skip to main content

PENGARUH BEBAN KERJA, KELELAHAN KERJA, DAN TINGKAT KEWASPADAAN TERHADAP TINGKAT KESALAHAN DALAM UPAYA MEMINIMASI HUMAN ERROR (Studi Kasus di R.S Semarang)

*SOFIE HARNADINI  -  Program Studi Teknik Industri, Indonesia
PURNAWAN ADI WICAKSONO  -  Program Studi Teknik Industri, Indonesia

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

R.S  Semarang, merupakan rumah sakit terkemuka yang menjadi rujukan pasien ICU dalam lingkup Jawa Tengah. Selain memiliki peralatan medis yang canggih, R.S tersebut juga didukung oleh tenaga medis yang dituntut untuk menangani pasien ICU dengan sangat baik, termasuk perawat ICU yang dituntut untuk merawat pasien tanpa kesalahan sedikit pun. Karena para konsumennya (pasien) membutuhkan perhatian dan perawatan selama 24 jam sehari, Rumah Sakit menerapkan sistem pekerja gilir (shift kerja). Sistem shift kerja dapat menyebabkan beberapa faktor seperti meningkatnya beban kerja dan kelelahan, serta menurunnya tingkat kewaspadaan yang dapat berakibat pada terjadinya human error, sehingga dapat membahayakan pasien, maka dilakukan  uji regresi linier majemuk antara beban kerja fisik, beban kerja mental, kelelahan kerja dan tingkat kewaspadaan (untuk setiap shift kerja) terhadap tingkat kesalahan ( =0.05; kepercayaan= 95%). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kelelahan kerja merupakan  variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap tingkat kesalahan untuk semua shift kerja, dimana koefisien nilai R sebesar 0.905 untuk shift kerja pagi; 0.809 untuk shift kerja siang dan sebesar 0.909 untuk koefisien nilai R pada shift kerja malam. Berdasarkan hasil tersebut, mengindikasikan adanya potensi terjadinya human error pada perawat ICU yang disebabkan oleh variabel kelelahan kerja yang harus diminimasi agar tidak berdampak buruk pada keselamatan pasien. Upaya minimasi human error yang dilakukan menggunakan metode HEART dan SHERPA. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode tersebut, terdapat 17 aktivitas yang berpotensi menyebabkan human error, dan aktivitas yang mempunyai potensi terbesar dalam menimbulkan human error adalah aktivitas intervensi kolaborasi dengan besar probability of failure sebesar 0.448. Hal ini disebabkan karena tidak seimbangnya kapasitas yang dimiliki (perawat) dengan kapasitas yang dapat diterima (pasien), sehingga diperlukan penambahan jumlah perawat pada bagian ICU, penyediaan checklist untuk meminimalisasi kelalaian, serta pemerataan jam kerja untuk mengurangi kelelahan kerja yang dirasakan oleh perawat.

 

ABSTRACT

Hospital in Semarang, is reputable hospital where ICU patient within the scope of Central Java can be referred. Besides having sophisticated medical equipment, the hospital is also supported by the medical personnel who are required to make a very good treatment for ICU patients, including ICU nurses are treating patients without the slightest error. Because of its consumers (patients) need attention and treatment during 24 hours a day, the hospital implement the system of shift work. System of shift work can lead to several factors such as increased workload and fatigue, as well as reduced the level of vigilance that can result in the occurrence of human error that could harm the patient, then performed multiple linear regression test between physical workload, mental workload, job bornout and vigilance (for each work shift) to the error rate (α = 0.05; confidence = 95%). The test results showed that the job bornout is a variable that most significantly influence the error rate for all shift work, where the coefficient R value for the morning shift is 0.905; 0.809 to the afternoon shift, and 0.909 for the coefficient R value on the night shift. Based on the result, indicating a potential for human error in the ICU nurse fatigue caused by the variable of work that must be minimized so as not to adversely affect patient safety. Human error minimization efforts were performed using the method of HEART and SHERPA. After doing the calculations using these methods, there are 17 activities that could potentially lead to human error, and activities that have the greatest potential for human error is the collaboration intervention with a large probability of failure of 0.448. This is because the imbalance of capacity owned (nurses) with an acceptable capacity (patient), so that the required additional number of nurses in the ICU, providing a checklist to minimize negligence, as well as the distribution of working hours to reduce the fatigue experienced by nurses

 

Fulltext
Keywords: shift kerja; beban kerja; vigilance; human error; perawat ICUshift work

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.