BibTex Citation Data :
@article{IEOJ47346, author = {Putra Dluha Rochmatullah and Susatyo Nugroho Widyo Pramono and M. Mujiya Ulkhaq}, title = {PERANCANGAN LANGKAH PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI DALAM UPAYA MENGURANGI JUMLAH DEFECT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA DAN NEW SEVEN TOOLS PADA PRODUK BOTTOM PT INTI SUKSES GARMINDO}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {13}, number = {4}, year = {2024}, keywords = {Quality Control; Defect on products; New Seven Tools; FMEA; garments}, abstract = { Abstrak PT Inti Sukses Garmindo adalah perusahaan garmen yang memproduksi apparel bagi klien yang mayoritas berasal dari luar negeri. Perusahaan ini mengedepankan kualitas dan telah memiliki sistem pengecekan kualitas yang baik sehingga produk yang sampai ke tangan konsumen memuaskan. Akan tetapi, cacat masih terus terjadi dan tingkatnya, yaitu 11%. Masih di bawah ekspektasi klien sebesar 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa proses produksi kurang efisien. Pengendalian kualitas tidak berhenti pada menangkap barang yang tidak sesuai dengan standardisasi tetapi juga mencari tahu sebabnya dan meminimalisasi kemungkinan kejadian yang sama untuk terjadi kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu sebab dari tingginya angka cacat pada proses produksi bottom dan cara untuk mengeliminasi akarnya. Metode yang digunakan adalah New Seven tools yang meliputi Affinity diagram dan interrelationship diagram untuk mencari moda kegagalan yang ada, FMEA untuk menentukan prioritas moda kegagalan, dan tree diagram juga process decision program chart untuk menyusun action plan yang digunakan untuk mnegeliminasi moda kegagalan. Penyebab kegagalan yang menjadi masalah utama pada proses produksi bottom adalah lingkungan kerja panas, kendala komunikasi antar personil, pekerja kelelahan, lingkungan kerja bising, dan bilah logam ikut terbawa produk. Kata kunci: Pengendalian kualitas; cacat prroduk; new seven tools; FMEA; garmen. Abstract [The Designing of Quality Control Steps to Reduce Defects Using FMEA and New Seven Tools on Bottom Products at PT Inti Sukses Garmindo ] PT Inti Sukses Garmindo is a garment company that produces apparel for mostly overseas clients. This company puts quality at first and foremost and already having a robust quality checking system, ensuring the products that came into the clients hand are satisfactory. However, defects still happening and its rate is still 11%. More than clients’ expectation, which is 5%, indicating that the production process is not efficient enough. Quality control do not end on catching bad products shipped, but also to seek what causing the problems and minimalizing the chance for it to happen again in the future. This research aims at finding the root cause of high defect rate on bottom production process and ways to eliminate it. Methods that are being used are New Seven Tools, including affinity diagram and interrelationship diagram to find fault modes that are causing defects, FMEA to decide the priority of the fault modes, and tree diagram along with process decision program chart to brew action plans capable of eliminating the fault modes. The fault modes that are suspected to be the main issue on bottom production are high temperature working enviroment, communication issues between personels, workers get tired, noisy working enviroment, and sharp metal blade got carried away with the products. Keywords: Quality Control; Defect on products; New Seven Tools; FMEA; garments. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/47346} }
Refworks Citation Data :
Abstrak PT Inti Sukses Garmindo adalah perusahaan garmen yang memproduksi apparel bagi klien yang mayoritasberasal dari luar negeri. Perusahaan ini mengedepankan kualitas dan telah memiliki sistem pengecekankualitas yang baik sehingga produk yang sampai ke tangan konsumen memuaskan. Akan tetapi, cacat masihterus terjadi dan tingkatnya, yaitu 11%. Masih di bawah ekspektasi klien sebesar 5%. Hal inimengindikasikan bahwa proses produksi kurang efisien. Pengendalian kualitas tidak berhenti padamenangkap barang yang tidak sesuai dengan standardisasi tetapi juga mencari tahu sebabnya danmeminimalisasi kemungkinan kejadian yang sama untuk terjadi kembali. Penelitian ini bertujuan untukmencari tahu sebab dari tingginya angka cacat pada proses produksi bottom dan cara untuk mengeliminasiakarnya. Metode yang digunakan adalah New Seven tools yang meliputi Affinity diagram daninterrelationship diagram untuk mencari moda kegagalan yang ada, FMEA untuk menentukan prioritasmoda kegagalan, dan tree diagram juga process decision program chart untuk menyusun action plan yangdigunakan untuk mnegeliminasi moda kegagalan. Penyebab kegagalan yang menjadi masalah utama padaproses produksi bottom adalah lingkungan kerja panas, kendala komunikasi antar personil, pekerjakelelahan, lingkungan kerja bising, dan bilah logam ikut terbawa produk.
Kata kunci: Pengendalian kualitas; cacat prroduk; new seven tools; FMEA; garmen. Abstract
[The Designing of Quality Control Steps to Reduce Defects Using FMEA and New Seven Tools onBottom Products at PT Inti Sukses Garmindo ] PT Inti Sukses Garmindo is a garment company thatproduces apparel for mostly overseas clients. This company puts quality at first and foremost and alreadyhaving a robust quality checking system, ensuring the products that came into the clients hand aresatisfactory. However, defects still happening and its rate is still 11%. More than clients’ expectation, whichis 5%, indicating that the production process is not efficient enough. Quality control do not end on catchingbad products shipped, but also to seek what causing the problems and minimalizing the chance for it tohappen again in the future. This research aims at finding the root cause of high defect rate on bottomproduction process and ways to eliminate it. Methods that are being used are New Seven Tools, includingaffinity diagram and interrelationship diagram to find fault modes that are causing defects, FMEA to decidethe priority of the fault modes, and tree diagram along with process decision program chart to brew actionplans capable of eliminating the fault modes. The fault modes that are suspected to be the main issue onbottom production are high temperature working enviroment, communication issues between personels,workers get tired, noisy working enviroment, and sharp metal blade got carried away with the products.
Keywords: Quality Control; Defect on products; New Seven Tools; FMEA; garments.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com