BibTex Citation Data :
@article{IEOJ24310, author = {Derry Iskandari and Yusuf Widharto}, title = {PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PENGRAJIN DAN PENGGUNA BLANGKON (GAYA YOGYAKARTA) MELALUI PENDEKATAN ANTHROPOMETRI SERTA PENERAPAN SISTEM PRODUKSI YANG SESUAI (PAPER REVIEW)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {8}, number = {3}, year = {2019}, keywords = {produk desain;anthropometri}, abstract = { Blangkon sebagai kelengkapan busana adat jawa merupakan salah satu peninggalan budaya yang perlu dilestarikan. Dengan berkembangnya teknologi serta perubahan gaya berpakaian menjadikan blangkon tidak lagi menjadi bagian utama dalam berbusana pada masyarakat modern. Blangkon saat ini lebih banyak ditemui dalam acara – cara adat serta pelengkap dalam event – event tertentu. Sebagai cinderamata blangkon masih mempunyai daya tariknya tersendiri. Kesempatan ini mesti diambil oleh para pengrajin untuk dapat memenuhi permintaan ini. Dengan teknologi yang ada sekarang perajin blangkon belum dapat memenuhi peluang yang ada. Untuk itu penelitian ini bertujuan mengatasi permasalahan teknologi pembuatan blangkon dengan menghadirkan model kepala yang bersifat modular dan tidak lupa menghadirkan sisi ergonomic melalui penentuan anthropometri dalam model tersebut. Dengan adanya model tersebut diharapkan hasil produksi blangkon meningkat serta dapat meningkatkan kenyamanan pemakai dan produsen blangkon dalam berproduksi Increasing the Life Quality of Craftsmen and Blangkon Users (YOGYAKARTA STYLE) Through Anthropometry Approach and the Aplication of a compatible production system (PAPER REVIEW) . Blangkon as a complete form of traditional Javanese clothing is one of the cultural heritage that needs to be preserved. With the development of technology and changes in dress style, blangkon is no longer a major part of dress in modern society. Blangkon is currently more common to see at traditional event. As a souvenir, Blangkon still has its own charm. This opportunity must be taken by craftsmen to be able to fulfill this request. With the existing technology, blangkon artisans have not been able to fulfill the opportunities. For this reason, the aim of this research is to overcome the problem of making blangkon technology by presenting a modular head model that does not forget to present the ergonomic side through anthropometry determination in the model. With this model, it is expected that the production of blangkon will increase and can increase the comfort of users and producers of blangkon in production }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/24310} }
Refworks Citation Data :
Blangkon sebagai kelengkapan busana adat jawa merupakan salah satu peninggalan budaya yang perlu dilestarikan. Dengan berkembangnya teknologi serta perubahan gaya berpakaian menjadikan blangkon tidak lagi menjadi bagian utama dalam berbusana pada masyarakat modern. Blangkon saat ini lebih banyak ditemui dalam acara – cara adat serta pelengkap dalam event – event tertentu. Sebagai cinderamata blangkon masih mempunyai daya tariknya tersendiri. Kesempatan ini mesti diambil oleh para pengrajin untuk dapat memenuhi permintaan ini. Dengan teknologi yang ada sekarang perajin blangkon belum dapat memenuhi peluang yang ada. Untuk itu penelitian ini bertujuan mengatasi permasalahan teknologi pembuatan blangkon dengan menghadirkan model kepala yang bersifat modular dan tidak lupa menghadirkan sisi ergonomic melalui penentuan anthropometri dalam model tersebut. Dengan adanya model tersebut diharapkan hasil produksi blangkon meningkat serta dapat meningkatkan kenyamanan pemakai dan produsen blangkon dalam berproduksi
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com