BibTex Citation Data :
@article{IEOJ24271, author = {Nugroho Sumarsono and Singgih Saptadi}, title = {METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN BOW TIE ANALYSIS UNTUK MENGETAHUI RISIKO PADA PROGRAM PESAWAT N219 (STUDI KASUS PT. DIRGANTARA INDONESIA)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {8}, number = {3}, year = {2019}, keywords = {Bow Tie Analysis; FMEA; Risiko}, abstract = { Program pesawat N219 merupakan salah satu salah proyek terkini yang sedang dikembangkan oleh PT. Dirgantara Indonesia yang terus mengalami pemunduran jadwal akibat adanya kendala pada proses pengembangan dan sertifikasi pesawat. Akibat yang ditimbulkan oleh kendala yang ada bisa menimbulkan biaya penalti yang telah disepakati dalam kontrak dan juga risiko pembatalan kontrak. Selain itu, PT. Dirgantara Indonesia menghadapi tantangan untuk memasuki pasar sebelum pasar tersebut direbut oleh kompetitor. Analisis risiko pada penelitian ini merupakan sebuah analisis untuk mencari risiko dari keterlambatan program pesawat N219. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menentukan tingkat risiko dari risiko-risiko yang telah diidentifikasi dan Bow Tie Analysis untuk menggambarkan penyebab dan akibat dari risiko serta tindakan untuk melakukan pencegahan maupun pemulihan terhadap risiko. Dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dapat ditentukan risiko yang memiliki nilai risk priority number (RPN) dan skor risiko yang melebihi batas dari nilai kritis. Strategi berupa tindakan preventif dan recovery diberikan berdasarkan penyebab dan dampak yang teridentifikasi. Abstract [Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Method and Bow Tie Analysis to Know Risk in N219 Aircraft Program ] N219 Aircraft Program is one of the most recent projects that been developed by This project continues to experience schedule delays due to problems in the process of developing and certifying. The consequences caused by existing problems can lead to penalty fees agreed upon in the contract and also the risk of contract cancellation. In addition, Indonesian Aerospace Inc. faces the challenge of entering the market before the market is captured by competitors. The risk analysis in this study is an analysis to identify the risk of delay in aircraft program N219.Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Method and Bow Tie Analysis to Know Risk in N219 Aircraft Program. The method used in this study is Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) to determine the level of risk from the risks that have been identified and Bow Tie Analysis to describe the causes and impacts of risks and actions to carry out prevention and recovery of risks. By using the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method, risk can be determined which has a risk priority number (RPN) value and risk score that exceeds the limit of the critical value to be given a risk management strategy. Strategies in the form of preventive and recovery measures are given based on identified causes and impacts. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/24271} }
Refworks Citation Data :
Program pesawat N219 merupakan salah satu salah proyek terkini yang sedang dikembangkan oleh PT. Dirgantara Indonesia yang terus mengalami pemunduran jadwal akibat adanya kendala pada proses pengembangan dan sertifikasi pesawat. Akibat yang ditimbulkan oleh kendala yang ada bisa menimbulkan biaya penalti yang telah disepakati dalam kontrak dan juga risiko pembatalan kontrak. Selain itu, PT. Dirgantara Indonesia menghadapi tantangan untuk memasuki pasar sebelum pasar tersebut direbut oleh kompetitor. Analisis risiko pada penelitian ini merupakan sebuah analisis untuk mencari risiko dari keterlambatan program pesawat N219. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menentukan tingkat risiko dari risiko-risiko yang telah diidentifikasi dan Bow Tie Analysis untuk menggambarkan penyebab dan akibat dari risiko serta tindakan untuk melakukan pencegahan maupun pemulihan terhadap risiko. Dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dapat ditentukan risiko yang memiliki nilai risk priority number (RPN) dan skor risiko yang melebihi batas dari nilai kritis. Strategi berupa tindakan preventif dan recovery diberikan berdasarkan penyebab dan dampak yang teridentifikasi.
Abstract
[Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Method and Bow Tie Analysis to Know Risk in N219 Aircraft Program] N219 Aircraft Program is one of the most recent projects that been developed by This project continues to experience schedule delays due to problems in the process of developing and certifying. The consequences caused by existing problems can lead to penalty fees agreed upon in the contract and also the risk of contract cancellation. In addition, Indonesian Aerospace Inc. faces the challenge of entering the market before the market is captured by competitors. The risk analysis in this study is an analysis to identify the risk of delay in aircraft program N219.Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Method and Bow Tie Analysis to Know Risk in N219 Aircraft Program. The method used in this study is Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) to determine the level of risk from the risks that have been identified and Bow Tie Analysis to describe the causes and impacts of risks and actions to carry out prevention and recovery of risks. By using the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method, risk can be determined which has a risk priority number (RPN) value and risk score that exceeds the limit of the critical value to be given a risk management strategy. Strategies in the form of preventive and recovery measures are given based on identified causes and impacts.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com