BibTex Citation Data :
@article{IEOJ46719, author = {Nabiqa Syamsinuha and Ratna Purwaningsih}, title = {ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA ARUNIKA COFFEE AND SPACE DENGAN MODEL KANO SERTA PERBAIKAN DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT ( QFD )}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {13}, number = {3}, year = {2024}, keywords = {Service Quality, Kano Model, QFD}, abstract = { Abstrak Semakin banyaknya usaha kuliner yang ada menjadikan konsumen memiliki beragam pilihan terhadap apa yang akan mereka pilih. Hal ini membuat para pengusaha kuliner harus bersaing untuk menjadi pilihan dari konsumen. Persaingan bisnis dalam dunia food and beverages ( FnB ) tidak lepas dari pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa untuk dapat memuaskan konsumen. Untuk dapat mencapai tujuan untuk memuaskan konsumen agar usaha semakin berkembang. Pengusha kuliner harus mengetahui kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen agar dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Jika produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan unggul, konsumen merasa puas dan menjadi loyal. Dalam jangka panjang, kondisi tersebut dapat membuat perusahaan bertahan dan berkembang menjadi lebih besar. Dengan menggunakan Model Kano perusahaan dapat mengidentifikasi kepuasan konsumen, dengan cara mengategorikan atribut-atribut dari produk ataupun jasa berdasarkan seberapa baik produk atau jasa tersebut mampu memuaskan kebutuhan pelanggan. Setelah data dari pengkategorian atribut kepuasan konsumen sudah didapatkan, untuk menerjemahkan kebutuhan kebutuhan pelanggan tersebut ke bentuk spesifikasi kebutuhan teknis yang relevan, dalam penelitian ini menggunakan metode Qualitity Function Deployment ( QFD ). Dimana masing masing area fungsional dan tingkat organisasi dapat mengerti dan bertindak. QFD juga mencakup pemantauan dan pengendalian yang tepat dari proses pengendalian kualitas. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Model Kano, QFD Abstract The increasing number of culinary businesses available means that consumers have a variety of choices regarding what they will choose. This makes culinary entrepreneurs have to compete to be the choice of consumers. Business competition in the world of food and beverages (FnB) cannot be separated from the services provided by service providers to satisfy consumers. To be able to achieve the goal of satisfying consumers so that the business continues to develop. Culinary entrepreneurs must know the needs desired by consumers in order to increase consumer satisfaction. If the product or service produced by a company is superior, consumers feel satisfied and become loyal. In the long term, these conditions can make the company survive and grow bigger. By using the Kano Model, companies can identify consumer satisfaction, by categorizing the attributes of products or services based on how well the product or service is able to satisfy customer needs. After data from categorizing customer satisfaction attributes has been obtained, to translate customer needs into relevant technical requirements specifications, this research uses the Quality Function Deployment (QFD) method. Where each functional area and organizational level can understand and act. QFD also includes proper monitoring and control of the quality control process. Keywords: Service Quality, Kano Model, QFD }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/46719} }
Refworks Citation Data :
Abstrak Semakin banyaknya usaha kuliner yang ada menjadikan konsumen memiliki beragam pilihanterhadap apa yang akan mereka pilih. Hal ini membuat para pengusaha kuliner harus bersainguntuk menjadi pilihan dari konsumen. Persaingan bisnis dalam dunia food and beverages ( FnB )tidak lepas dari pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa untuk dapat memuaskan konsumen.Untuk dapat mencapai tujuan untuk memuaskan konsumen agar usaha semakin berkembang.Pengusha kuliner harus mengetahui kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen agar dapatmeningkatkan kepuasan konsumen. Jika produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaanunggul, konsumen merasa puas dan menjadi loyal. Dalam jangka panjang, kondisi tersebut dapatmembuat perusahaan bertahan dan berkembang menjadi lebih besar. Dengan menggunakan ModelKano perusahaan dapat mengidentifikasi kepuasan konsumen, dengan cara mengategorikanatribut-atribut dari produk ataupun jasa berdasarkan seberapa baik produk atau jasa tersebutmampu memuaskan kebutuhan pelanggan. Setelah data dari pengkategorian atribut kepuasankonsumen sudah didapatkan, untuk menerjemahkan kebutuhan kebutuhan pelanggan tersebut kebentuk spesifikasi kebutuhan teknis yang relevan, dalam penelitian ini menggunakan metodeQualitity Function Deployment ( QFD ). Dimana masing masing area fungsional dan tingkatorganisasi dapat mengerti dan bertindak. QFD juga mencakup pemantauan dan pengendalian yangtepat dari proses pengendalian kualitas.
Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Model Kano, QFD Abstract The increasing number of culinary businesses available means that consumers have a variety ofchoices regarding what they will choose. This makes culinary entrepreneurs have to compete to bethe choice of consumers. Business competition in the world of food and beverages (FnB) cannot beseparated from the services provided by service providers to satisfy consumers. To be able toachieve the goal of satisfying consumers so that the business continues to develop. Culinaryentrepreneurs must know the needs desired by consumers in order to increase consumersatisfaction. If the product or service produced by a company is superior, consumers feel satisfiedand become loyal. In the long term, these conditions can make the company survive and growbigger. By using the Kano Model, companies can identify consumer satisfaction, by categorizingthe attributes of products or services based on how well the product or service is able to satisfycustomer needs. After data from categorizing customer satisfaction attributes has been obtained, totranslate customer needs into relevant technical requirements specifications, this research uses theQuality Function Deployment (QFD) method. Where each functional area and organizational level can understand and act. QFD also includes proper monitoring and control of the quality control process.
Keywords: Service Quality, Kano Model, QFD
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com