skip to main content

PENERAPAN PRINSIP KAIZEN DALAM PEMBUATAN PIPA BAJA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PT. INDONESIA STEEL TUBE WORKS (Studi Kasus : PT Indonesia Steel Tube Works)

*Regine Anciella Susantya Permadi  -  Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,, Indonesia
Arfan Bakhtiar  -  Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Abstrak

PT Indonesia Steel Tube Works merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pipa tabung baja. Pipa baja yang diproduksi ada beragam jenis dan ukurannya salah satunya adalah jenis Rectangular Mechanical Tube dengan dimensi 100.0 x 50.0 mm. Dalam pengendalian kualitas proses produksi pipa, dilakukan pengecekan atau inspeksi produk dan pencatatan jumlah cacatnya. Pada masa pandemi ini terdapat peningkatan defect atau cacat produk cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya angka cacat karena proses produksi, khususnya cacat gores yang menjadi fokusan perusahaan. Bedasarkan data tahun 2019 persentase cacat gores sebesar 0,132% sedangkan tahun 2020 persentase cacatnya sebesar 1,058%. Pada data tersebut mengidentifikasikan adanya peningkatan yang cukup significant. Untuk pengurangan cacat produksi yang ada digunakan analisis prinsip Kaizen sebagai upaya peningkatan secara terus-menerus. Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan siklus Plan, Do, Check, Action (PDCA) dan fishbone diagram & 5whys untuk menganalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cacat yang paling berpengaruh adalah cacat gores dimana persentase rata-rata cacat produk per tahun paling tinggi diantara cacat proses lainnya. Masalah cacat gores disebabkan oleh beberapa hal seperti, kurang konsistensinya pekerja, suasana pabrik yang tidak mendukung (gelap dan kurang ventilasi). Rekomendasi perbaikan yang telah dianalisis adalah dengan memperbaiki lampu, menambah ventilasi, memperketat system kontrol, memperbaiki layout perusahaan, melakukan pelatihan untuk karyawan.

Kata kunci: Kaizen, defect, PDCA, 5 Whys Analysis, Fishbone diagram

Abstract PT Indonesia Steel Tube Works is a company that produce pipe with a various size and type, one of them is Rectangular Mechanical Tube (100.0 x 50.0 mm). In terms of quality control, PT Indonesia Steel Tube Works implement inspection process toward the product and have defects report every month. In this pandemic situation, the company analyze the increasing percentage of defect product. The statement is proved based on the data recording for scratch defect has significantly increase from 0,132% in 2019 to 1,058% in 2020. This problem can be solved through the Kaizen principals which having a continuous improvement to reach the aim of “zero defect”. We implement this methods through analyze and create Plan, Do, Check, Action (PDCA) cycle and also utilize Fishbone diagram and 5 Whys to help us analyze the problem. The results of our observation shows the most significant defect is scratch defect which have a higher percentage. This problem has done because of unconsistency of workers, unsupported environment ( less light in the factory and need more ventilation). We create a recommendation to fix the problem by adding more lamp and ventilation inside the factory, controlling system fixed, renew and analyze the factory layout, and create a scheduled training for employees and workers.

Kata kunci: Kaizen, defect, PDCA, 5 Whys Analysis, Fishbone diagram

Fulltext View|Download
Keywords: Kaizen, defect, PDCA, 5 Whys Analysis, Fishbone diagram

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.