skip to main content

PENETAPAN STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGY-FORMULATION FRAMEWORK (Studi Kasus Pada Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran)

*Dwiki Puji Widitomo  -  Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro, Indonesia
Haryo Santoso  -  Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran merupakan salah satu tujuan wisata di wilayah Kabupaten Semarang. Tempat wisata ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IX, Bawen. Saat ini Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran dapat dikatakan berkembang. Namun di lain sisi, fluktuasi jumlah kedatangan wisatawan mempengaruhi pendapatan. Munculnya pesaing sejenis seperti Umbul Sidomukti, Tlogo Plantation, Cimory  dan Kampoeng Rawa juga mempegaruhi keunggulan kompetitif wisata. Hasil studi pendahuluan, sebanyak 86,67 % wisatawan menginginkan adanya pengembangan atau penambahan daya tarik wisata pada agrowisata Kampoeng Kopi Banaran, sedangkan sebanyak 13,33 % wisatawan menyatakan tidak perlu dilakukan pengembangan pada agrowisata Kampoeng Kopi Banaran.

 Penelitian menggunakan variabel untuk analisis lingkungan internal dan eksternal yang terdiri dari attraction, accessibility, amenity, safety, ancilary, activity, social issues dan community involvment. Tahapan selanjutnya adalah formulasi strategi dengan matriks SWOT, matriks IE, matriks SPACE dan matriks Strategi Besar yang menghasilkan tiga strategi yakni penetrasi pasar, pengembangan produk dan integrasi ke depan. Penetapan strategi menggunakan QSPM menunjukkan total skor terbesar yakni strategi pengembangan produk (skor 5,829). Prioritas kedua strategi penetrasi pasar (skor 5,751) dan ketiga strategi integrasi ke depan (skor 4,686).

 

Abstract

            Kampoeng Kopi Banaran Agrotourism is a tourist destination in Semarang Regency. It is managed by PT Perkebunan Nusantara IX, Bawen. Nowadays, Kampoeng Kopi Banaran Agrotourism has a development tourism. However, decreasing of visitors and fluctuation of profit took place in 2013 and 2014. Preliminary questionnaire given to 30 visitors shows that 20% of visitors prefers Kampoeng Kopi BanaranAgrotourism as a main destination, while the rest 80% of the visitors prefers Kampoeng Kopi BanaranAgrotourism not to be the main destination. Furthermore, 86,67% of visitors demands a suitable development or increase of tourist attraction, 13,33% of visitors declares those unessential.

   Internal and external variables of environmental analysis are used in this research, which consist of attraction, accessibility, amenity, safety, ancilary, activity, social issues dan community involvment. The following step is constructed with formulation of strategy with SWOT matrix, IE matrix, SPACE matrix, and Grand Strategy matrix which is resulting in market penetration strategy, product development strategy, and future integration strategy. Strategy implementation with QSPM shows the biggest total score with product development strategy (score of 5,829). Market penetration strategy (score of 5,751) as the second priority and future integration strategy (score of 4,686) as the third priority.

Fulltext View|Download
Keywords: Strategi Bisnis; SWOT-AHP; IE Matrix; SPACE Matrix; Grand Strategy Matrix; QSPM

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.