skip to main content

OPTIMASI LIFTING PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN MULTI PHASE SINGLE CHANNEL ANALYSIS PADA PT PERTAMINA RU V BALIKPAPAN

*Ananda Vania Arisa Putri  -  Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Abstrak Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu produk yang sangat berkaitan dengan kehidupan berkegiatan sehari-hari. BBM diambil dari pengeboran dan diolah di kilang minyak yang kemudian disalurkan ke terminal BBM dan ke SPBU dan industri yang membutuhkan. Salah satu perusahaan yang mengolah, memproduksi dan mendistribusikan BBM adalah Pertamina RU V Balikpapan.. BBM disalurkan dari RU V dengan menggunakan kapal yang melewati beberapa tahapan. Pada RU V, proses penyaluran BBM masih kurang efektif dan efisien karena kapal yang ada masih mengalami antrian yang cukup panjang sehingga mengakibatkan beberapa dampak negatif seperti BBM pekerja bagian pembuatan surat jalan dan pengukuran produk. Dari pengamatan yang dilakukan, model antrian yang terjadi di RU V adalah (M/G/4):(FCFS/∞/∞) dimana rata-rata panjang antrian yang terjadi adalah 1 unit dan rata-rata waktu menunggu adalah 0,7 jam. Setelah dilakukan analisis menggunakan teori antrian, maka perbaikan yang dilakukan untuk mengurangi antrian yang terjadi adalah dengan menambah jumlah server pada loading arm menjadi 5 yang awalnya adalah 4 unit. Kata kunci : teori antrian, lifting, RU V Balikpapan Abstract Fuel oil (BBM) is one product that is needed by many people. The fuel is taken from drilling and processed at oil refineries which are then channeled to the BBM terminal and to gas stations and industries in need. One of the companies that became a BBM produce in Indonesia is the RU V Balikpapan. BBM is produced and distributed from RU V by using a ship that passes through several stages. In RU V, the fuel distribution process was still ineffective and inefficient because the existing ship still had a long queue which resulted in several negative impacts such as BBM, the worker waited for the delivery order letter and waited for product checked. From the observations made, the queuing model that occurs in RU V is (M / G / 4) :( FCFS / ∞ / ∞) where the average queue length that occurs is 1 units and the average waiting time is 0.7 hours. After analyzing using queuing theory, the improvements made to reduce the queue that occur is by increasing the number of servers in the loading arm to 5 which initially is 4 units. Keywords : Queuing theory, lifting, RU V Balikpapan.
Fulltext View|Download
Keywords: Queuing theory, lifting, RU V Balikpapan.

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.