skip to main content

ANALISIS KEBIJAKAN REPAIR DAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN LABELLER LINE 5 DI PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA

*Pramita Endah Kurniasari  -  Departemen Teknik Industri, Indonesia
Muhammad Mujiya Ulhaq  -  Departemen Teknik Industri, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kelancaran proses produksi merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi untuk menjaga kinerja perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor manusia, mesin dan lingkungan. Salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di sektor industri minuman yaitu PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Central Java yang memiliki 4 line produksi dalam proses produksinya. Salah satu line yang beroperasi yaitu line 5 yang memproduksi Non Carbonate Soft Drink (Non-CSD) dengan beberapa mesin yang telah terintegrasi. Nilai Overall Equipment Effectivene (OEE) di line 5 masih relatif rendah yaitu sebesar 73% pada tahun 2016 dan 70,47% pada bulan Januari 2017. Salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi rendahnya nilai OEE tersebut adalah tingginya breakdown mesin. Berdasarkan data breakdown pada line 5, salah satu mesin yang memiliki persentase breakdown tertinggi yaitu mesin labeller sebesar 19% pada bulan November 2016 sampai dengan Januari 2017. Mesin ini merupakan salah satu mesin baru yang memerlukan adaptasi dalam pemakaian bagi karyawan dan operator, terlebih dalam maintenance.Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, kebijakan maintenance yang tepat yaitu preventive maintenance yang dilakukan setiap 7 minggu dengan biaya Rp 891.837 / 7 minggu. Selain itu digunakan Diagram Tulang Ikan untuk menganalisis penyebab tingginya breakdown pada mesin labeller.

 

                                                      Abstract

 

The continuity in production process is a demand that must be fulfilled to maintain the company's performance which is influenced by human, machine and environmental factors. One of manufacturing company engaged in the beverage industry sector is Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) in Central Java which has 4 production lines in its production process. One line that operates is line 5 which produces Non Carbonate Soft Drinks (Non-CSD) with several integrated machines. Overall Equipment Effectivene (OEE) in line 5 is still relatively low at 73% in 2016 and 70.47% in January 2017. One of the biggest factors affecting the low OEE value is the high engine breakdown. Based on the breakdown data on line 5, one of the machines that has the highest percentage of breakdown is the labeller machine with the breakdown number at  19% in November 2016 to January 2017. This machine is one of the new machines that require to adaptation in utilization for employees and operators, especially in maintenance . Based on the results of calculations, the proper maintenance policy is preventive maintenance carried out on every 7 weeks with a cost of Rp. 891,837 / 7 weeks. In addition, fishbone diagrams are used to analyze the causes of high breakdown on the labeller machine.

Fulltext View|Download
Keywords: diagram tulang ikan; kebijakan perawatan

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.