatawan maupun masyarakat lokal dengan penekanan desain eco architecture.
Last update:
Alamat RedaksiJurnal IMAJI (ISSN 2089-3892) :Jurusan Arsitektur FT. UNDIPJl. Prof. Soedarto, SH Kampus Tembalang SemarangTelp. (024) 7470690, Fax. (024) 7470690e-mail : imaji@arsitektur.undip.ac.id