BibTex Citation Data :
@article{IEOJ23259, author = {Resty Ariyanti and Yusuf Widharto}, title = {IDENTIFIKASI PENYEBAB SUSUT ENERGI LISTRIK PT PLN (PERSERO) AREA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS (FMEA)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {8}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {data susut energi listrik; FMEA; susut energi listrik}, abstract = { PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN (Bdan Usaha Milik Negara) yang mengelola kelistrikan di Indonesia mulai dari pembangkit, penyaluran sampai pendistribusian serta penjualan energi listrik. Pada PT PLN (Persero) Area Semarang jumlah pelanggan yang menggunakan listrik di bulan Desember 2016 tercatat sebanyak 1.426.003 pelanggan dengan energi listrik yang tersalurkan dari Gardu Induk PT PLN Area Semarang sebesar 456.759.038 kWh sedangkan energi yang terjual sebesar 428.528.298 kWh. Hal tersebut dikarenakan adanya susut energi. Susut energi disebebakan oleh dua faktor yaitu faktor teknis dan non teknis. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan identifikasi penyebab yang mempengaruhi susut energi listrik menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan data bulan Januari sampai dengan Oktober 2016 dapat diketahui penyebab terbesar dari susut energi listrik yaitu pada Jaringan Tegangan Menengah (JTM). Terdapat beberapa kegagalan pada JTM, dimana ada satu jenis kegagalan yang memiliki nilai RPN terbesar yaitu sebesar 250 pada kegagalan kawat/konduktor rusak. Sehingga kegagalan tersebut perlu diberi perhatian lebih. ABSTRACT PT PLN (Persero) is a STATE-OWNED enterprise (BUMN) who manage electricity in Indonesia starting from the production, distribution and sales to the distribution of electrical energy. In PT PLN (Persero) Area Semarang the number of customers who use electricity in December 2016 recorded as many as 1,426,003 customers with electrical energy from Mains Substation PT PLN Area Semarang of 456,759,038 kWh of energy while sold amounted to 428,528,298 kWh. That is because, the existence of losses energy. Losses energy caused by two factors, there are the technical and non technical factors. Therefore, this research was conductedon the identification of the causes that influence losses electrical energy using the method of Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Based on data for January to October 2016 can be known to be the biggest cause of reduced electrical energy “Jaringan Tegangan Menengah” (JTM). There are some failures at JTM, where there is one type of failure that has a largest RPN value is 250 on failure of wire/conductor is damaged. So the failure needs to be given more attention. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/23259} }
Refworks Citation Data :
PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN (Bdan Usaha Milik Negara) yang mengelola kelistrikan di Indonesia mulai dari pembangkit, penyaluran sampai pendistribusian serta penjualan energi listrik. Pada PT PLN (Persero) Area Semarang jumlah pelanggan yang menggunakan listrik di bulan Desember 2016 tercatat sebanyak 1.426.003 pelanggan dengan energi listrik yang tersalurkan dari Gardu Induk PT PLN Area Semarang sebesar 456.759.038 kWh sedangkan energi yang terjual sebesar 428.528.298 kWh. Hal tersebut dikarenakan adanya susut energi. Susut energi disebebakan oleh dua faktor yaitu faktor teknis dan non teknis. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan identifikasi penyebab yang mempengaruhi susut energi listrik menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan data bulan Januari sampai dengan Oktober 2016 dapat diketahui penyebab terbesar dari susut energi listrik yaitu pada Jaringan Tegangan Menengah (JTM). Terdapat beberapa kegagalan pada JTM, dimana ada satu jenis kegagalan yang memiliki nilai RPN terbesar yaitu sebesar 250 pada kegagalan kawat/konduktor rusak. Sehingga kegagalan tersebut perlu diberi perhatian lebih.
ABSTRACT
PT PLN (Persero) is a STATE-OWNED enterprise (BUMN) who manage electricity in Indonesia starting from the production, distribution and sales to the distribution of electrical energy. In PT PLN (Persero) Area Semarang the number of customers who use electricity in December 2016 recorded as many as 1,426,003 customers with electrical energy from Mains Substation PT PLN Area Semarang of 456,759,038 kWh of energy while sold amounted to 428,528,298 kWh. That is because, the existence of losses energy. Losses energy caused by two factors, there are the technical and non technical factors. Therefore, this research was conductedon the identification of the causes that influence losses electrical energy using the method of Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Based on data for January to October 2016 can be known to be the biggest cause of reduced electrical energy “Jaringan Tegangan Menengah” (JTM). There are some failures at JTM, where there is one type of failure that has a largest RPN value is 250 on failure of wire/conductor is damaged. So the failure needs to be given more attention.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com