BibTex Citation Data :
@article{IEOJ23263, author = {Stefanus Hertanto and Naniek Handayani}, title = {USULAN OPTIMALISASI PENJADWALAN PELAKSANAAN PROYEK BANYU URIP MENGGUNAKAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) DAN PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT) (STUDI KASUS PADA PT MULTIPANEL INTERMITRA MANDIRI)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {8}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {power control room; manajemen proyek; fishbone}, abstract = { P T Multipanel Intermitra Mandiri merupakan perusahaan yang mendirikan Power Control Room sesuai dengan kontrak kerja yang telah disetujui dengan client. PCR merupakan sebuah ruangan yang berisi panel-panel listrik yang biasa digunakan untuk mengendalikan jalannya arus listrik. PT. MIM mengambil Proyek Banyu Urip pada tahun 2013. Hasil proyek ini akan diletakkan di pulau Jawa di antara kota Cepu dan Bojonegoro. Proyek Banyu Urip dengan proyek yang lainnya memiliki isi kontrak kerja yang berbeda, tetapi satu hal yang pasti ialah setiap keterlambatan penyelesaian PCR akan memberi dampak buruk bagi perusahaan itu sendiri. Pada penelitian ini, tujuan yang ingin didapatkan adalah mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya keterlambatan Proyek Banyu Urip dengan menggunakan metode CPM dan analisis PERT untuk mencari jalur kritis dari pengerjaan proyek serta Diagram Fishbone sebagai alat analisis faktor-faktor yang mempengaruhi. Hasil yang didapatkan dari Manajemen Proyek adalah durasi pengerjaan proyek dari 206 hari bisa dipercepat menjadi 198 hari. Hal yang menjadi penyebab terjadinya keterlambatan dapat dilihat dari 4 faktor utama, yaitu pada material, metode, manusia, dan pada client. ABSTRACT PT Multipanel Intermitra Mandiri is a company that established Power Control Room in accordance with work contract that has been approved with client. PCR is a room that contains electric panels commonly used to control the flow of electric current. PT. MIM took the Banyu Urip Project in 2013. The results of this project will be placed on the island of Java between the towns of Cepu and Bojonegoro . The Banyu Urip project with other projects has different contents of work contracts, but one thing is certain that any delay in completion of PCR will adversely affect the company itself. In this study, the objective to be gained is to get factors that influence the delay of Banyu Urip Project by using CPM method and PERT analysis to find the critical path from project work and Fishbone Diagram as a tool of analysis of influencing factors. The results obtained from Project Management is the duration of project work from 206 days can be accelerated to 198 days. It is the cause of the delay can be seen from 4 main factors, that is on material, method, human, and at client }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/23263} }
Refworks Citation Data :
PT Multipanel Intermitra Mandiri merupakan perusahaan yang mendirikan Power Control Room sesuai dengan kontrak kerja yang telah disetujui dengan client. PCR merupakan sebuah ruangan yang berisi panel-panel listrik yang biasa digunakan untuk mengendalikan jalannya arus listrik. PT. MIM mengambil Proyek Banyu Urip pada tahun 2013. Hasil proyek ini akan diletakkan di pulau Jawa di antara kota Cepu dan Bojonegoro. Proyek Banyu Urip dengan proyek yang lainnya memiliki isi kontrak kerja yang berbeda, tetapi satu hal yang pasti ialah setiap keterlambatan penyelesaian PCR akan memberi dampak buruk bagi perusahaan itu sendiri. Pada penelitian ini, tujuan yang ingin didapatkan adalah mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya keterlambatan Proyek Banyu Urip dengan menggunakan metode CPM dan analisis PERT untuk mencari jalur kritis dari pengerjaan proyek serta Diagram Fishbone sebagai alat analisis faktor-faktor yang mempengaruhi. Hasil yang didapatkan dari Manajemen Proyek adalah durasi pengerjaan proyek dari 206 hari bisa dipercepat menjadi 198 hari. Hal yang menjadi penyebab terjadinya keterlambatan dapat dilihat dari 4 faktor utama, yaitu pada material, metode, manusia, dan pada client.
ABSTRACT
PT Multipanel Intermitra Mandiri is a company that established Power Control Room in accordance with work contract that has been approved with client. PCR is a room that contains electric panels commonly used to control the flow of electric current. PT. MIM took the Banyu Urip Project in 2013. The results of this project will be placed on the island of Java between the towns of Cepu and Bojonegoro. The Banyu Urip project with other projects has different contents of work contracts, but one thing is certain that any delay in completion of PCR will adversely affect the company itself. In this study, the objective to be gained is to get factors that influence the delay of Banyu Urip Project by using CPM method and PERT analysis to find the critical path from project work and Fishbone Diagram as a tool of analysis of influencing factors. The results obtained from Project Management is the duration of project work from 206 days can be accelerated to 198 days. It is the cause of the delay can be seen from 4 main factors, that is on material, method, human, and at client
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com