BibTex Citation Data :
@article{IEOJ23063, author = {Andy Imanuel and Sriyanto Sriyanto}, title = {MINIMASI WASTE PADA DURASI PROSES PERAWATAN ENGINE CFM56-3B PADA BAGIAN ENGINE MAINTENANCE PT. GMF AEROASIA}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {7}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {Durasi Proses; Perawatanl; Waste}, abstract = { Proses perawatan mesin dan APU (Auxiliary Power Unit) pesawat merupakan aktivitas sehari hari yang dilakukan oleh PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia bagian engine maintenance. Salah satu hal yang penting dalam kegiatan perawatan adalah durasi perawatan. Durasi perawatan sering lebih lama dari durasi yang diharapkan oleh perusahaan. Perusahaan dapat membuat durasi perawatan engine lebih cepat sesuai harapan dengan meminimasi waste dalam setiap langkah kerja..Dari 7 tipe waste yang di kaji, didapatkan melalui observasi bahwa waiting time merupakan masalah utama yang banyak membuang waktu sehingga harus diminimalkan. Setelah melakukan 5 why dan fishbone didapat akar permasalahan terhadap waiting time. Solusi untuk minimasi waiting time yaitu penambahan SOP berupa tenggat waktu konfirmasi pelanggan terhadap bagian engine maintenance maksimal 1 x 24 jam, pemberlakuan overtime pekerja saat peak time, mengadakan stok material dan tools, minimal 2 part untuk material dan 1 untuk tools, selalu update seluruh pekerjaan yang telah dilakukan, dan penambahan SOP berupa tenggat waktu konfirmasi engineer atas pengaduan instruksi perbaikan part maksimal 1 x 24 jam. Abstract Maintenance of plane’s engine and APU (Auxiliary Power Unit) is a daily task of Garuda Maintenance Facility (GMF) company, especially in engine maintenance department. One of the most important thing in maintenance is lead time. Actual lead time is usually longer than the planned lead time. Company can make actual engine maintenance lead time become faster by minimizing waste in every step of the maintenance process. From observation, it is concluded that between the 7 waste, waiting time is the primary waste that wasting a lot process time and need to be minimized. After making fishbone and 5 why the root of the problem can be seen clearly. Solution of minimizing the waiting time are adding deadline time of customer confirmation maximum 24 hours after being informed to standard operational procedure, company need to use overtime workers in peak time, always updating all work that have been done, and adding deadline time of engineering confirmation of maintenance instruction complaint maximum 24 hours to standard operational procedure. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/23063} }
Refworks Citation Data :
Proses perawatan mesin dan APU (Auxiliary Power Unit) pesawat merupakan aktivitas sehari hari yang dilakukan oleh PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia bagian engine maintenance. Salah satu hal yang penting dalam kegiatan perawatan adalah durasi perawatan. Durasi perawatan sering lebih lama dari durasi yang diharapkan oleh perusahaan. Perusahaan dapat membuat durasi perawatan engine lebih cepat sesuai harapan dengan meminimasi waste dalam setiap langkah kerja..Dari 7 tipe waste yang di kaji, didapatkan melalui observasi bahwa waiting time merupakan masalah utama yang banyak membuang waktu sehingga harus diminimalkan. Setelah melakukan 5 why dan fishbone didapat akar permasalahan terhadap waiting time. Solusi untuk minimasi waiting time yaitu penambahan SOP berupa tenggat waktu konfirmasi pelanggan terhadap bagian engine maintenance maksimal 1 x 24 jam, pemberlakuan overtime pekerja saat peak time, mengadakan stok material dan tools, minimal 2 part untuk material dan 1 untuk tools, selalu update seluruh pekerjaan yang telah dilakukan, dan penambahan SOP berupa tenggat waktu konfirmasi engineer atas pengaduan instruksi perbaikan part maksimal 1 x 24 jam.
Maintenance of plane’s engine and APU (Auxiliary Power Unit) is a daily task of Garuda Maintenance Facility (GMF) company, especially in engine maintenance department. One of the most important thing in maintenance is lead time. Actual lead time is usually longer than the planned lead time. Company can make actual engine maintenance lead time become faster by minimizing waste in every step of the maintenance process. From observation, it is concluded that between the 7 waste, waiting time is the primary waste that wasting a lot process time and need to be minimized. After making fishbone and 5 why the root of the problem can be seen clearly. Solution of minimizing the waiting time are adding deadline time of customer confirmation maximum 24 hours after being informed to standard operational procedure, company need to use overtime workers in peak time, always updating all work that have been done, and adding deadline time of engineering confirmation of maintenance instruction complaint maximum 24 hours to standard operational procedure.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com