BibTex Citation Data :
@article{IEOJ51667, author = {Fajar Satriatama}, title = {ANALISIS POTENSI RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT, AND RISK CONTROL (HIRARC) PADA BALAI INDUSTRI LOGAM DAN KAYU (INSTALASI INDUSTRI LOGAM SEMARANG)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {14}, number = {3}, year = {2025}, keywords = {keselamatan dan kesehatan kerja; risiko; HIRARC}, abstract = { Abstrak Balai Indsutri Logam dan Kayu (BLIK) adalah agen pembangunan, sarana pembinaan dan pelatihan, pelayanan masyarakat IKM dalam mendukung produktifitas kerja IKM, serta menggali sumber dana pembiayaan operasional yang bergerak di bidang pelayanan jasa manufaktur dan pengolahan logam dan kayu. Tujuan dari penelitian yaitu mengidentifikasi serta menganalisis potensi bahaya di Instalasi Industri Logam Semarang serta menilai risiko yang terjadi di Instalasi Industri Logam Semarang. Tidak ada departemen atau staff divisi HSE (Health, Safety and Environment) di instalasi Industri Logam Semarang. Akibatnya, tidak ada manajemen perusahaan yang memiliki fungsi tersendiri untuk menengok, menyusun, dan memberikan kesehatan dan keselamatan pekerja. Mengingat masih banyak sekali kegiatan langkah kerja dan pengaturan alat, bahan dan benda kerja yang dapat menimbulkan risiko bahaya, maka harus dilakukan analisis potensi risiko keselamatan dan kesehatan kerja dan memasukkannya ke dalam manajemen risiko dengan bantuan Hazard Identification, Risk Assessment, Risk Control (HIRARC). Ini dipilih sebab HIRARC sangat berfungsi dalam memantau serta menghindari ancaman pada sesuatu langkah dengan cara analitis, cermat serta tertata dan lebih simpel serta terperinci. Tahap awal memperoleh risk event dengan teknik JSA (Job Safety Analysis), kedua analisis risiko dengan teknik Fine, ketiga evaluasi risiko dengan menyamakan tingkatan risiko yang sudah dihitung tadi, keempat mengendalikan resiko memakai Hierarki (jenjang) Pengendalian Risiko yang macamnya ada 5 yaitu, Elimination, Substitution, Engineering, Administrative, serta APD. Alhasil dengan hierarki tersebut dapat membagikan saran pengendalian dalam meminimalkan ancaman bahaya yang ada. Didapat 22 tipe potensi risiko bahaya, yang tiap-tiapnya terdiri dari 2 potensi risiko yang tercantum kategori “Very High” dengan persentase 9,09%, 4 potensi risiko yang tercantum kategori “Priority 1” dengan persentase 18,18%, 6 potensi risiko yang tercantum kategori “Substantial” dengan persentase 31,82%, 7 potensi resiko yang tercantum kategori “Priority 3” dengan persentase 23,08%, serta 3 potensi risiko yang tercantum kategori “Acceptable” dengan persentase 13, 64%. Kata kunci: keselamatan dan kesehatan kerja; risiko; HIRARC }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/51667} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Balai Indsutri Logam dan Kayu (BLIK) adalah agen pembangunan, sarana pembinaan dan pelatihan, pelayanan masyarakat IKM dalam mendukung produktifitas kerja IKM, serta menggali sumber dana pembiayaan operasional yang bergerak di bidang pelayanan jasa manufaktur dan pengolahan logam dan kayu. Tujuan dari penelitian yaitu mengidentifikasi serta menganalisis potensi bahaya di Instalasi Industri Logam Semarang serta menilai risiko yang terjadi di Instalasi Industri Logam Semarang. Tidak ada departemen atau staff divisi HSE (Health, Safety and Environment) di instalasi Industri Logam Semarang. Akibatnya, tidak ada manajemen perusahaan yang memiliki fungsi tersendiri untuk menengok, menyusun, dan memberikan kesehatan dan keselamatan pekerja. Mengingat masih banyak sekali kegiatan langkah kerja dan pengaturan alat, bahan dan benda kerja yang dapat menimbulkan risiko bahaya, maka harus dilakukan analisis potensi risiko keselamatan dan kesehatan kerja dan memasukkannya ke dalam manajemen risiko dengan bantuan Hazard Identification, Risk Assessment, Risk Control (HIRARC). Ini dipilih sebab HIRARC sangat berfungsi dalam memantau serta menghindari ancaman pada sesuatu langkah dengan cara analitis, cermat serta tertata dan lebih simpel serta terperinci. Tahap awal memperoleh risk event dengan teknik JSA (Job Safety Analysis), kedua analisis risiko dengan teknik Fine, ketiga evaluasi risiko dengan menyamakan tingkatan risiko yang sudah dihitung tadi, keempat mengendalikan resiko memakai Hierarki (jenjang) Pengendalian Risiko yang macamnya ada 5 yaitu, Elimination, Substitution, Engineering, Administrative, serta APD. Alhasil dengan hierarki tersebut dapat membagikan saran pengendalian dalam meminimalkan ancaman bahaya yang ada. Didapat 22 tipe potensi risiko bahaya, yang tiap-tiapnya terdiri dari 2 potensi risiko yang tercantum kategori “Very High” dengan persentase 9,09%, 4 potensi risiko yang tercantum kategori “Priority 1” dengan persentase 18,18%, 6 potensi risiko yang tercantum kategori “Substantial” dengan persentase 31,82%, 7 potensi resiko yang tercantum kategori “Priority 3” dengan persentase 23,08%, serta 3 potensi risiko yang tercantum kategori “Acceptable” dengan persentase 13, 64%.
Kata kunci: keselamatan dan kesehatan kerja; risiko; HIRARC
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com